51
KEPALA
UNSUR PELAKSANA KEPALA PELAKSANA
BPBD UNSUR PENGARAH
INSTANSI PROFESIONALAHLI
SEKERTARIAT SUBBAGIAN
UMUM SUBBAGIAN
KEUANGAN SUBBAGIAN
PROGRAM, DATA DAN TI
BIDANG KEDARRURATAN
DAN LOGISTIK SEKSI
KEDARURATAN SEKSI LOGISTIK
BIDANG REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI SEKSI
REHABILITAS SEKSI
REKONSTRUKSI BIDANG
PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
SEKSI PENCEGAHAN
SEKSI KESIAPSIAGAAN
UPT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 3:
Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta
52
G. Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana daerah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta
1. Susunan Organisasi Badan terdiri dari:
a. Unsur Kepala: secara ex-officio dijabat oleh Sekertaris Daerah
b. Unsur Pengarah
c. Unsur Pelaksana yang terdiri dari:
1 Pimpinan
: Kepala pelaksana 2
Pembantu Pimpinan : Sekertariat yang terdiri dari Subbagian- Subbagian
3 Teknis Pelaksana
: - Bidang-bidang yang terdiri dari Subbidang-Subbidang
- Unit Pelaksana Teknis
- Kelompok Jabatan Fungsional
2. Organisasi Unsur Pelaksana Badan terdiri dari:
a. Sekretariat, terdiri atas:
1 Sub Bagian Program, Data dan TI
2 Sub Bagian Umum
3 Sub Bagian Keuangan
b. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdiri atas:
1 Kepala Seksi Pencegahan
2 Kepala Seksi Kesiapsiagaan
53
c. Bidang Kedaruratan dan Logistik, terdiri atas:
1 Kepala Seksi Kedaruratan
2 Kepala Seksi Logistik
d. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, terdiri atas:
1 Kepala Seksi Rehabilitas
2 Kepala Seksi Rekonstruksi
e. Unit Pelaksana Teknis
f. Kelompok Jabatan Fungsional
H. Rincian Tugas dan Fungsi
1. Unsur Pengarah
1 Unsur Pengarah mempunyai tugas memberikan masukan dan saran
kepada Kepala Badan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Unsur
Pengarah mempunyai fungsi: a
penyusunan konsep kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah;
b pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan penanggulangan
bencana di daerah; dan c
koordinasi dengan instansi Pemerintah di daerah, instansi Pemerintah Daerah dan lembaga non-pemerintah.
54
2. Unsur Pelaksana
1 Unsur Pelaksana mempunyai tugas menyelenggarakan penanggulangan
bencana yang meliputi pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana secara terintegrasi.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Unsur
Pelaksana mempunyai fungsi: a
penyusunan dan pengendalian program urusan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah;
b perumusan
kebijakan teknis
penyelenggaraan urusan
penanggulangan bencana di daerah; c
penyusunan dan penetapan prosedur tetap penanganan bencana; d
pengintegrasian pengurangan resiko bencana dalam pembangunan; e
fasilitasi, koordinasi
dan pelaksanaan
penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah pada saat prabencana;
f fasilitasi kelembagaan penanggulangan bencana;
g penyusunan, penetapan, dan penginformasian peta resiko bencana;
h fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana
di daerah pada saat pascabencana; i
pengendalian penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah; j
pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; k
pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
55
3. Sekretariat
1 Kepala Sekretariat mempunyai tugas membantu kepala pelaksana
dalam mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumberdaya serta kerjasama.
2 Dalam melaksanakan tugas Kepala Sekretariat mempunyai fungsi
membantu Kepala Pelaksana dalam: a
pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi program perencanaan, dan perumusan kebijakan di lingkungan BPBD;
b pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan
peraturan perundang-undangan,
organisasi, tatalaksana,
peningkatan kapasitas
sumberdaya manusia,
keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga;
c pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol;
d fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah pe-
nanggulangan bencana; e
pengumpulan data dan informasi kebencanaan di wilayah nya; dan f
pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penang-gulangan bencana.
