Tujuan dan Manfaat Penelitian Batasan Masalah Laptop 1 dan laptop 2 untuk pengujian akan menggunakan variasi jarak. Pengambilan citra menggunakan webcam dengan waktu rekaman 1 menit. h. Proses bersifat realtime.

menjadi huruf, angka dan tanda baca, sehingga bagi para pemula yang ingin belajar kode morse tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk dapat menginterpretasikan kode morse ke dalam karakter huruf, angka dan tanda baca. Banyaknya sumber daya manusia dan berbagai bidang yang membutuhkan penggunaan kode morse di Indonesia mendorong perlunya perangkat penunjang untuk meringankan pekerjaan manusia. Dengan kemudahan dan keefisienan waktu yang didapat dari perangkat penunjang tersebut, secara otomatis akan memberi kemudahan bagi masyarakat untuk lebih mengoptimalkan kemampuan mereka dalam bidang atau keperluan tertentu yang berhubungan dengan kode morse. Pentingnya peran kode morse pada berbagai bidang juga mendorong masyarakat untuk belajar dan menguasai kode morse dalam waktu yang singkat. Pada dasarnya tidak banyak peneliti yang tertarik untuk mengembangkan alat yang berkaitan dengan kode morse, namun hal tersebut menjadi motivasi bagi penulis. Perkembangan teknologi juga menjadi salah satu faktor meningkatnya rasa keingintahuan masyarakat tentang penggunaan kode morse di berbagai bidang. Hal ini sesuai dengan beberapa hasil observasi yang menyatakan bahwa penggunaan kode morse kini mulai kembali diminati, sehingga dibutuhkan tenaga ahli yang mengembangkannya dan disesuaikan dengan teknologi yang ada. Dalam hal ini, penulis mengembangkan kode morse berbasis citra.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan pembangkit dan pengenal kode morse berbasis citra. Secara lebih rinci, tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk menghasilkan variasi sistem pengiriman dan penerimaan dalam komunikasi, jarak jauh. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ingin mengenal dan mempelajari kode morse secara lebih detil. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menarik minat masyarakat terhadap penggunaan kode morse berbasis citra.

1.3. Batasan Masalah

Sistem pembangkit dan pengenalan kode morse berbasis citra terdiri dari perangkat keras hardware dan perangkat lunak software. Hardware yang digunakan berupa webcam, sedangkan software yang digunakan adalah matlab. Matlab digunakan untuk mengatur seluruh proses pembangkit dan pengolahan data yang dicuplik oleh webcam. Pada perancangan sistem ini, fokus pengerjaan pada pembuatan software komputer untuk memproses pembangkit dan pengenal sedangkan untuk hardware berupa webcam dengan merk Logitech C170. Berikut beberapa batasan masalah pada perancangan ini: a. Masukkan data berasal dari display citra putih dan citra hitam pada laptop 1 dengan ukuran 14 inci. b. Menggunakan webcam merk Logitech seri C170 yang diletakkan diatas laptop 2. c. Posisi laptop 1 sebagai pembangkit kode morse berhadapan dengan laptop 2 sebagai pengenal kode morse. d. Intensitas cahaya sesuai dengan cahaya lampu yang terdapat di laboratorium TA.

e. Laptop 1 dan laptop 2 untuk pengujian akan menggunakan variasi jarak.

f. Variasi sudut kemiringan antara 90° hingga -90°.

g. Pengambilan citra menggunakan webcam dengan waktu rekaman 1 menit. h. Proses bersifat realtime.

i. Menggunakan encoding dan decoding dengan display citra gelap dan citra terang yang ditampilkan secara bergantian berupa cahaya kedap-kedip sebagai pembangkit dan pengenal kode morse. j. Pembangkit dan pengenalan kode morse berbasis citra ini dibuat dengan menggunakan software pemrograman matlab R2012a. k. Keluarannya berupa satu kata kode morse huruf “A” – “Z” di layar monitor.

1.4. Metodologi Penelitian