BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Kegiatan-kegiatan pembayaran atas suatu aktivitas sebagian besar di dominasi dengan menggunakan kas. Ini tak terlepas dari kondisi masa kini
yang menjadikan uang tunai sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah. Sangat jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini
yang tidak menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran. Uang tunai atau sering disebut dengan kas merupakan komponen
penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Sebagian besar aktivitas pada suatu entitas, apakah entitas bisnis ataupun entitas pemerintahan, selalu
melibatkan uang tunai dalam pelaksanaan kegiatannya. Hampir dapat dipastikan bahwa kas inilah yang memiliki peranan sentral dalam menjaga
kelangsungan sebuah aktivitas. Pos akuntansi pencatatan kas entitas bisnis pada entitas pemerintah
disebut dengan kas daerah, walaupun hakekatnya sama-sama sebagai pos akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk aktivitas entitas, yang
membedakannya adalah dari segi penerimaan kas, entitas bisnis menerima kas dari kegiatan penjualan, sedangkan pemerintah menerima kas dari
pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah. Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 39 tahun 2007
tentang pengelolaan uang negaradaerah, Kas daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh gubernurbupatiwalikota
Universitas Sumatera Utara
untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah.
Pengawasan intern merupakan kegiatan mengkoordinasi aktivitas- aktivitas entitas bisnis maupun entitas pemerintah agar sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Karena kas daerah adalah salah satu komponen dari aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan hidup entitas pemerintah daerah,
dimana kas daerah merupakan elemen kunci dalam perencanaan atas seluruh aspek operasional pemerintah daerah maka diperlukan pengawasan intern.
Pengawasan intern dapat dilakukan dengan adanya penyusunan sistem pengawasan intern yang telah dibuat untuk digunakan dalam kegiatan
aktivitas atau operasional entitas pemerintah. Sistem pengawasan intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaaan organisasi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan menajemen.
Masalah yang mendasari perlu adanya sistem pengawasan intern kas terhadap kas daerah adalah bahwa kas daerah merupakan aset lancar yang
sensitif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan. Baik entitas binis atau entitas pemerintah, kas adalah salah satu aktiva yang siap untuk diubah
menjadi jenis aset yang lain; sangat mudah disembunyikan dan dipindahkan; serta sangat diinginkan. Karena karakteristik ini, kas adalah aktiva yang
paling rawan terhadap pencurian dan penyalahgunaan. Terlebih lagi, karena jumlah transaksi kas yang sangat besar, banyak kekeliruan mungkin terjadi
dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi kas membuat data keuangan menjadi tidak akurat sehingga beresiko bagi aktivitas finansial.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya sistem pengawasan intern kas yang baik, diharapkan baik penerimaan dan pengeluaran kas daerah dapat dilakukan secara tepat,
aman, terkendali, transparan, dan dapat menghindari kecurangan yang mungkin saja dapat terjadi. Manfaat sistem pengawasan intern bagi
pemerintah daerah dalam pengelolaan kas daerah adalah untuk mengamankan harta pemerintah daerah.
Keamanan kas daerah merupakan bagian dalam pengelolaan keuangan daerah dan seharusnya sudah menjadi tanggungjawab kepala daerah sebagai
pemerintah daerah untuk menggunakan kas daerah sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelola keuangan
daerah, melimpahkan sebagian kekuasaanya kepada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yaitu Badan Pengelola keuangan daerah BPKD untuk
memberi keyakinan memadai atas tujuan organisasi dalam mengelola keuangan daerahnya.
Sesuai dengan salah satu misinya untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan efektifitas pengelolaan Keuangan daerah kota Medan khususnya
pengelolaan dan pelaporan keuangan kas daerah diperlukan sistem pengawasan intern. Sehubungan dengan pentingnya sistem pengawasan intern
baik penerimaan dan pengeluaran kas daerah bagi entitas pemerintah daerah, maka penulis ingin mempelajarinya dan sekaligus
menjadi acuan dalam melakukan penulisan tugas akhir ini, dengan
memilih judul: “Sistem Pengawasan Intern Kas Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan”.
Universitas Sumatera Utara
B. Rumusan Masalah