Kode Morse DASAR TEORI

5

BAB II DASAR TEORI

2.1. Kode Morse

Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835 [4]. Pada dasarnya kode morse merupakan metode komunikasi jarak jauh. Kode Morse juga digunakan dan dipelajari dalam dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia keperamukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka [5]. Kode Morse dapat disampaikan dengan cara menghidupkan citra berupa cahaya putih untuk mewakili garis dan titik serta citra berupa cahaya hitam untuk spasi atau jeda antar karakter. Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh kode morsenya. Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang berkebalikan antara titik dan garis. Misalnya huruf K diwakili ▬●▬ berkebalikan dengan huruf R diwakili ●▬● [5]. Tanda-tanda morse menyimbolkan huruf-huruf, angka-angka dan sebagainya dan diungkapkan dalam tanda- tanda dasar yang berupa “TITIK-TITIK” “PENDEK- PENDEK” dan “GARIS-GARIS” “PANJANG-PANJANG” diisyaratkan secara tunggal atau secara kombinasi [6]. Tentang waktu pengirimnya, hendaknya memperhatikan dengan sungguh tentang perimbangan jeda antara “TITIK” “PENDEK”, “GARIS” “PANJANG”, antara “TITIK” dan “GARIS” atau antara karakter morse, antara jeda dengan karakter yang lain atau antara huruf, serta jeda antara kata pertama dan kata selanjutnya. Perimbangan jeda dalam kode m orse digunakan satuan “unit” [7]. Adapun ketentuan perimbangan waktu yang dimaksudkan itu adalah sebagai berikut: a. “TITIK” atau “PENDEK” adalah 1 unit b. “GARIS” atau “PANJANG” adalah 3 unit c. Antara “ TITIK” dan “GARIS” atau antara karakter Morse adalah 1 unit. Misalnya untuk menampilkan kode Morse A, yaitu: A= ●▬ d. Antara jeda dengan karakter yang lain atau antara huruf adalah 3 unit. Misalnya: U S A e. Jeda antara kata pertama dan kata kedua adalah 7 unit. Misalnya: KODE MORSE Kelima ketentuan tersebut di atas merupakan pewaktuan yang dipergunakan dalam pembuatan pembaca kodemorse agar dapat menjadi sebuah huruf atau angka atau menjadi sederetan kata [7].

2.2. Webcam