4. Subbagian Umum
Subbagian Umum
mempunyai tugas
melaksanakan kearsipan,
kerumahtanggaan, pengelolaan
barang, kepegawaian,
kehimasan, kepustakaan, efisiensi dan tatalaksana Badan.
56
5. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
1 Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas melaksanakan
fasilitasi, koordinasi dan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat prabencana.
2 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 14,
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, mempunyai fungsi: a
penyusunan program Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;
b perumusan kebijakan teknis dan penyiapan pedoman di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan bencana;
c koordinasi dan fasilitasi upaya pencegahan, kesiapsiagaan,
peringatan dini dan mitigasi bencana; d
penyelenggaraan pencegahan, kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana;
e penyusunan dan penginformasian peta resiko bencana;
f pengintegrasian pengurangan resiko bencana dalam perencanaan
pembangunan; g
penyusunan dan penyiapan penetapan prosedur tetap penanganan bencana;
h koordinasi pemberian rekomendasi status dan tingkatan bencana;
i fasilitasi dan pembinaan kelembagaan penanggulangan bencana;
j kerjasama teknis di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan;
k pengendalian dan pelaporan penyelenggaraan pencegahan dan
kesiapsiagan bencana;
57
l evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan; m
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya;
6. Seksi Pencegahan
1 Seksi Pencegahan mempunyai tugas dan fasilitasi dan penyelenggaraan
pencegahan bencana. 2
Untuk pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1 Seksi Pencegahan mempunyai fungsi :
a penyusunan program Seksi Pencegahan;
b penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pedoman di
bidang pencegahan bencana; c
penyusunan analisis resiko bencana dan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana;
d pemantauan resiko bencana;
e penyusunan dan penginformasian peta resiko bencana;
f penyusunan rencana penanggulangan bencana;
g penyusunan rencana aksi daerah pengurangan resiko bencana;
h penyiapan bahan pengintegrasian pengurangan resiko bencana
dalam perencanaan pembangunan; i
penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tata ruang dan standar keselamatan bangunan;
58
j pemberian dukungan, asistensi dan supervisi pelaksanaan analisis
resiko bencana terhadap kegiatan yang potensial menimbulkan bencana;
k penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan
pencegahan bencana; l
pelaporan penyelenggaraan upaya pencegahan bencana; m
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laboran pelaksanaan program Seksi Pencegahan.
7. Seksi Kesiapsiagaan
1 Seksi Kesiapsiagaan mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi dan
penyelenggaraan keisapsiagaan bencana. 2
Untuk pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud ayat 1 Seksi Kesiapsiagaan mempunyai fungsi:
a penyusunan program Seksi Kesiapsiagaan;
b penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pedoman di
bidang kesiapsiagaan bencana; c
penyusunan rencana penanggulangan kedaruratan bencana; d
penyelenggaraan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana;
e penyiapan bahan penyusunan dan penetapan prosedur tetap
penanganan bencana; f
pengembangan sistem manajemen logistik dan peralatan kebencanaan;
59
g penyelenggaraan pengamatan dan analisis data gejala bencana;
h penyiapan bahan pemberian rekomendasi status dan tingkatan
bencana; i
penyelenggaraan peringatan dini; j
penyiapan lokasi evakuasi; k
penyelenggaraan penguatan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana;
l pemberian dukungan, bimbingan dan asistensi kelembagaan
penanggulangan bencana; m
penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan kesiapsiagaan bencana;
n pelaporan penyelenggaraan kesiapsiagaan bencana;
o pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan program Seksi Kesiapsiagaan. 8.
Bidang Kedaruratan dan Logistik 1
Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi,
pengomandoan dan
pelaksanaan penyelenggaraan
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat. 2
Untuk melaksanakan tugas Bidang Kedaruratan dan Logistik, mempunyai fungsi:
a penyusunan program Bidang Kedaruratan dan Logistik;
b perumusan kebijakan teknis dan penyiapan pedoman di bidang
kedaruratan dan logistik bencana;