digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB V PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pembelajaran di Madrasah Aliyah Darul Ulum Waru Sidoarjo Setelah penulis mengadakan penelitian dengan seksama dan
menggunakan tiga metode yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi, maka dalam bab ini akan penulis uraikan tentang proses
pelaksanaan pembelajaran Al Qur’an – hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo.
Menurut Nana Sudjana, proses pembelajaran adalah proses berubahnva tingkah laku siswa sebagai pengalaman yang diperolehnya.
1
Jadi, dalam kegiatan ini melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. MA Darul Ulum Waru Sidoarjo sebagai wadah pengembangan peserta
didik sebagaimana sekolah lainnya tentu melaksanakan program pendidikan. Berhasil tidaknva suatu pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam
hal interaksi edukatif di sekolah yaitu kegiatan pembelajaran, faktor-faktor itu saling menentukan dan saling berkait satu sama lainnya. Berkenaan dengan
itu A Darul Ulum Waru Sidoarjo dalam pembelajaran Al Qur’an tidak terlepas dari faktor yang dapat mempengaruhinya dan juga faktor yang dapat
menghambat dalam proses pembelajaran tersebut.
1
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar Bandung: Sinar Baru Algesindo,2004, h. 29
69
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1. Tujuan Pembelajaran Tujuan merupakan salah satu faktor yang terdapat dalam
pembelajaran, dengan kata lain bahwa kegiatan pembelajaran itu adalah suatu peristiwa yang terikat, terarah pada tujuan dan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebab, tujuan adalah sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran dan memberikan pedoman
serta arah yang jelas bagi guru dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu tujuan juga merupakan komponen pembelajaran yang tidak bisa
diabaikan, termasuk dalam pembelajaran Al-Quran Hadits. Adapun tujuan yang akan dicapai secara terperinci sesuai dengan
materi pembelajaran Al-Quran Hadits adalah sebagai berikut : a. Kelas X MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
2
1 Semester Ganjil a Memahami pengertian Al Qur’an dan bukti keotentikannya.
b Memahami isi pokok ajaran Al Qur’an c Memahami fungsi Al Qur’an dalam kehidupan.
d Memahami cara-cara mencari surat dan ayat Al Qur’an. e Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang manusia dan
tugasnya sebagai khalifah di bumi. f Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang Demokrasi.
2 Semester Genap a Memahami istilah-istilah hadits.
2
Dikutip dari dokumen Kurikulum 2016 – 2017 MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b Memahami sanad dan matan hadits. c Mendeskripsikan fungsi hadits terhadap Al Qur’an.
d Memahami pembagian hadits dari segi kuantitas dan kualitasnya.
e Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah.
b. Kelas XI MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
3
1 Semester Ganjil a Memahami ayat-ayat Al Qur’an dan Al Hadits tentang
nikmat Allah dan cara mensyukurinya. b Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang perintah menjaga
kelestarian lingkungan hidup. 2 Semester Genap
a Memahami ayat-ayat Al Qur’an dan Al Hadits tentang pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhu’afa.
b Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang berkompetisi dalam kebaikan.
c Memahami ayat-ayat Al Qur’an dan hadits tentang amar maruf nahi munkar
d Memahami ayat Al Qur’an dan hadits tentang ujian dan cobaan.
3
Dikutip dari dokumen Kurikulum 2016 – 2017 MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c. Kelas XIII MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
4
1 Semester Ganjil a Memahami ayat-ayat Al Qur’an dan Al Hadits tentang
kewajiban berda’wah. b Memahami ayat-ayat Al Qur’an dan Al Hadits tentang
tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat. c Memahami ayat –ayat al-Qur’an dan hadits tentang berlaku
adil dan jujur. 2 Semester Genap
a Memahami ayat-ayat al Qur’an dan al Hadits tentang toleransi dan etika pergaulan.
b Memahami ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadits tentang etos kerja.
c Memahami ayat-ayat al-Qur’an dan hadits tentang makanan yang halal dan baik.
d Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang IPTEK. Sedangkan menurut wawancara penulis dengan guru pengajar Al
Qur’an - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo, tujuan pembelajaran Al Qur’an
- Hadits adalah mencetak perilaku siswa untuk menjadi generasi yang mengamalkan Al Qur’an sebagai pegangan hidup didunia.
5
4
Dikutip dari dokumen Kurikulum 2016 – 2017 MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
5
Hasil wawancara dengan bapak Moch. Nadhif, S.Pd.I sebagai guru mata pelajaran Al Qur’an Hadits di MA Darul Ulum Waru pada hari Senin tanggal 20 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Materi Materi pembelajaran adalah isi yang diberikan kepada siswa pada
saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan materi ini siswa akan diantarkan pada tujuan pembelajaran sehingga berhasil tidaknya
penyampaian materi
akan mempengaruhi
pencapaian tujuan
pembelajaran.
6
Materi yang akan disampaikan guru itu bermacam-macam sifatnya mulai dari yang mudah, sedang dan sampai yang sukar. Tinjauan
mengenai sifat materi ini dalam setiap proses pembelajaran berlangsung ada di antara anak didik siswa yang kurang mampu memproses
mengelola materi dengan baik, sehingga pengertian pun sukar di dapatkan.
Dengan mempertimbangkan isi, sifat dan luasan materi akan menoleh kepada metode-metode yang mempunyai ciri-ciri yang sesuai
dengan keadaan materi tersebut dan menetapkannva sebagai metode- metode yang hendak dipakai dalam mengajar.
6
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004, h. 67
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Adapun materi pembelajaran Al Qur’an – Hadits di Madrasah Aliyah Darul Ulum Waru tahun ajaran 2016-2017 adalah sebagai
berikut:
7
a. Kelas X MA Darul Ulum Waru Sidoarjo 1 Semester Ganjil
a QS. Ath-Thur : 34 b QS Huud : 13
c QS Yunus : 38 d QS Al-Baqarah : 23
e QS Al-Ikhlash : 1-4 f QS Al-Fatihah :5
g QS.Al-Qalam : 4 h QS Al-Ahzab : 21
i QS An Nisa’: 105 j QS Al-Furqan : 37-39
k QS Az-Zumar : 9 l QS Al-Baqarah : 185
m QS Al-Maidah : 8 n QS Asy- Syura : 38
o Kitab Mujam al-Mufahras li alfaadzil Quran dan kitab Fath ar-Rahman
p QS. Al-Mukminun : 12-14
7
Kurikulum pembelajaran Al Qur’an – Hadits tahun ajaran 2016 – 2017 MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
q QS. Al-Nahl : 78 r QS.Al-Baqarah : 30
s QS Adz-Dzariyat : 56 t QS.Ali Imran : 159
u QS. Asy Syura : 38 2 Semester Genap
a Pengertian, persamaan dan perbedaan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar menurut bahasa dan istilah.
b Pengertian sanad dan matan menurut bahasa ban istilah. c Fungsi hadis terhadap al-Quran sebagai : Bayan At-Taqrir,
Bayan At-Tafsir dan Bayan At-Tasyri d Pembagian hadits dari segi kuantitasnya : Hadits Mutawatir,
Hadits Masyhur, Hadits ’aziz dan Hadits gharib. e Pembagian hadits dari segi kualitasnya : Hadits Shohih,
Hadits Hasan dan Hadits Dho’ if f Q.S. Al-An’am : 162-163
g Q.S. Al-Bayyinah : 5. b. Kelas XI MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
1 Semester Ganjil a QS. Az-Zuhruf : 9-13
b QS. Al-Ankabut : 17
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c Macam-macam nikmat Allah : Nikmat fitrah, Nikmat diniyah, Nikmat rohaniah, Nikmat alamiah, Nikmat hayat,
Nikmat ikhtiyariyah dan Nikmat hurriyah. d cara-cara mensyukuri nikmat Allah : Billisan, Bil hal, Bil
maal dan Bil af ’aal e Q.S. Ar-Rum : 41-42
f QS.Al-A’rof : 56-58 g QS. Shad : 27
h QS. Al-Furqon : 45-50 i QS. Al-Baqarah : 204-206
2 Semester Genap a QS. Al-Qoshosh : 79-82
b QS. Al-Isro’: 26-27, 29-30 c QS. Al Baqarah : 177
d QS. Al Baqarah : 148 e QS. Faathir : 32
f QS. An Nahl : 97 g QS. Ali Imran : 104
h QS Al-Maidah : 78-80 i QS Ash-Shaff : 3
j QS. Al-Baqarah : 155 c. Kelas XII MA Darul Ulum Waru Sidoarjo
1 Semester Ganjil
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
a QS. An-Nahl : 125 b QS. Asy-Syu’ara : 214-216
c Al-Hijr : 94-96 d QS At-Tahrim : 6,
e QS. Thaha : 132 f QS. Al-An’am : 70
g QS.An-Nisa’ : 36 h QS.Hud :117-119
i QS.al-Maidah : 8-10 j QS.An-Nahl : 90-92
k QS. An-Nisa’: 105 2 Semester Genap
a QS. Al-Kafirun : 1-6 b QS. Yunus : 40-4
c QS. Al-Kahfi : 29 d QS al-Hujurat : 10-13
e QS. Al-Jumu’ah : 9-11 f QS. Al-Qashash : 77
g QS. Al-Baqarah :168-169 h QS. Al-Baqarah: 172-173
i QS. Al-‘Alaq : 1-5 j QS. Yunus : 101
k QS. Al-Baqarah : 164.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3. Metode Metode mempunyai makna suatu cara dan siasat dalam
menyampaikan bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami, menggunakan, dan dengan kata lain
menguasai bahan pelajaran tersebut.
8
Metode pembelajaran merupakan cara atau jalan yang berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam menyajikan materi untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Sehingga semakin baik penggunaan metode pembelajaran yang ingin dicapai, sehingga semakin berhasil pula
pencapaian tujuan. Artinya apabila guru tepat dalam memilih metode yang disesuaikan dengan materi bahan, siswa, situasi dan kondisi, media,
maka semakin berhasil pula tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah penulis mengadakan observasi dan interview, ternyata
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo guru bidang studi Al-Quran Hadits banyak menggunakan
berbagai macam metode dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah:
9
a. Metode Ceramah Metode ini digunakan untuk menerangkan bahan atau materi
pelajaran yang
bersifat teoritis
bahkan semua
pelajaran menggunakan metode ceramah. Pada dasamya semua guru baik guru
8
Mahmud Zein, Methodologi Pengajaran Agama Yogyakarta: Ak Group dan Indra Buana,1995, h. 167
9
Hasil Observasi dan wawancara dengan bapak Moch. Nadhif, S.Pd.I sebagai guru mata pelajaran Al Qur’an Hadits di MA Darul Ulum Waru kelas XI IPS 3 mata pelajaran
5 pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
agama atupun guru yang lain tidak bisa meninggalkan metode ceramah ini sebagi pendahuluan pada saat tatap muka maupun
menjelaskan pemakaian metode lain. Dari observasi yang penulis lakukan metode ceramah yang
dipakai oleh guru bidang studi Al-Quran Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo digunakan untk menjelaskan materi pembelajaran
seperti hukum-hukum yang terkandung dalam ayat-ayat pilihan, menjelaskan tentang isi kandungan dari hadits-hadits Nabi
Muhammad saw serta cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Metode ceramah ini merupakan metode yang paling sering
digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Walaupun dipadukan dengan beberapa metode yang ada tetapi metode ceramah
ini tidak dapat ditinggalkan.
10
b. Metode Demonstrasi Di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo metode demonstrasi ini
sering digunakan dalam hal cara membaca ayat-ayat Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Terutama
dalam hal mahrajnya yang sangat membutuhkan penggunaan metode demonstrasi ini. Dalam mempraktekannya, bukan guru sajayang
berperan, tetapi
siswa juga
harus aktif,
setelah guru
mendemonstrasikan dengan beberapa penjelasan.
