Proses Pengemasan dan Pelabelan

mekanis seperti Belt conveyor, Screw conveyor, dan Star feeder, atau dapat juga digunakan cara semprot Spray atau tetes.

e. Proses Pengemasan dan Pelabelan

Pengemasan dilakukan dengan menggunakan peralatan otomatis mulai dari penimbangan dan pengisian garam sampai penutupan kemasan. Standar berat bersih garam beriodium yang diizinkan adalah 50 kg, 25 kg, 1 kg, 500 gram, 250 gram, dan 100 gram. Bahan kemasan untuk garam beriodium seberat 50 kg dan 25 kg adalah karung plastik warna putih jenis polyprophylene yang bagian dalamnya dilapisi kantong plastik dengan dasar warna putih, sedangkan bahan kemasan untuk garam beriodium seberat 5 kg ke bawah adalah jenis polyprophylene atau polyethylene dengan ketebalan minimum 0,05 mm. Diagram Proses Produksi Garam Beriodium Menurut SK Menteri Perindustrian No. 77MSK51995 Tanggal 4 Mei 1995 selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Garam Baku - Garam kasar - Kotoran Larutan Pencucian Lar. Brine 20-25 o Be Lumpur Larutan Kalium Iodat Garam Beriodium Gambar 4. Proses produksi garam beriodium menurut SK Menteri Perindustrian No.77MSK51995 tanggal 4 Mei 1995 PEMECAHAN Crusher PEMISAHAN Ayakan 5,0 mm PENCUCIAN AWAL PENCUCIAN AKHIR PENGGILINGAN Rotary Mill PENIRISAN Sentrifuge PENGENDAPAN IODISASI PENYARINGAN Ayakan 1,19 mm PENGERINGAN Dryer Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

B. Uraian proses produksi garam konsumsi beriodium di PT. SUSANTI

MEGAH Garam beriodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen utama Natrium Klorida NaCl, air, dan Kalium Iodat KIO 3 serta senyawa-senyawa lainnya. Pengolahan garam beriodium di PT. Susanti Megah Surabaya dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :

1. Bahan baku

Proses produksi bahan baku garam lokal dan garam impor dipisahkan. Garam lokal diolah menjadi garam beriodium dengan merk “Cap Kapal” untuk dikonsumsi manusia, sedangkan garam impor digunakan untuk garam beriodium kemasan 50 kg dan dijual ke industri makanan, seperti pabrik mie indofood, dan ajinomoto. Bahan baku yang berupa garam rakyat garam lokal yang diperoleh dari petani Madura dan garam import yang didapatkan dari Australia tersebut diangkut dengan truk-truk dan ditimbang, selanjutnya bahan baku dimasukkan ke dalam tangki penampung I Raw salt bin, kemudian garam diangkut dengan Belt conveyor dan Bucket elevator menuju tangki penampung II. Ukuran bahan baku garam NaCl mempunyai diameter paling besar  2,5 cm. Kapasitas dari Raw salt bin adalah 18-24 ton.

2. Penggilingan

Dari Raw salt bin, garam bahan baku diangkut dengan Belt conveyor menuju Roll mill I dengan kapasitas 2-3 tonjam. Pada saat pengangkutan dengan Belt conveyor dilakukan penyortiran untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.