yang relatif banyak di negara tersebut. Bila barang ekspor makin banyak diminta, maka harga faktor produksi yang relatif murah
akan meningkat. Sehingga jelas bahwa perdagangan berkecenderungan untuk menyebabkan naiknya harga-harga faktor
produksi yang mula-mula rendah Sobri, 2001: 42.
2.2.1.9. Teori Perdagangan
Internasional Teorema Hecksher - Ohlin H-O
Teorema H- O merupakan teori perdagangan internasional. Teori ini pada dasarnya merupakan penyempurnaan teori
perdagangan internasional klasik yang dikemukakan oleh ahli –ahli ekonomi sebelumnya tentang teori keunggulan mutlak dari Adam
Smith yang menyatakan bahwa perdagangan internasional mendasarkan pemikirannya, setiap negara dapat berspesialisasi dan
efisiensi produksi untuk menghasilkan suatu komoditi untuk memperoleh keunggulan mutlak. Teorema H- O juga merupakan
penyempurnaan dari teori keunggulan komparatif dari David Ricardo yang menyatakan bahwa perdagangan internasional terjadi
Karena adanya keunggulam komparatif yang dimiliki negara masing - masing pelaku.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Eli Heckscher dan Berthil Ohlin dari Swedia. Eli Heckscher dalam artikel singkat
yang berjudul The effect of foreign trade on distribution of income 1919mengemukakan faktor - faktor yang menentukan pola
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perdagangan suatu negara. Kemudian oleh anak didiknya Berthil Ohlin hal tersebut dikembangkan dalam bukunya Interregional and
International Trade 1933.Pola perdagangan dari H - O yang adalah suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan dengan
cara menghasilkan barang-barang yang menggunakan lebih banyak faktor produksinya secara relatif melimpah Lindert dan
Kindleberger, 2001 :32. Teorema H - 0 dapat disimpulkan sebagai berikut :
Barang - barang yang berbeda memerlukan proporsi faktor produksi yang berbeda - beda dan negara yang berbeda memiliki
kekayaan faktor produksi relatif dalam menghasilkan barang - barang yang menggunakan secara intensif faktor - faktor yang
mereka miliki dalam jumlah yang lebih banyak, karena alasan inilah setiap negara akan mengeskpor barang-barang yang faktor
produksinya relatif lebih banyak dan akan mengimpor barang - barang yang menggunakan faktor - faktor produksi yang relatif
langka di dalam negeri secara lebih intensif. Lebih jelasnya perdagangan internasional akan terjadi karena
perbedaan dari faktor produksi diantara negara - negara, teori keunggulan komparatif muncul karena adanya penggunaan faktor
produksi yang melimpah dari suatu negara. Akibat adanya perdagangan internasional adalah adanya kecenderungan terjadinya
kesamaan faktor harga.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sebagai gambaran adalah sebagai berikut : suatu negara sebabnya menghasilkan suatu barang yang menggunakan faktor
produksi yang relatif lebih banyak tersedia, sehingga harganya relatif lebih murah. Sebagai misal, Indonesia yang memiliki lebih banyak
tenaga kerja sebaiknya mengekspor barang - barang yang padat karya sedangkan Jepang yang barangnya relatif padat modal dapat
mengimpor barang dari Indonesia. Teori klasik dan teorema H - O sebenarnya mempunyai
persamaan yakni keduanya berpendapat bahwa suatu negara menghasilkan sekaligus mengekspor suatu barang yang faktor
produksinya terdapat berlimpah di negara itu.Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan biaya produksi.
2.2.2 Foreign Direct Investment FDI
2.2.2.1 Pengertian Foreign Direct Investment FDI