Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dalam waktu lama, kelenjar tiroid akan membesar untuk menangkap iodium, yang lebih banyak dari darah.
Pembesaran kelenjar tiroid tersebutlah yang sehari-hari dikenal sebagai penyakit gondok.
a. Sifat-sifat Iodium
Kristal Iodium berupa serpihan-serpihan yang berwarna hitam keabu-abuan, berkilap logam, berat dan berbau khas. Dapat segera
menyublim, uapnya berwarna ungu. Berat jenis 4,98; titik cair 113,5
o
C dan titik didih 184
o
C. Larut dalam alcohol, karbon disulfide, chloroform, eter, karbon tetra chloride, gliserol dan larutan iodide basa,
tidak larut dalam air.
b. Fungsi Iodium
Iodium merupakan bagian integral dari kedua macam hormone T3 Triidoteronin dan T4 Tetraidotironin atau thyroxin. Fungsi
utama hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Hormon tiroid mengatur kecepatan tiap sel menggunakan oksigen.
Dengan demikian, hormone tiroid mengatur kecepatan pelepasan energi zat gizi yang menghasilkan energi. Thyroxin dapat merangsang
metabolisme sampai 30. Disamping itu kedua hormone ini mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot
dan syaraf. Iodium berperan pula dalam perubahan kolagen menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan absorbsi karbohidrat dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
saluran pencernaan. Iodium juga berperan dalam sintesis kolesterol darah Yuastika,1995.
c. Kebutuhan Iodium
Iodium merupakan bahan yang tidak dapat ditiadakan untuk gizi manusia dan hewan. Kebutuhan gizi manusia dipengaruhi oleh
pertumbuhan berat jenis, jenis kelamin, usia, gizi, iklim, dan penyakit. Pada banyak individu yang tinggal di daerah yang bebas gondok,
ekskresi iodium rata-rata urine adalah sekitar 150 mikrogramair. Tabel 2. Kebutuhan iodium didalam makanan yang dianjurkan
Usia Kebutuhan Iodium
Bayi 12 bulan pertama Anak-anak 2-6 tahun
Anak usia sekolah 7-12 tahun Dewasa di atas 12 tahun
Ibu hamil dan menyusui 50 mikrogram per hari
90 mikrogram per hari 120 mikrogram per hari
150 mikrogram per hari 200 mikrogram per hari
d. Persyaratan Iodisasi
1. Garam
Berdasarkan standard yang ditetapkan UNICEF maka garam yang akan di iodisasi harus memenuhi syarat garam antara lain
sebagai berikut : a.
Ukuran partikel atau butiran-butiran tidak lebih besar dari 2 mm, yang baik adalah 0,5-1,5 mm.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Kadar air sekitar 2-4 atau lebih rendah lagi.
c. Mempunyai sifat free flowing tidak bergumpal.
d. Mempunyai berat jenis kira-kira sama dengan air 1 tonm
3
. e.
Ditinjau dari segi kesehatan keadaannya cukup bersih. 2.
Kalium Iodat KIO
3
Berdasarkan kestabilannya, KIO
3
pada saat ini merupakan senyawa iodium yang banyak digunakan dalam proses iodisasi
garam. Kalium Iodat merupakan garam yang sukar larut dalam air sehingga dalam membuat larutannya diperlukan larutan yang baik.
Untuk iodisasi digunakan larutan KIO
3
4 yang dibuat dengan jalan melarutkan 40 gram KIO
3
dalam tiap 1 lt air 1 kg KIO
3
25 liter air.
Tabel 3. Kondisi umum KIO
3
yang digunakan untuk iodisasi Kriteria Kondisi
KIO
3
Kadar air Grade
Kehalusan Logam berbahaya
Min 99 Food grade
100 mesh Nihil
3. Air
Air yang dipergunakan sebagai pelarut KIO
3
sebaiknya air tawar yang bersih dan jernih dan yang memenuhi persyaratan air
minum .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Bahan-bahan yang