Selain itu dipraktekkan juga tentang perbedaan cara membaca Al Quran dan
10
Hasil Observasi kelas X IPA 1 jam pelajaran ke 7 pada hari Rabu 22 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
A1 Hadits. Dengan penggunaan metode demonstrasi ini telah mendapat respon yang baik dari siswa.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Mas Abdurrohim Rozi, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Al-Quran
Hadits kelas X MA Darul Ulun Waru Sidoarjoi terkait dengan penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran Al-Quran
Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo. Dan interviewee menjawab sebagai berikut:
Dalam pembelajaran Al-Quran Hadits di kelas kadang saya menggunakan metode demonstrasi agar dapat mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa dalam membaca ayat Al Quran yang sedang di pelajari. Dengan begitu siswa juga
dapat mengerti dan paham bacaan Al-Quran yang baik dan benar itu seperti apa. Prakteknya setelah saya memberi
contoh kepada siswa bagaimana cara membaca Al-Quran yang benar, maka saya beri kesempatan kepada siswa satu
per satu untuk mendemonstrasikan menirukan bacaan yang saya baca tadi.
11
Selain dengan bapak Mas Abdurrahim Rozi, S.Pd.I penulis juga mengadakan wawancara dengan bapak Moch. Nadhif, S.Pd.I
tentang metode ceramah tersebut, beliau menjawab : Sama seperti yang dilakukan oleh Bpk. Mas Abdurrohim
Rozi, apabila waktu memungkinkan untuk mennggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran Al-Quran Hadits,
sebisa mungkin saya menggunakan metode tersebut. Karena dengan menggunakan metode tersebut guru dapat mengetahui
kemampuan siswa dalam membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Selain itu dalam pembelajaran Al-Quran Hadits,
materi pelajaran tidak hanya mencakup dari ayat Al-Quran saja, tetapi juga terdapat materi dari hadits Nabi saw. Antara
11
Hasil wawancara dengan bapak Mas Abdurrohim Rozi selaku guru Al Qur’an – Hadits kelas X MA Darul Ulum Waru Sidoarjo pada hari Rabu tanggal 22 Maret 2017.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ayat Al-Quran dengan hadits Nabi saw. ada perbedaan dalam membacanya. Dengan begitu dalam pembelajaran Al-Quran
Hadits juga dijelaskan pula bedanya cara membaca ayat Al- Quran dengan hadits Nabi saw.
12
c. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab digunakan karena sangat membantu
pada penggunaan metode ceramah. Metode ini dugunakan untuk menetapkan kadar pengetahuan siswa terhadap materi pembelajaran
tersebut. Hal ini bisa dilakukan misalnva dengan pre test yakni untuk mengingatkan pelajaran yang telah diberikan pada pertemuan yang
lalu dan atau post test yakni untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang baru diberikan dapat dimengerti dan dipahami siswa.
Metode ini digunakan oleh guru Al-Quran Hadits untuk menanyakan kandungan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits atau
menanyakan hukum-hukum bacaannva. Penggunaan metode ini hanya sewaktu-waktu digunakan dan sebatas sebagai evaluasi atau
penjajagan saja. Metode tanya jawab juga digunakan sebagai perangsang, selingan atau untuk mengarahkan perhatian siswa. Hal
tersebut dapat dimaklumi karena keterbatasan waktu dan kondisi siswa yang kadang-kadang tidak aktif untuk bertanya tentang
kejelasan materi yang telah disampaikan.
13
12
Hasil wawancara dengan bapak Moch. Nadhif salaku guru Al Qur’an – Hadits kelas XI MA Darul Ulum Waru Sidoarjo pada hari Rabu tanggal 22 Maret 2017.
13
Hasil Observasi kelas X IPA 1 jam pelajaran ke 7 pada hari Rabu 22 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
d. Metode Pemberian Tugas atau Resitasi Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Mas
Abdurrohim Rozi selaku guru bidang studi Al Quran - Hadits kelas X MA Darul Ulum Waru Sidoarjo tentang penggunaan metode
pemberian tugas atau resitasi. Adapun jawaban interviewee adalah sebagai beikut :
Sebenarnva penggunaan metode resitasi atau sering disebut pemberian tugas kepada siswa sangat menentukan sejauh
mana siswa dapat menyerap atau paham dengan materi yang telah di ajarkan di kelas. Akan tetapi karena alokasi waktu
yang hanya 40 menit tiap pertemuannya, penggunaan metode ini masih jarang dilakukan. Akan tetapi metode ini lebih
banyak dilakukan di rumah siswa masing-masing. Kaya semacam Pekerjaan Rumah PR bagi siswa. Kadang
berbentuk soal kedang juga seperti menghafal ayat- ayat pilihan.
14
Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa metode ini tidak begitu sering diterapkan karena proses pembelajaran yang sangat
dibatasi oleh waktu. Jadi metode ini diterapkan pada materi yang banyak kemungkinan bisa dilakukan di rumah seperti menghafal
surat-surat pendek atau ayat- ayat pilihan dan kadang juga dalam bentuk soal sebagai motivasi siswa untuk belajar di rumah.
e. Metode Drill atau Latihan Siap Banyak guru yang menganggap dan mengistilahkan bahwa
metode ini adalah sama dengan ulangan praktek pada siswa. Metode
14
Hasil wawancara dengan bapak Mas Abdurrohim Rozi salaku guru Al Qur’an – Hadits kelas X MA Darul Ulum Waru Sidoarjo pada hari Rabu tanggal 22 Maret 2017.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ini sangat baik untuk memberikan respon baik atau feed back pada siswa.
Metode drill atau latihan siap ini digunakan oleh guru bidang studi Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo untuk
mengetahui dan menjajagi pengetahuan siswa tentang materi yang telah diberikan khususnya dalam bidang cara membaca dan
menghafal ayat-ayat Al Quran dengan baik dan benar. Baik ayat- ayat pilihan, hafalan surat-surat pendek maupun teks-teks hadits.
Terlebih dalam kurikulum yang sekarang dipakai sangat mengarah pada kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa, sehingga dengan
pemakaian metode drill ini sangat membantu dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dari hasil observasi penulis bahwa dalam penggunaan metode drill ini cukup sering dilakukan oleh guru dan tanggapan
siswa pun sangat menggembirakan. Hal ini dikarenakan motivasi guru yang selalu dilakukan agar siswa lebih menekankan pada
penguasaan kompetensi sehingga akan lebih bermakna bagi siswa itu sendiri sesuai dengan kurikulum yang saat ini sedang dipakai.
15
Seperti pada hasil wawancara penulis dengan Alfinda Putri siswa kelas XII IPS 1 MA Darul Ulum Waru Sidoarjo tentang
penggunaan metode drill. Dan jawaban interviewee adalah sebagai berikut:
15
Hasil observasi kelas XII IPS 1 Pelajaran 1 pada hari Jum’at 24 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Kalau pak guru ngasih soal di akhir pelajaran, kita jadi harus benar-
benar memperhatikan pelajaran yang sedang disampaikan oleh bapak guru. Soalnva kalau tidak
memperhatikan bapak guru nanti tidak bisa garap soal yang di kasih
16
4. Guru Guru adalah pelaksana dan pengembang program pembelajaran,
disamping itu juga guru mempunyai peran yang sangat besar atas keberhasilan kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Setelah penulis mengadakan observasi dan interview bahwa guru mata pelajaran Al Quran - Hadits dapat dikatakan cukup
baik dan berkualitas. Dilihat dari latar belakang pendidikannya dan pengalaman dalam mempelajari Al Quran di Pondok Pesantren sehingga
untuk mengajarkan materi Al-Quran Hadits dapat dikuasai dengan baik. Selain itu guru Al Quran Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo ini
telah mendapatkan sertifikat uji kompetensi guru. Sehingga dapat dikatakan telah berkompeten dalam mengajar khususnya mata pelajaran
Al Quran - Hadits. Di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo, guru pengajar materi Al
Qur’an – Hadits terdapat tiga orang, yakni Bapak Muhammad Musthofa S.Ag bertanggung jawab memberikan pengajaran di kelas XII MA Darul
Ulum Waru Sidoarjo, kemudian ada Bapak Mochammad Nadhif, S.Pd.I bertanggungjawab mengajar pada kelas XI MA darul Ulum Waru
16
HAsil Wawancara dengan Alfinda Putri selaku siswa kelas XII IPS 1 pada hari kamis 23 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sidoarjo, dan yang terakhir ada Bapak Mas Abdurrohim Rozi, S.Pd.I bertanggung jawab mengajar kelas X MA Darul Ulum Waru Sidoarjo.
17
5. Siswa Jumlah siswa MA Darul Ulum Waru ada Tahun Ajaran 2016-
2017 ada 980 orang siswa dengan rincian sebagai berikut :
18
Kelas X : 397 siswa
Kelas XI : 319 siswa
Kelas XII : 264 siswa
Jumlah : 980 siswa
Dari keseluruhan siswa tersebut memiliki gambaran karakter yang beraneka ragam. Namun dari sekian ragam karakter yang ada, rata-rata
memiliki dasar dan latar belakang keluarga yang jauh berbeda dari segi ekonomi dan pendidikan. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar
mengajar, seorang guru dituntut untuk mengetahui latar belakang dan kemampuan yang ada pada diri siswa serta kebutuhan siswa. Kebutuhan
siswa antara lain adalah kebutuhan jasmaniah, kebutuhan sosial dan kebutuhan intelektual.
6. Alat Yang dimaksud dengan alat disini adalah segala sesuatu peralatan
yang dapat membantu memudahkan jalannya proses pembelajaran.
17
Hasil wawancara dengan Bapak Achmad Ishom, S.S sebagai Waka Kurikulum MaA Darul Ulum Waru Sidoarjo pada hari Senin 13 Maret 2017
18
Dikutip Dari Dokumentasi TU MA Darul Ulum Waru
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tentunya dalam hal ini yang dimaksud adalah peralatan pembelajaran sebagai sarana penunjang pembelajaran di kelas.
Peralatan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan peralatan-peralatan dapat mempengaruhi
tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran alat bantu mengajar bertujuan untuk mempermudah pemahaman siswa
terhadap keterangan-keterangan guru, sebab penggunaan alat bantu mengajar tersebut siswa akan dapat mengamati dan mengalami sendiri
sehingga materi pelajaran akan lebih berkesan dalam hatinya dan dapat bertahan lama dalam pikiran.
Alat pembelajaran
yang digunakan
khususnya dalam
pembelajaran Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo antara lain papan tulis, kapur tulis, penghapus dan alat peraga Makharijul
Huruf.
19
7. Sumber Belajar Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan belajar adalah
sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian,
sumber belajar itu merupakan bahan materi untuk menambah ilmu
19
Hasil Observasi kelas X IPA 1 jam pelajaran ke 7 pada hari Rabu 22 Maret 2017 Hasil Observasi kelas XI IPS 3 mata pelajaran 5 pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 2017
Hasil Observasi kelas XII IPS 1 mata pelajaran 1 pada hari Jum’at tanggal 24 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi siswa. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru perubahan.
20
Sumber belajar sebenarnya banyak sekali terdapat dimana-mana seperti di sekolah, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya.
Pemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut tergantung pada kreatifitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Adapun sumber belajar bagi pembelajaran Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo ini bisa langsung di dapatkan oleh siswa
di perpustakaan MA Darul Ulum Waru Sidoarjo. Disana terdapat beberapa sumber belajar yang mampu menunjang lancarnva kegiatan
belajar mengajar di kelas. Selain itu, di setiap kelas sudah disediakan mushaf Al Quran yang mana hal itu juga termasuk sumber belajar
khususnya bagi mata pelajaran Al Quran Hadits. 8. Evaluasi
Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai di sekolah mempunyai kaitan dengan materi yang hendak diberikan dan dengan metode belajar
mengajar yang dipakai guru dan siswa dalam memberikan dan menerima materi. Sejauh mana keberhasilan guru memberikan materi dan sejauh
mana siswa menyerap materi yang disajikan itu dapat diperoleh innformasinya melalui evaluasi.
21
20
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006 ,h.48
21
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam . Bandung: Pustaka Setia, 1997,h. 133.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Menurut Prof. Drs. H. Mahmud Zein, yang dimaksud dengan evaluasi adalah penilaian terhadap hasil pekerjaan setelah mengajarakan
sesuatu mata pelajaran. Sedangkan Drs. Tayar Yusuf memberikan definisi evaluasi sebagai penilaian atau mengetahui hasil usaha guru
dalam memberikan sesuatu pelajaran kepada murid-murid, sampai dimana murid-murid tersebut telah mengerti tentang pelajaran-pelajaran
yang telah disajikan, seberapa banyak murid-murid yang telah menguasai pelajaran itu dengan baik atau berapa orang yang baru hanya setengah
memahami atau masih kabur sama sekali. Untuk itu, dalam rangka menetapkan sistem evaluasi yang tepat
dan akurat, maka yang ditempuh oleh MA Darul Ulum Waru Sidoarjo khususnya bagi guru Al Quran - Hadits adalah dengan bentuk tes
obyektif dan secara lisan khususnya untuk mengevaluasi tentang hasil kebenaran kefasihan dalam membaca ayat-ayat Al-Quran.
Setelah penulis mengadakan interview dengan guru mata pelajaran Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo bahwa
terdapat tiga macam sistem evaluasi yang dipakai oleh MA Darul Ulum Waru Sidoarjo khususnya bagi mata pelajaran Al-Quran Hadits. Ketiga
bentuk evaluasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Uji Kompetensi Dasar
Uji kompetensi dasar ini dilakukan oleh guru Al Quran - Hadits dengan maksud untuk menguji sejauh mana materi yang telah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
diberikan itu bisa diserap oleh siswa dan untuk mempertajam daya ingat siswa serta melatih kecakapannva.
Adapun pelaksanaannva guru memberikan soal-soal setelah satu kompetensi dasar selesai diberikan, dan dilaksanakan semata-
mata tergantung pada selesainya materi yang diajarkan. Jadi, begitu selesai memberikan materi, maka guru terus mengadakan
evaluasinya.
b. Uji Blok Beda antara uji kompetensi dasar di atas dengan uji blok ini
bahwa uji kompetensi dasar dengan sengaja diberikan ketika satu kompetensi dasar telah selesai diberikan kepada siswa. Sedangkan
uji blok ini diberikan setelah selesai menvampaikan beberapa dari kompetensi dasar yang ada. Termasuk uji blok ini seperti UTS ujian
tengah semester dan UAS ujian akhir semester. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa dalam suatu tahun ajaran terdiri dari dua semester.
Awal tahun ajaran sampai pertengahan tahun merupakan satu semester ganjil, selanjutnya dari pertengahan tahun sampai akhir
tahun disebut sebagai semester genap. Adapun pelaksanaan uji blok ini yaitu tiap pertengahan tahun
ajaran dan akhir tahun ajaran. Evaluasi yang dilaksanakan tiap semester ini mempunyai tujuan untuk mengetahui penguasaan siswa
terhadap seluruh materi yang telah diajarkan kepadanva disamping
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
juga untuk bahan pertimbangan guru dalam kenaikan kelas setiap tahun ajaran berakhir. Sejauh mana keberhasilan siswa dalam proses
belajarnya dapat diukur setidak-tidaknya melalui evaluasi tersebut. Walaupun sebenarnya hasil yang sesungguhnya dari hasil prestasi
siswa adalah kesadaran dalam diri siswa itu sendiri untuk belajar. c. Portofolio
Portofolio ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan. Adapun
pelaksanaannya guru memberikan tugas untuk di kerj akan di rumah mereka masing-masing dan dilaksanakan semata-mata tergantung
pada selesainya materi yang diajarkan. Jadi begitu selesai memberikan materi maka guru terus memberikan tugas untuk di
kerjakan di rumah.
B. Problematika Pembelajaran Al Qur’an – Hadits Kompetensi Membaca Al Qur’an Siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum Waru Sidoarjo
Setiap proses pembelajaran tidak akan terlepas dari adanya problem masalah yang bisa menghambat proses pembelajaran tersebut. Demikian juga
dengan pembelajaran Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo masih terdapat bermacam-macam unsur yang menunjang maupun
menghambat terhadap pembelajaran dalam usaha mencapai tujuan. Sejauh pengamatan penulis, problematika yang dihadapi baik itu yang datang dari
sekolah maupun yang datang dari siswa. Adapun problem yang datang dari
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sekolah antaranya: tujuan pembelajaran, materi, metode, guru, alat pembelajaran maupun sumber belajar. Adapun yang selain itu, problem yang
datangnya dari diri siswa itu sendiri. Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang ada di MA Darul Ulum
Waru Sidoarjo tersebut, maka problematika yang ada baik dari faktor intern maupun ekstern adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Pembelajaran Dari rumusan beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam
pembelajaran Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo mempunyai tujuan yang sangat bagus, akan tetapi hal itu belum
sepenuhnya mencapai target yang diharapkan. Hal ini dikarenakan kemampuan siswa MA Darul Ulum Waru Sidoarjo masih rendah dalam
membaca Al Quran. Mereka belum bisa membaca Al Quran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid yang baik dan benar. Sebagaimana disebutkan
dalam tujuan yang telah dirumuskan di atas bahwa target kurikulum adalah agar siswa mampu membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmu taj wid dengan benar. Akan tetapi tujuan itu sangat sulit untuk dicapai karena kemampuan siswa yang masih rendah, terutama
siswa kelas X masih ada yang belum bisa membaca Al Quran sedangkan siswa kelas XI dan kelas XII masih banyak yang belum lancar dalam
membaca Al Quran. Jadi untuk mencapai tujuan agar siswa mampu membaca Al Quran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid siswa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
terlebih dahulu harus paham akan huruf hija’iyah dan mampu membacanya.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa siswa tentang pertanyaan yang disampaikan mengenai kemampuan mereka
dalam mengikuti pembelajaran Al-Quran Hadits. Dan interviewee menjawab sebagai berikut :
Saya merasa terbebani jika harus menghafal ayat Al Quran maupun Hadits. Karena saya masih belum begitu lancar membaca
Al Quran. Saya masih harus belajar lagi bagaimana cara membaca Al-Quran yang baik dan benar.
