2. Non-probility sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan
kesempatan peluang pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel teknik non-probability sampling antara lain:
a. Quota Sampling
yaitu teknik dari populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah yang dikehendaki atau pengambilan sampel
yang didasrkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.
b. Purposive Sampling
yaitu teknik sampling yang digunakan penelii jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di
dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.
c. Sampling Aksidental
yaitu teknik penentuan sampel berdasrkan factor spontanitas,artinya siapa saja yang secara tidak sengaja
bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya maka orang tersebut dapat digunakan sebagi sampel.
d. Snowball Sampling
yaitu teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel mengajak para sahabatnya untuk
dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar jumlahnya.
2.4. Landasan Teori mengenai Perawatan
Perawatan adalah suatu aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kondisi peralatan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Pekerjaan perawatan sangat diperlukan untuk melakukan perbaikan yang bersifat kualitas, meningkat kondisi yang lebih baik lagi. Banyaknya pekerjaan perawatan
yang dilakukan tergantung pada waktu pemakaian atau lama operasi mesin itu yang menyebabkan berkurangnya kualitas peralatan. Komponen peralatan dapat
menjadi sasaran untuk terkena tekanan – tekanan, beban pakai, korosi dan
pengaruh – pengaruh lain yang bisa mengakibatkan menurunnya kualitas.
Perawatan merupakan suatu fungsi dalam sebuah perusahaan yang mana sama pentingnya dengan fungsi – fungsi yang lain. Hal ini juga yang diharapkan
oleh perusahaan, dimana pemimpin perusahaan akan berusaha agar peralatan produksinya dapat dipergunakan sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
lancar. Usaha untuk dapat menggunakan terus fasilitas tesebut agar kontinuittas produksi dapat
terjamin, maka diperlukan kegiatan – kegiatan perawatan dan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pengecekan, pelumasan dan perbaikan serta penyesuaian atau
penggantian spare part suku cadang yang terdapat pada fasilitas tesebut. Semua kegiatan tersebut merupakan tugas dari bagian perawatan. Peranan bagian
perawatan hanya untuk menjaga agar perusahaan dapat tetap bekerja dan memproduksi suatau produk dan dapat diterima konsumen tetap pada waktunya.
Jadi perawatan mempunyai peranan yang menentukan dalam suatu kegiatan produksi pada sutu perencanaan yang menyangkut kelancaran atau kemacetan
produksi, kelambatan dan volume perusahaan serta efisiensi berproduksi. Kegiatan perawatan bias diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara
peralatan pabrik dan mengadakanperbaikan agar tercipta suatu keadaan yang
memuaskan dan kegiatan produksi tetap berjalan dengan lancar. Dengan adanya kegiata perawatan ini maka peralatan produsi dapat digunakan untuk proses
produksi sesuai dengan perencanaan. Adapun tujuan utama fungsi perawatan :
• Kemampuan berproduksi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi •
Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang diperlukan dalam produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.
• Untuk mencapai tingkat biaya perawatan yang serendah mungkin dengan
melakukan perawatan secara efektif dan efisien. Terdapat berbagai pandangan mengenai perawatan, antara lain :
Menurut Sofyan Assouri 1980 pengertian pemeliharaan adalah “ Suatu kegiatan untuk merawat atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan
mengadakan perbaikan atau penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan
Lalu menurut Ellwoods Buffa 1984 perawatan adalah “prosedur-prosedur pengawasan kualitas mutu direncanakan untuk menjajaki cirri-ciri khas dari
kualitas atau mutu serta untuk mengambil tindakan guna mempertahankan dan memelihara kualitas mutu dalam bataas tersebut.
2.5. Kepuasan Pelanggan