2. Afeksi Emosi
a. Senang
“Tentunya sih
senang ya. Punya kebanggaan
tersendiri. Kebanggan yang
saya
rasakan adalah umur saya
masih muda
sekitar 23 tetapi saya
sudah menduduki
jabatan level
manajer.” “Yah
ada kepuasaan
diri dihargai
oleh perusahaan juga,
ada suatu
kebanggan juga
bisa bergabung
diperusahaan ini. Jenjang karirinya
juga jelas
dan terarah sekali ya.
selain itu, juga dibanggakan
keluarga juga.
kayaknya keren
juga tanda tangan nyebar
kemana aja
gitu, bisa
memotivasi pegawainya
j uga.”
b. Tertekan
“Itu jadi berat juga sih menurut
saya.. yang
namanya kejar
target itukan
cukup berat gitu yaa.”
“Wah cukup berat juga ya terutama
untuk mencapai
target itu. Apalagi target PPS itu lebih
besar dari
yang lain.”
c. Bangga
“Saya merasa
bangga dan nyaman bekerja disini. Gaji
saya juga cukup besar, bisa bantu
adik kuliah, bantu orang tua juga, enak
juga dengan rekan
kerjanya.” “Tentunya bangga
yah, bisa
jadi kebanggan
sendiri. Selain itu, tanggung
jawabnya pasti
berat yah,
berbanding lurus antara
tanggung jawab yang besar
dan kebanggan
diri sendiri juga.” d.
Ketidakpuasan “Tetapi yang saya
rasakan itu belum puas yah. Secara
riil bank niaga bagus, tapi secara
prateknya belum yang saya rasakan
nilai itu. Malahan yang
besar itu
nilai nya
dari
manajer ODP
yang “dibajak”. ; Misalnya
gini, pimpinan
bank kenal
dengan seorang manajer
ODP dibank lain, nah
mereka dibajak dan diberi
penghasilan yang lebih besar gitu.
jadi istilahhnya
“menganak emaskan
orang lain gitu”.
e. Rendah hati
“Malahan saya
merasa rendah
diri. Ternyata
saya menyadari
banyak hal yang harus
saya pelajari
lagi. Ternyata
dalam perbankan
ini saya
belum mengetahui apa-
apa. Saya harus banyak
belajar dari senior-senior
saya. Saya sangat merasa
rendah diri.
mungkin diawal
saya merasa sombong
gitu.” “Walaupun
saya lebih banyak tahu
daripada non PPS, saya
biasa aja
dengan mereka.
Yah sama-sama
rekan kerja lah.”
3.Kognitif Pandangan
1 Mampu
memimpin diri
sendiri dan orang lain
“untuk menjadi seorang pemimpin
yang nantinya
mengatur orang
lain, tentunya kita harus
bisa mengatur
diri sendiri dulu”
2 Menjadi
lebih bertanggung
jawab pada
pekerjaan “Saya jadi lebih
bertanggung jawab ketika ditempatkan
seperti saat
ini. Kalau waktu OJT
kan hanya
mengamati,
bertanya, melakukan sesuatu
yang begitu saja. Tapi sekarang kan
jadi
mempelajari lebih
mendalam, punya
tanggung jawab.”
3 Pekerjaan yang
membutuhkan kemampuan yang
cepat dan tepat dalam bekerja
“Banyak pola
pikir saya yang berubah jadinya.
Bagaimana saya
harus berpikir
cepat mengambil keputusan,
bagaimana saya
harus menghadle beberapa
pekerjaan sehingga
selesai tepat waktu, ya
seperti itulah.”
a Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang melalui Program
Fast Track
Informan 1, 2 dan 3 Manajer bank yang melalui program
fast track
mengambil keputusan secara tegas, bertanggung jawab pada segala resiko dari
keputusan yang telah dibuatnya, jabatan pekerjaan yang mempunyai tugas, tanggung jawab dan target kinerja yang berat dan banyak. Selain
itu, pekerjaan menuntutnya untuk bersiaga penuh setiap waktu, menunjukkan kinerja yang lebih memuaskan dibandingkan dengan
manajer lain, membina dan memutuskan secara tepat dalam mengelola bawahannya serta beradaptasi pada lingkungan kerja.
Manajer tersebut juga mengalami beberapa permasalahan kerja seperti kesulitan dalam menerapkan pengetahuan dari program
fast track
saat bekerja, kesulitan awal dalam mengelola bawahan dan
ketidaktepatan mengatasi suatu masalah. Mereka juga mengalami mengalami kebingungan dan ketidakyakinan dalam mengambil
keputusan serta tertekan ketika mengambil keputusan karena pengaruh pertemanan yang usianya lebih tua.
Sikap manajer bank yang melalui program
fast track
dalam menghadapi permasalahan kerja yakni dengan melakukan pendekatan
khusus secara pribadi, aktif berlajar dari berbagai bidang di pekerjaan, ketelitian dan berkomunikasi secara tepat, berdiskusi dan memberi
nasehat pada bawahan, memotivasi bawahan, memberikan penilaian kinerja yang objektif dan tegas sehingga bawahannya memahami
dengan jelas serta terlebih dahulu memberikan pelatihan pada bawahan dan memberikan sanksi jika melakukan pelanggaran. Manajer bank
juga melakukan penyesuaian diri yang cepat dengan belajar lebih banyak dalam bekerja.
Pengalaman kerja bermanfaat bagi manajer bank dalam meningkatkan relasinya dengan orang lain menjadi lebih baik. Hal ini
juga dipengaruhi oleh apresiasi positif dari rekan kerja. Disisi lain, pekerjaan berdampak pada kurangnya relasi seorang manajer dengan
keluarga dan pacar serta kurang puas atas kebijakan yang dilakukan perusahaan.
Manajer bank yang melalui program
fast track
memandang pengalaman kerja saat ini membuatnya lebih bertanggung jawab pada
pekerjaannya. Manajer tersebut juga memandang bahwa pekerjaannya
membutuhkan kemampuan yang cepat dan tepat dalam bekerja Pengalaman kerja ini juga menimbulkan berbagai perasaan seperti
senang, bangga, rendah hati, tertekan dan ketidakpuasan.
D. PEMBAHASAN