tertinggi yang pernah dicapai oleh seseorang. Sebagai misal, apabila pendapatan seseorang mengalami kenaikan maka secara otomatis konsumsi
juga mengalami kenaikan dengan proporsi tertentu, dan sebaliknya bila pendapatan mengalami penurunan maka akan diikuti juga oleh penurunan
konsumsinya. Akan tetapi, proporsi penurunannya lebih kecil dibandingkan proporsi akibat kenaikan pendapatan tadi
Waluyo, D. E., 2002.
2.3. Kerangka Pemikiran
Pengeluaran rumah tangga dibagi dua, yakni pengeluaran untuk pangan dan pengeluaran untuk nonpangan. Besar pangsa atau persentase pengeluaran
untuk pangan dan nonpangan dapat dianalisis terhadap total pengeluaran pada rumah tangga tersebut. Dilihat dari besar pangsanya, yaitu jenis pengeluaran
terhadap jumlah pengeluaran pangan dan nonpangan, menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat ketahanan pangan suatu rumah tangga maka semakin
besar pangsa pengeluaran pangan dan semakin kecil pangsa pengeluaran nonpangan.
Pengeluaran pangan rumah tangga miskin dipengaruhi oleh beberapa faktor dan masing- masing faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Beberapa faktor tersebut antara lain seperti: pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan ibu rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, dan lamanya
berumah tangga umur perkawinan. Untuk lebih jelasnya, kaitan antara faktor- faktor tersebut tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Rumah tangga yang terkena erupsi
Total Pengeluaran
Pengeluaran pangan
-Padi-padian beras,jagung,terigu -Makanan berpati kentang,umbian
-Pangan hewani ikan,daging,susu,telur -Minyak dan lemak minyak goreng
-Buah dan biji berminyak kelapa, kemiri, coklat
-Kacang-kacangan kacang tanah,kacang merah,kacang hijau
-Gula gula pasir,gula merah -Sayur dan buah
-Lain-lain teh,kopi,bumbu makanan
Pengeluaran Non Pangan
-Pakaian -Biaya sewa rumah
-Pajak bumi dan bangunan -Bahan bakar rumah tangga
-Biaya pendidikan -Transportasi
-Kesehatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi :
-Pendapatan rumah tangga -Tingkat pendidikan ibu rumah tangga
-Jumlah anggota rumah tangga
Pangsa Pengeluaran Rumah Tangga
Tahan pangan Rentan pangan
Rawan pangan Kurang pangan
Tingkat ketahanan pangan
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis Penelitian
1 Pangsa pengeluaran untuk konsumsi pangan rumah tangga di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo pasca erupsinya Gunung
Sinabung di wilayah penelitian ≥ 60, yang berarti di desa tersebut termasuk
desa yang rawan pangan. 2 Faktor pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan ibu rumah tangga,
jumlah anggota keluarga, dan lamanya berumah tanggaumur perkawinan memberikan pengaruh positif yang nyata untuk pengeluaran pada konsumsi
rumah tangga di Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo pasca erupsinya Gunung Sinabung.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian