52 pembelajaran.
G. Media,
Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Naskah Drama “Tak Ada Bintang di
Dadanya” karya Hamdy Salad dan Naskah Drama “Robohnya Surau Kami” karya AA. Navis, video drama “ Kisah Perjuangan Suku Naga”
2. Sumber Belajar : Internet
Buku
Kosasih, Engkos. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia” untuk SMAMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Dawud, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Kreatif. 2015. Bahasa Indonesia SMAMA Kelas XI Semeter Gasal. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.
54
LAMPIRAN 1
Naskah Drama “Tak Ada Bintang di Dadanya” karya Hamdy Salad
LAMPIRAN 2
Naskah Drama “Robohnya Surau Kami” karya AA. Navis
LAMPIRAN 3
Materi Pembelajaran
55
MATERI PEMBELAJARAN
Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang artinya bertindak,
berbuat, bereaksi dan berlaku. Secara umum drama adalah sebuah karya sastra
dalam bentuk dialog yang diperagakan dengan maksud untuk dipertunjukkan atau
dipentaskan oleh para pemain.
Unsur ‐unsur drama :
Tema Latar
atau setting Plot
atau alur Penokohan
dan perwatakan Amanat
Akting dan Bloking
Tata Pentastata panggung
Penokohan dalam drama :
Berdasarkan perannya terhadap jalan cerita:
1. Tokoh utama 2. Tokoh tambahan
Berdasarkan fungsi penampilan tokoh :
1. Tokoh protagonis 2. Tokoh antagonis
3. Tokoh tritagonis
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memerankan tokoh dalam sebuah
drama :
1. Lafal 2. Intonasi
3. Tekanan 4. Mimik
5. Gerak-gerik
Tokoh utama adalah tokoh sentral yang memiliki peran penuh dalam sebuah
penceritaan, mengalami berbagai macam peristiwa dan paling banyak berhubungan
dengan tokoh lain, dapat dikatakan bahwa tokoh ini paling banyak muncul dalam
cerita. Tokoh
tambahan adalah tokoh yang muncul sebagai pelengkap dan menguatkan keberadaan
tokoh utama. Tokoh
protagonis adalah tokoh yang mendukung jalannya cerita. Pada dasarnya tokoh
ini memiliki karakter yang baik. Tokoh
antagonis adalah tokoh yang menentang jalannya cerita, dapat pula dikatakan
sebagai tokoh yang memunculkan konflik. Tokoh
tritagonis adalah tokoh pembantu atau tokoh yang menengahi adanya konflik
memecahkan masalah
56 Lafal
adalah cara pengucapan bunyi bahasa. Dalam drama, bunyi‐bunyi bahasa harus
terdengar dengan benar dan jelas sehingga pendengar dapat memahami dialog
yang disampaikan oleh seorang tokoh. Intonasi
adalah naik turunnya lagu kalimat, yang bertujuan untuk membedakan maksud
kalimat dan untuk menghidupkan sebuah pementaan agar tidak terasa datar
dan monoton. Tekanan
nada berkaitan dengan keras lemahnya pengucapan kata‐kata tertentu yang
bermanfaat untuk memperjelas maksud suatu kalimat. Mimik
atau ekpresi wajah berperan dalam memperjelas maksud suatu dialog,
terutama yang berkaitan dengan unsur emosi, seperti marah, sedih, gugup, kecewa,
bahagia, bingung, dan lain‐lain. Gerak
‐gerik yang dipakai dalam drama ada bermacam‐macam, antara lain : Business
: gerak‐gerik kecil yang dilakukan tanpa penuh kesadaran dan spontan. Gesture
: gerak yang dilakukan secara sadar, gerakan yang dilakukan oleh tubuh setelah
mendapat perintah dari otak Movement
: gerak perpindahan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain. Guide
: cara berjalan
57
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH :
SMA Negeri 1 Ngaglik MATA
PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELASSEMESTER
: XI 1 ALOKASI
WAKTU : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi