dengan segi-segi pertumbuhan masing-masing. Kadar pengaruh tersebut juga berbeda, sesuai perbedaan umur dan perbedaan fase perkembangan. Faktor
pembawaan lebih dominan pengaruhnya saat orang masih bayi. Lingkungan alam dan budaya lebih dominan pengaruhnya saat orang lain mulai dewasa.
Manusia mempunyai banyak kecenderungan yang disebabkan oleh banyaknya potensi yang dibawanya. Dalam garis besarnya, kecenderungan
yang disebabkan oleh banyaknya potensi yang dibawanya. Dalam garis besarnya, kecenderungan itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu kecenderungan
menjadi orang baik dan kecenderungan menjadi orang jahat. Oleh sebab itu, pendidikan karakter harus dapat memfasilitasi dan mengembangkan nilai-
nilai positif agar secara alamiah –naturalistik dapat membangun dan membentuk seseorang menjadi pribadi-pribadi yng unggul dan berakhlak
mulia.
32
4. Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bertujuan membentuk dan membangun pola piker, sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif,
berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan, pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan untuk
membentuk peserta didik menjadi pribadi positif dan berakhlak karimah sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan SKL sehingga dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
33
32
Agus Zaenul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Etika di Sekolah Ar-Ruzz Media:Jogjakarta, 2012 hal,.34-37
33
Ibid,.hal 22
Secara substantif, tujuan pendidikan karakter adalah membimbing dan memfasilitasi anak agar memiliki karakter positif baik. Tujuan
pendidikan karakter yang harus dipahami oleh guru meliputi tujuan berjenjang dan tujuan khusus pembelajaran. Tujuan berjenjang mencakup
tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan umum pembelajaran. Secara umum, kata tujuan dalam pendidikan di Amerika
memiliki beberapa istilah, antara lain aim tujuan pendidikan nasional, goal tujuan institusional dan objective tujuan pembelajaran. Ketiga istilah
tersebut memiliki konteks yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sementara itu menurut Kemendiknas, tujuan pendidikan karakter antara
lain:
34
a. Mengembangkan potensi kalbunuraniafektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa, b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius,
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa,
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan,
34
Kemendiknas, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Jakarta: Puskur, 2010, hal 7.
e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan,serta dengan
rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan. Sedangkan tujuan pendidikan karakter dalam setting sekolah adalah sebagai
berikut:
35
a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian kepemilikan peserta
didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan, b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-
nilai yang dikembangkan oleh sekolah c. Membangun koneksi yang harmoi dengan keluarga dan masyarakat
daalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama
5. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembinaan karakter