Prosedur Penerimaan di Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD

Langkah-langkah teknis prosedur penatausahaan penerimaan pendapatan di SKPD dilakukan dengan melalui 3 mekanismeprosedur yaitu: 1. prosedur penerimaan pendapatan melalui bendahara penerimaan, 2. prosedur penerimaan pendapatan melalui bendahara penerimaan pembantu, dan 3. melalui bank pemerintah yang ditunjuk,bank lain, danatau kantor pos, Sedangkan langkah-langkah teknis prosedur penatausahaan penerimaan kas dari pendapatan daerah di Bendahara Umum di terima secara langsung oleh Bendahara Umum, yang di bagi menjadi dua 2 prosedur sesuai dengan jenis penerimaan pendapatan daerah, yaitu prosedur penerimaan kas dari pendapatan dan prosedur penerimaan kas dari pembiayaan. Berikut langkah-langkah teknis atau uraian-uraian prosedur penerimaan kas dari pendapatan daerah melalui SKPD dan bendahara umum daerah BUD sesuai dengan Peraturan Walikota No. 60 Tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Penatausahaan Keuangan Daerah Kota Medan:

1. Prosedur Penerimaan di Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD

Karena Prosedur penerimaan kas dari pendapatan daerah di skpd terdiri dari 3 mekanismeprosedur penerimaan seperti yang dijelaskan diatas sebelumnya, penulis hanya memilih salah satu prosedur yang akan di jelaskan yaitu mekanismeprosedur penerimaan kas dari pendapatan daerah melalui bendahara penerimaan. Langkah-langkah penerimaan kas daerah dari pendapatan daerah melalui bendahara penerimaan adalah sebagai berikut: 1 PPKD menyerahkan Surat Ketetapan Pajak SKP Daerah Universitas Sumatera Utara yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan untuk keperluan melakukan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan. Kepala SKPDPengguna Anggaran menyerahkan Surat Ketetapan Retribusi SKR yang telah diterbitkan kepada Bendahara Penerimaan untuk keperluan melakukan verifikasi pada saat penerimaan pendapatan. 2 Wajib PajakWajib Retribusi menyerahkan uang setoran pajakretribusi. Bendahara Penerimaan kemudian melakukan verifikasi penerimaan uang dengan SKP DaerahSKR yang bersangkutan. Setelah melakukan verifikasi, Bendahara Penerimaan mengeluarkan Surat Tanda Bukti PembayaranBukti Lain yang Sah. Bendahara Penerimaan menyiapkan Surat Tanda Setoran STS. Bendahara Penerimaan kemudian melakukan penyetoran kepada bank disertai STS. STS yang telah diotorisasi oleh bank kemudian diterima kembali oleh Bendahara Penerimaan untuk kemudian menjadi bukti pembukuan. 3 Bendahara Penerimaan melakukan penatausahaan penerimaan berdasarkan SKP DaerahSKR, STS, dan Surat Tanda Bukti PembayaranBukti Lain yang Sah. atas penerimaan tersebut bendahara penerimaan membukukan ke dalam buku kas umum di sisi penerimaan, dan buku rekapitulasi penerimaan harian. Atas penyetoran tersebut bendahara penerimaan membukukan ke dalam buku kas umum di sisi pengeluaran, dan buku pembantu perincan obyek penerimaan sesuai dengan rekening pendapatanpenerimaan. Universitas Sumatera Utara 4 Di samping itu, bila SKPD mempunyai Bendahara Penerimaan Pembantu maka Bendahara Penerimaan akan menerima SPJ Penerimaan Pembantu. SPJ tersebut kemudian diverifikasi, evaluasi, analisis untuk dijadikan sebagai bahan penyusunan pertanggungjawaban penerimaan 5 Berdasarkan dokumen-dokumen di atas Bendahara Penerimaan membuat dokumen SPJ Penerimaan. Kemudian SPJ Penerimaan diserahkan kepada PPK SKPD, selambat-lambatnya tanggal 7 bulan berikutnya, untuk dilakukan pengujian. 6 Setelah dilakukan verifikasi, evaluasi, dan analisis, maka PPK- SKPD menyerahkan SPJ Penerimaan kepada Pengguna Anggaran untuk disahkan. Pengesahan tersebut dinyatakan dalam Surat Pengesahan SPJ. 7 Bendahara kemudian menyerahkan SPJ Penerimaan yang telah disahkan oleh Pengguna Anggaran kepada BUD selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya. Penyerahan SPJ Penerimaan Kepada BUD adalah dalam rangka pertanggungjawaban fungsional. 8 BUD melakukan verifikasi, evaluasi, dan analisis atas SPJ Penerimaan yang diserahkan Pengguna Anggaran. Verifikasi, evaluasi, dan analisis ini dilakukan dalam rangka rekonsiliasi penerimaan. Mekanisme dan tatacara verifikasi, evaluasi, dan analisis diatur dalam peraturan kepala daerah.

2. Prosedur penerimaan melalui bendahara umum daerah