6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai neraca perdagangan Indonesia dan hasil penelitian tersebut adalah :
Menurut Erwinda 2009 : X yang berjudul “Analisis Pengaruh PMA, Jumlah Uang Beredar dan Inflasi terhadap Neraca Perdagangan
Indonesia”. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis F
hitung
= 5,546 F
tabel
= 3,48 pada tingkat α = 5 maka Ho ditolak dan Hi
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan PMAX
1
, JUBX
2
, inflasiX
3
, pengeluaran pemerintahX
4
,secara bersama-sama berpengaruh terhadap neraca perdagangan di IndonesiaY.Secara parsial
PMAX
1
berpengaruh signifikan sebesar 0.05, dan berhubungan positif terhadap variable terikatY, dimana t
hitung
3,626 t
tabel
2,228. JUBX
2
berpengaruh signifikan sebesar 0,05 dan berhubungan positif terhadap variable terikatY dimana t
hitung
1,447 , t
tabel
2,228. InflasiX
3
berpengaruh signifikan sebesar 0,05 dan berhubungan positif terhadap variable terikat, dimana t
hitung
0,177 t
tabel
2,228, pengeluaran pemerintah X
4
berpengaruh signifikan sebesar 0,05 dan berhubungan positif terhadap variable terikatY dimana t
hitung
-1,432 t
tabel
– 2,228. Menurut penelitian Nancy Nopelin 2009 yang berjudul
“Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Indonesia” dengan variable terikatnya Neraca Perdagangan Y, GDP Indoneia X
1
, GDP Jepang X
2
, Nilai Tukar Riil X
3
. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kointegrasi dan model yang
digunakan adalah Error Correction Model.Penelitian ini menggunakan jangka panjang dan jangka pendek untuk mengetahui pengaruh nilai
tukar riil neraca perdagangan bilateral Indonesia – Jepang.Hasil yang ditemukan bahwa perdagangan bilateral Indonesia dengan mitra dagang
utamanya dalam jangka panjang memenuhi kondisi Marshall-Lerner sehingga fenomena J-curve juga terjadi.Sebaliknya Marshall-Lerner
condition tidak terjadi dalam jangka pendek sehingga tidak terjadi fenomena J-curve dalam perdagangan Indonesia-Jepang. Artinya shock
dari nilai tukar riil tidak memberikan perbaikan terhadap Neraca Perdagangan bilateral dalam jangka pendek.
Menurut Lies Maulina 2008 : X yang berjudul “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia” dengan
variable terikatnya Neraca Perdagangan Y, Kurs X
1
, Pertumbuhan Ekonomi X
2
, PMA X
3
, Impor X
4
, Dummy X
5
. Model analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan menggunakan
alat bantu computer Program Statistik Program for Social Science SPSS Versi 11.0 yang menunjukkan pengaruh secara signifikan antara
variabel bebas dan variabel terikat.Kesimpulan dari variabel ini yaitu secara simultan menunjukkan bahwa Kurs X, Pertumbuhan Ekonomi
X, PMA X, Impor X, Dummy X berpengaruh terhadap Neraca
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Perdagangan Indonesia Y, ini dapat dilihat dari F
hitung
sebesar6,341 F
tabel
sebesar 3,33 maka Ho ditolak dan Hi diterima. Kurs RpUS X tidak berpengaruh terhadap Neraca Perdagangan Indonesia karena nilai
kurs yang naik atau turun menunjukkan kondisi perekonomian yang tidak stabil.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Neraca Perdagangan Indonesia