BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Visual Art Sebagai Bentuk Komunikasi
Komunikasi merupakan kemampuan yang sangat penting dalm kehidupan manusia, sebagaimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak
langkah manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan dengan orang lain di lingkungannya.
Satu-satunya cara untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah dengan berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal.
Komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, tehnik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan
secara kasat mata. Seni visual Visual Art merupakan bagian dari komunikasi visual. Dimana seni visual bertumpu pada tiga komponen dasar komunikasi, yang
mana tiga komponen dasar komunikasi diantaranya : 1.
Pesan Message Yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber komunikator kepada
penerima komunikan. Pesan message itu disampaikan atau dibawa melalui sesuatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Agar
komunikasi berlangsung denagn baik, pesan yang merupakan signal perangsang bagi seseorang penerima komunikan, harus dikirim dan diterima.
Pesan-pesan tersebut dapat berupa hal yang didengar, dilihat, dirasakan, dibaui
15
16
atau gabungan dari hal-hal tersebut. Namun untuk komunikasi visual pastinya bertumpu pada apa yang dilihat. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal
danatau nonverbal yang mewwakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari sumber komunikator pesan visual harus kreatif asli, inovatif dan lancar,
komunikatif, efisian dan efektif, sekaligus indahestetis. 2.
Komunikator Sender Mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan
suatu pesan kepada orang yang dimkasud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bias
dimengerti kedua pihak. 3.
Komunikan Receiver Menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang
diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedau pihak. Selain itu Komunikan juga memberikan umpan balik feedback atau tanggapan atas
pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Dalam era globalisasi sekarang tepatnya sejak Soeharto lengser, telah banyak isu yang berkembang, antara lain tentang lingkungan, konflik dan
persoalan-persoalan sosial lainnya. Hal ini berdampak pada keadaan sosial masyarakat, dan membuat para masyarakat khususnya kaum marginal, seperti
pengemudi becak, bajai, nelayan, juga buruh mau tidak mau haru menyampaikan pendapatnya. Ada yang dengan cara berdemo menuntut kesejahteraan, ada pula
yang diam namun berbicara melalui gambar dan tulisan yang dipaparkan melalui
17
media angkutan becak, bajai, truk, maupun perahu. Maka itu jika diamati selikas antara kaum marjinal dan kreativitas memang jauh hubungannya, namun jika
dilihat lebih dalam lagi, kedua hal ini saling berhubungan. Kemiskinan atau keadaan yang terpinggirkan adalah keadaan dimana manusia menjadi sangat
sensitife dan peka serta menjadi sangat eksploratif T.B Bottomore, Elit dan Masyarakat, 2006:23. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan dari
lingkungannya. Dengan kata lain, sewaktu manusia berada dalam kemiskinan, maka daya cipta kreasi menjadi terarah. Kepekaan dan rasa sensitif merupakan
unsur yang penting bagi proses kreatifitas. Adanya kepekaan dan rasa sensitive pada manusia yang mendorong proses
kreativitas. Semakin banyak tekanan di lingkungan, makin meningkat pula keinginan untuk berekspresi dan diakui keberadaannya. Maka itu tak jarang
banyak “seniman-seniman” dadakan yang berasal dari suatu komunitas non seniman, tukang becak, sopir truk, pembuat tato yang saat ini sering menuangkan
berbagai macam ekspresi lewat media, seperti tembok-tembok di jalanan graffiti, pada kulit tubuh tato, pada bak-bak truk, maupun kapal-kapal nelayan
Penguasa dan Seniman, httpwww.kompas.comkompas-cetak060916
pustaka2955731.htm, 28 Agustus 2006. Apa yang diekspresikan bukan hanya sekedar coretan saja, namun dibalik goresan cat tersebut terkandung berbagai
makna, tergantung bagaimana audiens memaknai. Keadaan ekonomi serta keadaan mental memang merupakan faktor yang
cukup berpengaruh dalam proses kreativitas manusia lebih cenderung mengabaikan kepekaan dan rasa sensitifnya jika sudah menikmati kemakmuran.
18
Komunikasi visual ini mempergunakan mata sebagai alat penglihatan, seta menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual yang menjadi
kekuatan utama dalam penyampaian pesan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Gambar
menyampaikan ribuan kata yang merupakan pengungkapan secara mental dan visual dari seseorang terhadap apa yang dialaminya dalam bentuk garis dan
warna Adi Kusrianto, 2007:46. Pesan yang telah dirangkai sepanjang satu paragraf, dapat terwakili oleh satu gambar. Hal itu tidak akan menghilangkan
kekuatan bahasa verbal, terutama dalm menyampaikan pemikiran atau perasaan manusia.
Dalam komunikasi secara visual terdapat beberapa unsur yang dapat membantu audiens untuk memahami makna dari visual tersebut, yaitu titik, garis,
bidang, ruang, tekstur dan warna. Agris merupakan unsur terbentuknya sebuah gambar, sedangkan warna meemilki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra
orang yang melihatnya. Goresan suatu garis memiliki arti bermacam-macam, seperti garis tegak
yang memiliki kesan kuat, kokoh, tegas, dan hidup. Garis dasar yang menimbulkan kesan lemah, tidur, dan mati. Garis lengkung yang berarti lemah,
lembut, dan garis miring yang berarti sedang, menyudutkan dan garis berombak yang memiliki arti halus, lunak, berirama Adi Kusrianto, 2007:47.
Warna juga mempunyai kekuatan yang mampu memberikan respons secara psikologis. Sebagai contoh, warna merah mampu memberi respon
psikologi kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.
19
Warna biru memberikan respons kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebrsihan, perintah. Warna hijau memilki arti optimis, harapan, filosofi,
ketidakjujuran, pengecut, penghianatan, dan sebagainya. Kadang kala, gambar biasanya tidak perlu disertakan teks. Bahkan kadang
sama sekali tidak memerlukan teks, seperti lukisan. Hal ini berarti bahwa dalam perpaduan antara teks dan gambar yang dominan adalah gambar, dan teks yang
dipergunakan hanya bersifat membantu memperjelas. Sistem komunikasi melalui gambar tadi, penuangannya termasuk dalam bentuk media, seperti fotografi,
lukisan, ilustrasi, poster, reklame, karikatur, dan perangko. Jadi, pengertian komunikasi di sini adalah suatu proses dimana seseorang atau kegiatan
menyampaikan perangsang berupa pikiran, perasaan, harapan, dan pengalaman, yang mengandung makna kepada orang lain.
Komunikasi visual melalui seni visual tampaknya sedang marak dilakukan. Tembok-tembok di pinggir jalan yang dicoret-coret oleh beberapa anak
muda tampaknya bukan hanya sekedar coretan saja, namun terkandung makna di dalam coretan tersebut. Pengemudi truk, becak, maupun nelayan juga ikut
berekspresi lewat tulisan dan gambar dengan menggunakan media kendaraan mereka sendiri. Seni visual memang unik, dimana simbol-simbo didalamnya dapat
berkomunikasi dan memiliki lebih dari satu makna, dan audiens bebas mengartikan makna dari seni visual.
20
2.1.2. Seni Urban Urban art dan Seni Jalanan Street Art