Belajar bela diri Usaha Tokoh Perempuan untuk Mencapai Superioritas dalam Novel Ranah
selama ini menganggap perempuan adalah sosok manusia yang inferior, sehingga dia merupakan mahluk yang patut dilindungi dan disayangi karena kelemahannya.
Penulis menginginkan supaya ada perubahan presepsi yang ada di masyarakat, supaya drajad antara perempuan dan laki-laki dianggap sama, karena pada dasarnya
semua orang mempunyai kepribadian superior maupun kepribadian inferior. Tokoh perempuan Lea dan Diana mempunyai beberapa bentuk kepribadian
superior, yaitu peduli, cerdas, pemberani, percaya diri, sabar, dan tepat janji. Enam bentuk kepribadian tersebut merupakan bekal tokoh perempuan Lea dan Diana untuk
mencapai superioritas. Di dalam novel ini penulis menggambarkan usaha tokoh perempuan dalam mencapai superioritas dengan keinginan tokoh perempuan Lea
untuk belajar ilmu bela diri dan keinginan tokoh Diana belajar ilmu pengobatan. Presepsi di masyarakat yang selama ini menganggap perempuan adalah sosok
manusia yang inferior, melalui novel ini penulis ingin menggambarkan sosok perempuan yang dengan keberaniannya belajar ilmu bela diri, bela diri yang identik
dengan tubuh yang besar, kuat, biasanya didominasi oleh laki-laki sebagai bukti bahwa perempuan dengan kefemininannya mampu menjadi perempuan yang super
tanpa harus melupakan kodratnya sebagai perempuan. Dengan kecerdasan yang dimiliki tokoh perempuan Diana, Diana berusaha mempelajari ilmu pengobatan yang
tidak semua orang bisa mempelajarinya. Penulis menempatkan tokoh perempuan Diana dalam novel tersebut sebagai tokoh yang penting. Hal tersebut digambarkan
penulis melalui pencapaian superioritas tokoh perempuan Diana yang berhasil mempelajari ilmu pengobatan sehingga Diana mampu mengobati tokoh laki-laki.