6 Penyajian data dan informasi di bidang analisa, bidang pelaporan
keuangan serta bidang penatausahaan keuangan. 7
Penatausahaan Pembukuan Keuangan Pemerintah Daerah dan penyusunan Laporan Keuangan Daerah.
8 Penyusunan laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah APBD setiap semester dan prognosis 6 enam bulan berikutnya.
9 Penelitian kelengkapan surat pertanggungjawaban belanja dan
pengesahan surat pertanggungjawaban pendapatan. 10
Penyusunan laporan kinerja program bidang akuantansi dan pelaporan.
11 Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan
pengendalian di bidang akuntansi dan pelaporan. 12
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahkan:
a. Sub bidang Akuntansi
Sub bidang Akuntansi dipimpin oleh Kepala Sub bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Akuntansi dan Pelaporan. Sub Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Akuntansi dan
Pelaporan lingkup akuntansi. Sub bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi:
a Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Akun-
Universitas Sumatera Utara
tansi, serta penyusunan bahan petunjuk teknis dan perumusan lingkup akuntansi.
b Pelaksanaan verifikasi atas Surat Perintah Pencairan Dana
SP2D yang telah terbit. c
Penghimpunan proyeksi pendapatan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD dalam rangka pengelolaan anggaran
kas. d
Pelaksanaan pembukuan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah APBD. e
Pengesahan surat pertanggungjawaban pendapatan. f
Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan pelaporan lingkup akuntansi.
g Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
tugas. h
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Sub bagian Pelaporan
Sub bidang Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Akuntansi dan Pelaporan. Sub Bidang Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Akuntansi dan
Pelaporan lingkup pelaporan. Sub bidang Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
Universitas Sumatera Utara
1 Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang
Pelaporan. 2
Penyusunan bahan petunjuk teknis dan perumusan kebijakan lingkup pelaporan.
3 Penghimpunan dan pengelolaan data serta informasi yang
berhubungan dengan laporan keuangan daerah. 4
Pelaksanaan konsolidasi dan rekonsiliasi laporan keuangan SKPD dengan laporan keuangan Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah SKPKD. 5
Pelaporan penerimaan daerah secara terpadu pada semua unit pelaksana secara integrasi.
6 Penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan semester dan
prognosis 6 enam bulan berikutnya. 7
Penyusunan laporan keuangan tahunan. 8
Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala tentang laporan keuangan daerah.
9 Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang pertanggung-
jawaban pelaksanaan APBD. 10
Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan pelaporan lingkup pelaporan.
11 Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
tugas serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Unit Pelaksana Teknis
Universitas Sumatera Utara
Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok, dan fungsi Unit Pelaksana Teknis akan ditentukan dan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang dihunjuk. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang- undangan. Jumlah tenaga kerja tersebut ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.
D. Jaringan UsahaKegiatan
Adapun jaringan kegiatan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah
Kota Medan, yaitu dinas-dinas di kota Medan yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, yang akan memberikan laporan keuangannya
kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah BPKD Kota Medan untuk dikonsolidasi dan diberikan kepada Kepala Daerah sebagai Laporan
Pertanggungjawaban. E.
Kinerja Terkini
Kinerja terkini yang dilakukan pada BPKD Kota Medan, yaitu Pendampingan Penatausahaan Keuangan SKPD di Lingkungan Pemerintah
Kota Medan untuk meningkatkan kualitas penatausahaan keuangan SKPD tahun anggaran 2014 dengan menggunakan aplikasi SIMDA Sistem Infor-
Universitas Sumatera Utara
masi Manajemen dan Keuangan Daerah.
F. Rencana Kegiatan
Rencana Program dan kegiatan Badan Pengelola Keuangan Daerah dirumuskan berdasarkan program dan kegiatan bidang-bidang pelaksana.
Matrix rencana program dan kegiatan disusun berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010, dimana setiap bidang
menyusun rencana program dan proiritas. Berikut adalah rencana program atau kegiatan BPKD Kota Medan untuk tahun 2014.
