17
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Arsitektur Sistem
Motor Induksi dapat dioperasikan sebagai generator dengan cara memutar rotor pada kecepatan di atas kecepatan sinkronnya dan mesin bekerja pada slip negatif s0.
Prime mover
digunakan sebagai penggerak utama generator induksi agar generator berputar diatas kecepatan sinkron.
Prime mover
yang digunakan adalah motor induksi satu fasa, dalam hal ini adalah mesin pompa air atau motor induksi rotor sangkar. Sistem ini membutuhkan dua buah
motor induksi satu fasa, salah satu motor digunakan sebagai
prime mover
dan satunya lagi digunakan sebagai generator induksi. Kedua buah motor dihubungkan dengan sabuk pada
puli-puli antara
Prime mover
dan generator induksi. Model perancangan secara umum sistem ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Model perancangan
Prime mover
dihubungkan dengan tegangan PLN 220 Volt sehingga motor
Prime mover
dapat memutar generator yang terhubung oleh sabuk pada puli-puli motor. Puli-puli pada
prime mover
dan generator dirancang berbeda ukuran agar mendapatkan perbandingan putaran rotor antara
Prime mover
dan generator induksi.
3.2 Perancangan Mekanik Generator Induksi
Dudukkan sistem generator induksi menggunakan kayu, sedangkan kerangka menggunakan besi. Besi dipilih agar kuat dalam menahan getaran yang dihasilkan sistem
generator. Kerangka sistem generator induksi dibuat berbentuk kotak dengan panjang 60 cm,
lebar 40 cm dan tinggi 30 cm. Perancangan mekanik sistem generator ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Kerangka sistem generator induksi
Keterangan Gambar 3.2: a.
Penggerak utama b.
Generator induksi c.
Puli penggerak utama d.
Sabuk penghubung e.
Puli generator induksi Gambar 3.3 menunjukan perancangan beban generator. Perancangan kerangka
beban generator mengunakan
acrylic
dengan panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 10 cm.
Gambar 3.3. Beban generator induksi
Keterangan Gambar 3.3: a.
Stop kontak kapasitor b.
Saklar c.
Lampu pijar
3.3 Rancangan Sistem Motor Induksi Menjadi Generator Induksi