Pengertian Motor Induksi 1 Fasa Kontruksi Motor Induksi 1 Fasa

Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar [7]. Gambar 2.4. Tegangan rotor yang dihasilkan [7] Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip ring seperti ditunjukan Gambar 2.4 1, maka dihasilakan listrik arus bolak balik berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin seperti ditunjukan Gambar 2.4 2 dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan gelombang positif [7].

2.2 Motor Induksi 1 Fasa

2.2.1 Pengertian Motor Induksi 1 Fasa

Motor induksi satu fasa adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik secara induksi [8]. Motor ini hanya memiliki sebuah lilitan stator jenis sangkar tupai dan beroperasi dengan pasokan listrik satu fasa. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik yang paling banyak digunakan[9]. Dikatakan motor induksi karena motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet dari stator ke rotornya. Arus rotor motor induksi satu fasa bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar rotating magnetic field yang dihasilkan oleh arus stator [10]. Motor induksi dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, mesin pompa air, dan penyedot debu [9]. Motor induksi satu fasa dapat dilihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5. Motor induksi 1 fasa[11]

2.2.2 Kontruksi Motor Induksi 1 Fasa

Secara umum motor induksi terdiri dari rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang bergerak, sedangkan stator yang diam. Di antara stator dengan rotor ada celah udara yang jaraknya sangat kecil. Celah udara antara stator dan rotor akan dilewati fluks induksi stator yang memotong kumparan rotor, sehingga menyebabkan rotor berputar. Celah udara yang terdapat antara stator dan rotor diatur sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil kerja motor yang optimum. Jika celah udara antara stator dan rotor terlalu besar, maka akan mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya jika jarak antara celah stator dan rotor terlalu kecilsempit, maka akan menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin [12]. Konstruksi motor induksi dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Kontruksi motor induksi 1 fasa [12] Komponen stator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam dan mengalirkan arus fasa. Stator terdiri dari susunan laminasi inti yang memiliki alur slot yang menjadi tempat dudukan kumparan yang dililitkan dan berbentuk silindris. Motor induksi memiliki dua komponen yang utama,kedua komponen tersebut adalah [2]: a. Stator bagian yang diam Stator terdiri dari belitan-belitan stator. jika belitan stator diberi aliran listrik, maka pada belitan stator akan menghasilkan fluks magnet stator atau medan putar. b. Rotor bagian yang berputar Rotor terdiri dari belitan-belitan penguat, inti magnet, dan slip ringsikat. Slip ring berfungsi untuk memasukan listrik DC pada belitan penguat, sehingga timbul kutub magnet pada rotor. Stator dihubungkan ke catu tegangan AC. Rotor tidak dihubugkan secara listrik ke pencatu tetapi mempunyai arus yang diinduksikan kedalamanya oleh kerja transformator. Oleh sebab itu, stator kadang-kadang dianggap sebagai primer dan rotor sebagai sekunder motor.

2.2.3 Prinsip Kerja Motor Induksi 1 Fasa