Tabel 2. 2 Rencana Program Kegiatan Badan Pengelola Keuangan Daerah BPKD Kota Medan
No. PROGRAM KEGIATAN
A. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa administrasi keuangan
3. Penyediaan alat tulis kantor
4. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
5. Penyediaan makanan
dan minuman
6. Rapat –rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
7. Penyediaan jasa tenaga pendukung teknis administrasi perkantoran
8. Pengelolaan administrasi kepegawaian
9. Pembuatan aplikasi agenda harian dan surat masuk dan surat
keluar
B. PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA APARATUR
1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2. Pengadaan peralatan gedung kantor
Universitas Sumatera Utara
3. Pengadaan membeleur
4. Pemeliharan rutinberkala gedung kantor
5. Pengadaan laptopnotebook
6. Pengadan computer
dan perlengkapannya 7. Pengadaan
printer
C PENINGKATAN DISPLIN APARATUR
1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
2. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
D. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
1. Pembinaan bendahara pengeluaran dan penerimaan
2. Bimbingan teknis laporan pertanggungjawaban
3. Bimbingan teknis penatausahaan SPJ SKPD
4. Peningkatan pengembangan kapasitasSDM
E. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN
SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2. Penyusunan laporan keuangan semesteran
3. Penyusunan laporan keuangan akhir tahun
4. Penyusunan RENJA
5. Penyusunan LAKIP
6. Penyusunan laporan keuangan triwulan
F. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
1. Penyiapanrancangan peraturan daerah tentang APBD
2. Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD
3. Pendampingan penatausahaan keuangan SKPD
4. Pasilitasi penyusunan belanja gaji
Universitas Sumatera Utara
5. Penatausahaan belanja
bantuan hibah dansocial 6.
Verifikasi RKA SKPD pelaksanaan APBD 7.
Penyiapan dan pengesahan DPA SKPD pelaksanaan 8. Operasional majelis pertimbangan dan sekretariat majelis
pertimbangan tuntutan ganti rugi 9.
Monotoring SPM TU SKPD 10.
Pengembangan system pengelolaan keuangan 11. Koordinasi
pelaksanaan APBD
12. Penyusunan Ranperda tentang tata kelola keuangan dan peraturan walikota lainya
13. Penyusunan dan pengembangan SOP Pengelolaan keuangan daerah
14. Sosialisasi peraturan wali kota tentang pemberian bantuan hibah
dan bantuan social 15.
Verifikasi RKAP SKPD pelaksanaan perubahan APBD 16. Penyiapan dan pengesahan DPPA SKPD pelaksanaan
perubahan APBD 17.
Pembenahan dan penataan dokumen keuangan 18.
Inventerisasi hutang dan piutang pemda 19.
Penyempurnaan penggunaan aplikasi gaji 20.
Penataan dokumen arsip perbendaharaan
Universitas Sumatera Utara
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS DAERAH
PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH BPKD KOTA MEDAN
A. Pengertian Kas Daerah dan Pengawasan Intern kas
1. Pengertian Kas Daerah
Kas secara umum dikenal sebagai uang tunai sebagai alat pembayaran dalam kegiatan perekonomian. Kas adalah salah satu
komponen dari aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan hidup organisasi, baik organisasi permerintah maupun perusahaan swasta. Kas
merupakan elemen kunci dalam perencanaan atas seluruh aspek operasional suatu entitas.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintah, “Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan pemerintahan; Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum
Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah”.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan mendefinisikan “Kas terdiri dari saldo kas cash on hand dan rekening giro setara kas
cashequivalent adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan”. Sesuai dengan peraturan pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tentang Pengelolaan
Universitas Sumatera Utara
Uang NegaraDaerah, Kas daerah adalah tempat penyimpanan Uang Daerah yang ditentukan oleh gubernurbupatiwalikota untuk
menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah.
