Variasi beban yang digunakan untuk pembebanan generator induksi adalah lampu pijar 5 watt, 10 watt, 15 watt, 40, watt, 60 watt dan 100 watt. Bentuk fisik sistem generator
induksi secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Sistem generator induksi dengan beban
4.2 Pengujian Generator Induksi
Proses pengujian dilakukan dengan 4 jenis pengujian yaitu pengujian kecepatan mula-mula motor induksi, pengujian dengan perbandingan puli-puli, pengujian tanpa
beban dan pengujian menggunakan beban.
4.2.1 Pengujian Kecepatan Mula-Mula Motor Induksi
Pengujian kecepatan mula-mula motor induksi dilakukan dengan cara mengukur kecepatan rotor motor induksi sebagai penggerak utama dan rotor motor induksi yang
digunakan sebagai generator dengan tachometer. Pada pengujian ini didapat kecepatan rotor motor induksi sama dengan kecepatan rotor generator induksi yaitu 2982 rpm dan
frekuensi PLN terukur sebesar 50 Hz. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui slip mula-mula generator induksi.
Berikut adalah perhitungan slip generator induksi:
= 120 x 50
2 = 3000 rpm
=
3000 −2982
3000
x 100 = 0,6
Slip mula-mula motor induksi adalah 0,6, hal tersebut membuktikan bahwa motor induksi yang digunakan sebagai sitem generator induksi tidak berputar pada kecepatan
sinkron. Motor induksi berputar pada kecepatan sinkron pada saat kecepatan rotor sama dengan kecepatan medan putar yang dihasilkan stator atau motor dalam keadaan diam,
sehingga slip motor sebesar 0. Pada pengukuran kecepatan mula-mula motor induksi yang akan digunakan sebagai
generator terukur kecepatan rotor 2982 rpm, sedangkan pada
nameplate
motor tercatat kecepatan putar rotor 2900 rpm. Dari pengukuran tersebut, dapat dihitung besarnya
persentase
error
yang terjadi. Perhitungan persentase
error
kecepatan generator induksi:
Error
=
� �� � � �� − � �� � � � � � �� � � � �
x 100
= 2982
− 2900 2900
� 100 = 2,83
Persentase
error
yang terjadi pada kecepatan motor sebesar 2,83 akan berpengaruh terhadap kecepatan motor saat digunakan sebagai penggerak utama dan saat
digunakan sebagai generator.
4.2.2 Pengujian Perbandingan Puli-Puli
Pengujian dengan perbandingan puli-puli dilakukan dengan 3 perbandingan puli- puli, yaitu perbandinga puli-puli 2:3, perbandingan puli-puli 2:2 dan perbandingan puli-
puli 3:2. Kapasitor 6 μF digunakan sebagai penyedia daya reaktif generator induksi dalam
pengujian ini. Data hasil pengujian dengan perbandingan puli-puli ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil pengujian dengan perbandingan puli-puli NO
Perbandingan puli-puli
Kapasitor μF
Putaran Motor
Rpm
Putaran Generator
Rpm Tegangan
Volt Frekuensi
Hertz
1 2:03
6 2967
1794 30
2 2:02
6 2945
2856 47.72
3 3:02
6 2804
3857 185
63.70 Berdasarkan Tabel 4.1, Pada pengujian dengan perbandingan puli-puli 2:3
dilakukan untuk mendapatkan kecepatan putar generator dibawah kecepatan sinkron. Proses pengujian perbandingan puli-puli 2:3 dengan cara memasangkan puli sebesar 2 inch
pada poros rotor penggerak utama dan memasangkan puli sebesar 3 inch pada poros rotor generator induksi.
Kecepatan motor terukur 2967 rpm, kecepatan rotor generator terukur 1794 rpm, dan frekuensi generator terukur 30 Hz. Besarnya slip pada generator induksi pada
pengujian dengan perbandingan puli-puli 2:3 adalah:
= 120 x 30
2 = 1800 rpm
S = 1800
− 1794 1800
x100 S = 0,33
Pada pengujian perbandingan puli-puli 2:3 terhitung slip generator induksi sebesar 0,33. Slip yang didapat dalam harga positif, sehingga generator induksi tidak
mengeluarkan tegangan. Pengujian dengan perbandingan puli-puli 2:2 dilakukan untuk mendapatkan
kecepatan putar generator sama dengan kecepatan putar motor. Proses pengujian perbandingan puli-puli 2:2 dengan cara memasangkan puli sebesar 2 inch pada poros rotor
penggerak utama dan memasangkan puli sebesar 2 inch pada poros rotor generator induksi. Pada percobaan ini generator induksi tidak mengeluarkan tegangan. Hal tersebut
dikarenakan generator bekerja diatas kecepatan sinkron. Kecepatan motor terukur 2945 rpm, sedangkan kecepatan generator adalah 2856
rpm, dan frekuensi generator terukur 47,72 Hz seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Besarnya slip generator induksi pada pengujian ini adalah:
= 120 x 47,72
2 = 2863,2 rpm
S =
2863,2
− 2856
2863,2
x100 S = 0,25
Pada pengujian perbandingan 2:2 generator induksi tidak mengeluarkan tegangan karena kecepatan rotor generator induksi tidak melebihi kecepatan medan putar generator
yaitu sebesar 2863,2 rpm dan slip yang dihasilkan bernilai positif yaitu sebesar 0,25. Generator induksi akan mengeluarkan tegangan apabila generator induksi bekerja pada slip
negatif S0. Pengujian dengan perbandingan puli-puli 3:2 dilakukan untuk mendapatkan
kecepatan putar generator diatas kecepatan sinkron. Proses pengujian perbandingan puli- puli 3:2 dengan cara memasangkan puli sebesar 3 inch pada poros rotor penggerak utama
dan memasangkan puli sebesar 2 inch pada poros rotor generator induksi. Pada pengujian menggunakan perbandingan puli-puli 3:2, didapat kecepatan putar
motor 2804 rpm, kecepatan generator 3857 rpm dan slip 63,70 Hz seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Besar slip generator induksi dapat pada pengujian perbandingan 3:2
adalah: =
120 x 63,7 2
= 3822 rpm
S = 3822
− 3857 3822
x100 S =
−0,92
Kecepatan rotor generator pada pengujian ini lebih besar dari kecepatan medan putar magnet yang dihasilkan motor induksi yaitu terhitung sebesar 3822 rpm. Motor
induksi yang diputar melebihi kecepatan medan putar stator menghasilkan slip generator dalam harga negatif yaitu sebesar -0,92. Slip motor induksi yang bernilai negatif
mengakibatkan generator induksi dapat menghasilkan tegangan.
4.2.3 Pengujian Tanpa Beban