22
Adapun jawaban interviewee yang lain adalah sebagai berikut: Kalau di suruh menghafal sama pak guru saya selalu tertinggal
dengan teman-teman lain yang sudah mahir dalam membaca Al- Quran. Padahal pal ajaran yang lagi disampaikan sama pak guru
waktu itu harus di hafalin.
23
Dari hasil beberapa jawaban interviewee tersebut dapat diketahui bahwa siswa MA Darul Ulum Waru Sidoarjo merasa terbebani ketika
mengikuti pembelajaran Al Quran - Hadits yang dituntut untuk menghafal dan memahami kandungan ayat. Sedangkan mereka sendiri
belum bisa membaca ayat Al Quran - Hadits dengan baik dan benar sesuai dengan makhraj dan kaidah-kaidah ilmu taj wid. Karena itu, dalam
pembelajaran Al Quran - Hadits di kelas mereka sering tertinggal dengan teman-temannya yang sudah lancar baca tulis Al Quran.
22
Hasil wawancara dengan M.Ali Muhtar siswa MA Darul Ulum Waru Sidoarjo kelas X IPA 1 pada hari Kamis tanggal 23 Maret 2017
23
Hasil wawancara dengan Bella Ayu Saputri siswa MA Darul Ulum Waru Sidoarjo kelas XI IPS 3 pada hari Kamis Tanggal 23 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Materi Setelah melihat materi pembelajaran Al Quran Hadits di MA
Darul Ulum Waru Sidoarjo yang ada, sangat jelas sekali bahwa materi pembelajaran Al Quran - Hadits yang ada sangat luas karena harus
menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Dengan kemampuan siswa yang sangat rendah maka dalam menentukan materi yang akan diajarkan
haruslah sesuai dengan kemampuan siswa yang ada. Siswa MA Darul Ulum Waru Sidoarjo ini mempunyai latar belakang yang berbeda-beda,
maka dari itu dalam merumuskan materi pelajaran guru haruslah menyesuaikan dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda tersebut.
Dan juga dalam menyampaikan materi haruslah secara sistematis yaitu mulai dari yang mudah, sedang sampai pada yang sulit.
Seperti halnya tujuan pembelajaran diatas, materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa pun mengalami problem atau
masalah dalam penyampaiannva. Seperti wawancara penulis dengan beberapa iterviewee tentang pertanyaan yang disampaikan mengenai
materi yang disampaikan oleh guru. Dan interviewee menjawab sebagai berikut :
Pak guru hanya membaca ayat Al-Quran yang sedang dipelajari dan menyuruh siswa untuk mengikutinya secara bersama-sama.
Jadi kita tidak dikasih tahu dengan rinci tajwidnyayang benar seperti apa
24
24
Hasil wawamcara dengan Julfa Lativiyah siswa kelas XII IPS 1 MA Darul Ulum Waru Sidoarjo pada hari Kamis tanggal 23 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Penulis juga mengadakan wawancara dengan guru yang bersangkutan mengenai permasalahan tersebut diatas. Dan interviewee
menjawab sebagai berikut : Sebenarnva materi tajwid kadang dilakukan ketika ayat Al-Quran
atau Hadits yang sedang dipelajari merupakan ayat pendek. Sehingga masih ada waktu untuk membahas bagaimana cara
membaca Al- Quran yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Akan tetapi masalahnva disini guru harus bisa
menvelesaikan materi dalam 1 pertemuan itu. Sedangkan waktu yang diberikan per minggunya hanya 40 menit 1 jam pelajaran.
Sehingga bila melihat materi yang begitu banyak dan waktu yang sedikit, kurang memungkinkan jika materi tajwid disampaikan
pada tiap-tiap pertemuan.
25
Dari beberapa jawaban interviewee diatas menyatakan bahwa pembelajaran Al Quran Hadits materi tajwid jarang sekali disampaikan
oleh guru karena waktu yang ada hanya habis untuk membaca ayat Al Quran. Hal ini dikarenakan alokasi waktu yang ada hanya 40 menit 1
jam pelajaran dalam seminggunya. Sehingga guru dituntut untuk dapat menyelesaikan 1 materi pelajaran dalam 1 jam pelajaran tersebut.
Padahal materi pada mata pelajaran Al Quran Hadits juga memerlukan pengetahuan tentang ilmu tajwidnya juga.
3. Guru Guru adalah pelaksana dan pengembang program pembelajaran,
disamping itu juga guru mempunyai peran yang sangat besar atas keberhasilan kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang
25
Hasil Wawancara dengan Bapak Muhammad Musthofa, M.Pd.I selaku guru mata pelajaran Al Qur’an – Hadits dan Kepala Madrasah di MA Darul Ulum Waru pada hari
Juma’at tanggal 24 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran Al Quran - Hadits, guru merupakan faktor yang dominan karena guru sebagai pelaksana proses
pembelajaran yang secara langsung ataupun tidak langsung sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai oleh siswa.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan bahwasannva guru bidang studi Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo dapat
dikatakan cukup baik dan berkualitas. Dilihat dari latar belakang pendidikannva dan pengalaman dalam mempelajari Al-Quran di Pondok
Pesantren sehingga untuk mengajarkan materi Al-Quran Hadits dapat dikuasai dengan baik.
Akan tetapi dalam proses pembelajaran Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo mengalami problem sehingga proses
pembelajaran kurang optimal. Seperti halnya hasil wawancara penulis dengan kepala madrasah tentang kemampuan guru dalam menvampaikan
materi. Khususnya mata pelajaran Al Quran - Hadits. Dan interviewee menjawab sebagai berikut :
Sayang sekali karena MGMP MTs di tingkat kabupaten hanya untuk mata pelajaran umum seperti IP A, IPS, Matematika, dan
Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk mata pelajaran agama belum diadakan MGMP. Padahal penataran bagi guru mata pelajaran
agama juga sangat dibutuhkan guna mengembangkan kualitas kemampuan guru dalam menvampaikan materi yang akan
diajarkan di kelas.
26
26
Hasil Wawancara dengan Bapak Muhammad Musthofa, M.Pd.I selaku guru mata pelajaran Al Qur’an – Hadits dan Kepala Madrasah di MA Darul Ulum Waru pada hari
Juma’at tanggal 24 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dari jawaban interviewee diatas bahwa dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran, sampai saat ini belum diadakan penataran atau bimbingan khusus bidang studi Al-Quran Hadits karena
MGMP MA di tingkat kabupaten baru berjalan hanya untuk mata pelajaran umum. Melihat kenyataan tersebut maka dapat dikatakan masih
jauh dari pengembangan wawasan tentang efektifitas kegiatan
pembelajaran maupun metode yang digunakan agar mengarah kepada kompetensi siswa agar berhasil baik. Sehingga guru pun kadang merasa
kesulitan dalam menentukan metode yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa.
4. Siswa Adapun problematika yang dihadapi siswa dalam mengikuti
pembelajaran Al Quran - Hadits di MA Darul Ulum Waru adalah disebabkan :
a. Faktor Latar Belakang Sekolah Siswa Dari hasil wawancara dengan Kepala Madrasah sekaligus
merangkap sebagai guru mata pelajaran Al Quran - Hadits bahwa yang menyebabkan adanya problematika dalam pembelajaran Al
Quran - Hadits adalah bermula dari latar belakang sekolah siswa yang homogen, yaitu dari MTs dan SMP, yang mana siswa dari SMP
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
lebih mendominasi dari pada siswa dari MTs. Dalam hal ini berdampak pada proses pembelajaran.
27
b. Faktor Latar Belakang Orang Tua Siswa Problem dalam pembelajaran Al Quran - Hadits juga
dipengaruhi oleh kurangnya perhatian dan dukungan dari orang tua terhadap anaknya. Sesungguhnya anak tidak hanya belajar di sekolah
saja, akan tetapi juga di lingkungan keluarga dan masvarakat. Sebagaimana diketahui bahwa orang tua merupakan pendidik
pertama bagi anaknya. Ketika orang tua menyerahkan pendidikan anaknya ke sekolah, orang tua bukannva lepas tangan begitu saja
terhadap pendidikan anaknya, akan tetapi orang tua hendaknya selalu memantau dan memperhatikan pendidikannva ketika di rumah.
Begitu pula dalam pembelajaran Al Quran - Hadits, peran orang tua sangatlah penting dalam rangka belajar membaca Al
Quran dengan baik dan benar. Karena orang tua juga termasuk faktor yang ikut mempengaruhi belajar siswa. Orang tua yang
menyadari betul akan pentingnya pendidikan akan selalu memperhatikan belajar anaknya, tetapi sebaliknya jika orang tua
tidak menyadari akan pentingnya pendidikan bagi anaknya, maka mereka tidak akan pernah peduli dan memperhatikan belajar anak-
anaknya.
27
Hasil Wawancara dengan Bapak Muhammad Musthofa, M.Pd.I selaku guru mata pelajaran Al Qur’an – Hadits dan Kepala Madrasah di MA Darul Ulum Waru pada hari
Juma’at tanggal 24 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Berdasarkan hasil wawancara dengan penulis dengan kepala madrasah tentang pertanvaan yang disampaikan mengenai latar
belakang orang tua siswa. Dan interviewee menjawab sebagai berikut:
Kebanyakan dari orang tua siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum Waru Sidoarjo telah mempercayakan sepenuhnya pendidikan
agama anaknya kepada madrasah. Mereka menganggap disinilah tempat yang sesuai bagi mereka untuk belajar tentang pendidikan
agama. Terutama belajar bagaimana membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Sehingga orang tua mereka lepas tangan ketika
mereka berada di rumah.
28
Dari jawaban interviewee tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan siswa MA Darul Ulum Waru Sidoarjo ini berasal dari
keluarga yang kurang memperhatikan masalah pendidikan agama Al-Quran pada anaknya. Mereka mempercayakan sepenuhnya
kepada pihak madrasah untuk pendidikan anaknya. Dalam hal ini, orang tua kurang mengarahkan anaknya untuk belajar Al Quran atau
mengaji baik di masjid sekitar rumah mereka maupun di rumah masing-masing. Sehingga dalam mengikuti pelajaran agama
khususnya Al Quran - Hadits di sekolah, mereka tidak memiliki bekal dan hal ini tidak akan menutup kemungkinan akan ketinggalan
dengan teman-teman mereka yang rajin belajar Al Quran atau mengaji di masjid maupun di rumah.
28
Hasil Wawancara dengan Bapak Muhammad Musthofa M.Pd.I selaku Kepala Madrasah Aliyah Darul Ulum Waru Sidoarjo pada hari Jum’at tanggal 24 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c. Faktor Kemampuan Siswa Secara garis besamya ada tiga tingkat kemampuan siswa
dalam membaca Al Quran di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo yang mana sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar khususnya mata pelajaran Al Quran - Hadits. Tingkatan tersebut yaitu:
1 Belum Bisa Membaca Al Qur’an Masih Iqro’ : 20
2 Sedang – sedang sudah bisa membaca Al Qur’an tetapi masih belum lancer dan masih belum sesuai tajwidnya : 50
3 Pintar dalam membaca Al Qur’an, lancar dan sesuai dengan tajwid dan makhrajnya.
29
: 30 Dengan begitu penguasaan dalam bidang studi Al Quran -
Hadits pun bermacam-macam sesuai dengan kemampuannva. Dari beberapa pemahaman ini timbullah suatu problem dalam
penvampaian materi
pelajaran yaitu
terdapat beragamnya
kemampuan siswa dalam membaca Al Quran. Ketika materi yang disampaikan terlalu dasar, maka bagi yang sudah pintar membaca Al
Quran akan menimbulkan kejenuhan dan mungkin kurang semangat lagi dalam mengikuti pelajaran AlQuran - Hadits ini, namun di sisi
lain ketika materi yang disampaikan sesuai dengan tingkat siswa yang sudah pandai maka siswa yang belum bisa membaca Al Quran
akan merasa terbebani untuk mengikuti pelajaran tersebut.
29
Dikutip dari dokumentasi kegiatan Oiroati MA Darul Ulum Waru Sidoarjo tanggal 21 Maret 2017
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5. Alat Dalam proses pembelajaran alat bantu mengajar bertujuan untuk
mempermudah pemahaman siswa terhadap keterangan-keterangan guru, sebab penggunaan alat bantu mengajar tersebut siswa akan dapat
mengamati dan mengalami sendiri sehingga materi pelajaran akan lebih berkesan dalam hatinya dan dapat bertahan lama dalam pikiran. Namun,
sarana atau alat yang ada di MA Darul Ulum Waru Sidoarjo ini masih kurang untuk mencapai target karena masih kurangnya alat peraga yang
bisa mendukung proses pembelajaran Al Quran - Hadits, seperti halnva tulisan-tulisan ayat Al Quran.
6. Sumber Belajar Akan tetapi sumber belajar yang ada di MA Darul Ulum Waru
Sidoarjo masih kurang untuk mencapai target karena kurangnya persediaan buku pendukung pembelajaran Al Quran - Hadits sehingga
dalam pembelajaran tajwid guru merasa kesulitan untuk menjelaskan, sehingga siswa disuruh untuk menyalin dahulu ayat Al Quran dari kitab
suci Al Quran yang ada di kelas. Dan untuk Hadits Nabi, guru terlebih dahulu menuliskan Hadits tersebut di papan tulis, dan siswa menyalinnva.
Hal semacam ini akan menghabiskan waktu pembelajaran dengan sia-sia, sedangkan materi yang akan disampaikan kurang maksimal.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
C. Usaha Mengatasi Problematika Pembelajaran Al Qur’an kompetensi membaca Al Qur’an Siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum Waru Sidoarjo
Setelah penulis mengetengahkan kondisi obyektif tentang beberapa problematika atau permasalahan yang dihadapi maka usaha-usaha yang telah
atau akan dilakukan untuk mengatasinya dilakukan oleh berbagai pihak baik itu pengurus yayasan, madrasah maupun dari guru Al Quran - Hadits tersebut.
Dari beberapa problematika yang dihadapi oleh MA Darul Ulum Waru khususnya dalam pembelajaran Al Quran - Hadits, maka ada kebijakan
program Quranisasi artinya berusaha menciptakan madrasah yang Qurani. Adapun kegiatannya antara lain :
1. Mengadakan diklat cara membaca Al Quran dan cara mengajarkannya secara cepat bagi para guru.
2. Menerapkan pembelajaran cara membaca Al Quran bagi siswa baru 3. Melaksanakan Tadarus Al Quran
4. Pengadaan sumber belajar Terkait dengan kurangnya sumber belajar sebagai sarana
penunjang lancarnya proses pembelajaran di kelas seperti kurangnya buku-buku pegangan siswa dan buku-buku pengembangan yang lain
LKS, maka pihak madrasah akan berusaha melengkapi beberapa sumber belajar demi suksesnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain
itu, guru Al Quran - Hadits berusaha mengatasinya dengan mengambil langkah menggandakan ayat-ayat pilihan, bacaan tajwid yang dibagikan
kepada siswa sesuai dengan materi pmbelajaran. sebanyak 20 lembar
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
setiap kelas. 5. Memberikan pengarahan bagi siswa
Untuk mengatasi problem yang muncul dari latar belakang kemampuan siswa yang berbeda-beda, maka dari pihak guru
memberikan pengarahan bagi siswa yang kurang mampu dalam membaca dan menulis huruf Al-Quran agar siswa lebih giat berlatih
membaca dan menulis huruf Al-Quran di rumah mereka masing-masing dengan bantuan guru mengaji atau dengan seseorang yang mampu
membimbing mereka dalam belajar Al- Quran. Dengan kata lain siswa dianjurkan untuk mengikuti TPA baik di masjid ataupun di tempat
lainnya. Karena dengan begitu akan sangat membantu siswa yang kurang mampu dalam membaca maupun menulis Al- Quran ketika mereka
mengikuti pembelajaran Al-Quran Hadits di kelas sehingga mereka tidak merasa tertinggal dengan siswa lain yang dalam membaca dan menulis
huruf Al-Quran sudah lancar. 6. Memberikan pengarahan kepada orang tua siswa
Dari pihak sekolah memberikan informasi kepada orang tua siswa dengan menyarankan agar ikut membantu dalam memperhatikan anaknya di rumah
masing-masing, terutama dalam pendidikan agama dan khususnya mengenai belajar membaca dan menulis huruf Al Quran. Dengan demikian diharapkan
anak-anak sudah mempunyai bekal dari rumah dan nantinya dikembangkan di madrasah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
■
BAB VI PENUTUP