2. pengertian pengawasan intern
Pengawasan intern intern control merupakan alat yang dapat membantu pimpinan di dalam melakukan fungsinya, sehingga internal
control mempunyai peranan yang penting didalam suatu organisasi. Melalui intern control, pemimpin dapat menilai struktur organisasi yang
ada dan kegiatan yang dilakukannya yang keseluruhannya bertujuan untuk mencegah dan menghindarkan dari kesilapan, kecurangan, dan
penyelewengan. Pengawasan intern kas merupakan salah satu fungsi manajemen
kas untuk menyelenggarakan seluruh rencana kegiatan pengelolaan kas yang telah ditetapkan agar dapat berjalan dengan baik. oleh karena itu,
pengawasan intern sangat diperlukan baik entitas bisnis atau pemerintah. Di dalam usaha mencapai tujuan, suatu entitas dihadapkan dengan
berbagai resiko tidak tercapainya sasaran yang telah direncanakan atau ditetapkan, resiko kerugian finansial karena terjadinya kecenderungan
dan resiko pengambilan keputusan yang keliru karena data yang tidak akurat. Sistem pengawasan intern merupakan suatu alat yang digunakan
dalam pengawasan intern yang diterapkan dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan batas yang memungkinkan dan
menghindari terjadinya resiko.
Universitas Sumatera Utara
Mulyadi 2001: 163 mendefenisikan sistem pengendalian intern atau sistem pengawasan intern sebagai berikut:
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.
Menurut Mulyadi 2001: 163 dari defenisi diatas, tujuan dari
pengawasan intern adalah :
a.
Menjaga kekayaan organisasi
b. Mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi
c. Mendorong efisiensi, dan
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Kas daerah merupakan pos akuntansi penerimaan daerah sebagai sumber dana untuk membiayai seluruh kegiatan pemerintah daerah.
Untuk itu diperlukan suatu sistem pengawasan intern kas daerah yang baik dimana dapat memberikan perlidungan terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dapat terjadi. mengontrol penerimaan kas, menjamin keamanan penerimaan, meningkatkan kontrol atas cara-cara pembayaran,
dan menghilangkan saldo kas menganggur. sebagai pertanggungjawaban atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah, pemerintah daerah harus membuat laporan keuangan salah satunya yaitu laporan
realisasi anggaran dimana pemerintah harus menyusun dan melaksanakan laporan aggaran atas penerimaan kas daerah. untuk itu agar laporan
Universitas Sumatera Utara
tersebut menuhi syarat bahwa memberikan informasi yang dapat dipercaya akuntable
B. Unsur-Unsur Pengawasan Intern Kas
Sistem pengawasan intern yang baik dapat terdiri dari kebijakan dan prosedur dirancang untuk memberikan kepastian yang layak terhadap
manajemen bahwa organisasi telah mencapai tujuan dan sasarannya secara kolektif membentuk pengendalian entitas tersebut dalam melindungi kas dan
penaganan atas transaksi penerimaan kas. Beberapa unsur atau elemen pokok sistem pengendalian intern yang
baik digunakan dalam penerimaan kas daerah adalah:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas dan jelas
Struktur organisasi merupakan rerangka framework pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-uit organisasi yang dibentuk
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok penerimaan kas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi pemerintah
dapat dilakukan dengan pemisahan fungsi operasi dan penyimpanan kas dari fungsi akuntansi, fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh
untuk melakukan semua tahap taransaksi penerimaan kas daerah. b.
System wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan utang, pendapatan
dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoritas dari pejabat yang dimiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
Universitas Sumatera Utara
transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat system yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya
setiap transaksi penerimaan kas. Salah satu media untuk menjamin perlindungan yang cukup terhadap kegiatan penerimaan kas daerah oleh
BPKD kota medan yaitu adanya penatausahaan penerimaan kas daerah yang diterapkan.
Dengan adanya Prosedur penatausahaan akan menjamin pelaksanaan penerimaan kas yang baik, sehingga pengelolaannya
memberikan informasi yang dapat dipercaya akuntable sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan penerimaan kas daerah.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit