e. Mikroangiopati meliputi mata penyakit makula, hemoragik, eksudat, ginjal proteinuria, glomerulopati, uremia.
2.2.4 Pengelolaan DM Tipe 2 pada Lansia
Pengelolaan DM tipe 2 pada lansia perlu diperhatikan secara khusus yang bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah, mengurangi hiperglikemik,
mencegah dan mengatasi komplikasi, serta mencapai harapan hidup yang normal Perkeni, 2011; Bilous dan Donelly, 2014. Pengelolaan DM dimulai dengan
pengaturan makan dan latihan jasmani selama beberapa waktu 2-4 minggu serta dilakukan intervensi farmakologis dengan pemberian obat hipoglikemik oral
OHO atau suntikan insulin Misnadiarly, 2006. Terdapat empat pilar utama dalam pengelolaan DM tipe 2 yang meliputi
Perkeni, 2011: a.
Edukasi Keberhasilan pengelolaan DM tipe 2 memerlukan partisipasi aktif dari
pasien, keluarga, dan masyarakat. Tim kesehatan mendampingi pasien menuju perilaku yang sehat. Untuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku tersebut
dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan motivasi tidak hanya kepada pasien DM tipe 2 namun juga kepada keluarganya Perkeni, 2011.
b. Diet
Pasien DM tipe 2 perlu ditekankan pentingnya keteraturan dalam hal jadwal, jenis, dan jumlah makanan, terutama bagi mereka yang menggunakan
Obat Hipoglikemia Oral OHO atau insulin Perkeni, 2011. Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal
karbohidrat, protein, lemak, sesuai dengan kecukupan gizi baik yaitu karbohidrat : 45-65 total asupan energi, protein: 10-20 total asupan energi, 20-25
kebutuhan kalori. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, usia, stres
akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal. Jumlah kalori yang diperlukan dihitung dari berat badan ideal dikali dengan
kebutuhan kalori basal 30 Kkalkg BB untuk laki-laki dan 25 Kkalkg BB untuk wanita. Alternatif diet rendah karbohidrat, tinggi lemak tak jenuh, tinggi serat
diterapkan pada pasien DM tipe 2 Hartono, 2006. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi AKG pada lansia dengan rentang usia 65-80 tahun
membutuhkan energi sebanyak 1900 kkal Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 Tahun 2013. Kebutuhan diet pada lansia DM tipe 2 disesuaikan
dengan kebutuhan kalori yaitu 1900 kkal dengan kebutuhan karbohidrat sebanyak 299 gr, protein 60 gr, lemak 48 gr Almatsier, 2004.
Tabel 2.1. Daftar Bahan Makanan Penukar
A. Golongan I: Sumber Karbohidrat Satu satuan penukar mengandung: 175 kkalori, 4 gr protein, dan 40 gr karbohidrat
Bahan Makanan
Berat g URT
Bahan Makanan
Berat g URT
Nasi beras
giling 100
¾ gls Maizena
40 8 sdm
Nasi beras ½ giling
200 1 gls
Tepung beras 50
8 sdm Nasi
ketan hitam
100 ¾ gls
Biskuit 40
4 bh bsr Nasi ketan putih
100 ¾ gls
Jagung 125
3 bj sdg Bengkuang
320 2 bj bsr
Tepung singkong
40 8 sdm
Gadung 175
1 ptg Tepung sagu
40 7 sdm
Kentang 200
2 bj sdg Tepung terigu
50 8 sdm
Singkong 100
1 ptg sdg Tepung
hunkwee 40
8 sdm Talas
200 1 bj bsr
Mie basah 200
2 gls