Garam beriodium merupakan istilah yang biasa digunakan untuk garam yang telah difortifikasi ditambah dengan iodium. Di Indonesia
iodium ditambahkan dalam garam sebagai zat aditif atau suplemen dalam bentuk kalium iodat KIO
3
. Kadar Kalium Iodat KIO
3
yang ditambahkan pada garam beriodium harus sesuai dengan kadar yang sudah ditetapkan oleh Standard Nasional
Indonesia No.01-3556-1994 yaitu sebesar 30-80 ppm. Berdasarkan Standard Nasional Indonesia No.01-3556-1994 dan
Keputusan Menteri Perindustrian dan perdagangan No.771995 tentang proses pengepakan dan pelabelan garam beriodium, iodium yang ditambah
dalam garam sebanyak 30-80 mg KIO
3
kg garam 30-80 ppm.
a. Penggunaan Garam Pada Makanan
1 Sebagai Penambah Rasa
Garam dapat memperbaiki rasa dari kebanyakan makanan dan menghasilkan rasa enak pada makanan. Menurut Winanrno
2002, makanan yang mengandung kurang dari 0,3 natrium akan terasa hambar. Misal tanpa garam, rasa roti akan menjadi tawar,
rasa keju akan pahit dan asam. Selain dapat memperbaiki rasa, garam juga dapat melunakkan daging, terutama pada teksturnya.
2 Sebagai Bahan Pengawet
Garam adalah bahan pengawet penting dari beberapa produk pangan seperti daging, acar atau asinan. Menurut Buckle 1987,
untuk proses pengawetan produk pangan terlebih dahulu direndam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan larutan garam 3-10. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
b. Metode Produksi Garam
Garam di alam didapatkan dalam berbagai macam metode. Beberapa metode yang digunakan untuk mendapatkan garam secara
garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
1 Metode Penambangan
Penambangan cara kering
Batuan garam dipecahkan dan digiling kemudian dimasukkan kedalam alat pengayak sehingga diperoleh jenis
garam berdasarkan kehalusan.
Penambangan cara basah Endapan batuan garam dilarutkan dalam air hingga garam
larut dalam air yang kemudian dialirkan kedalam tangki pemurnian Yoyon, 2001.
2 Penguapan air laut dengan menggunakan sinar matahari
Metode ini paling banyak digunakan dalam proses pengolahan garam dan banyak dilakukan di negara-negara tropis, termasuk
Indonesia. Lebih dari 50 produksi garam di dunia dihasilkan dengan metode ini. Prinsipnya menggunakan kristalisasi
bertingkat, yaitu menguapkan dengan bantuan panas matahari hingga didapat larutan jenuh kemudian dari kristalisasi dalam akhir
proses didapat kristal garam. Pembuatan garam dengan cara ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
membutuhkan tanah yang luas, sinar matahari yang cukup, musim kemarau yang cukup panjang dan konsentrasi air laut yang tinggi.
Produk garam hasil penguapan belum dapat langsung dikonsumsi manusia tetapi masih harus melalui proses penghancuran,
pencucian, separasi, iodisasi, pengeringan, dan pengayakan Othmer, 1983.
2. Iodium