Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

tokoh dan penokohan harus dilihat dalam kaitannya dengan berbagai unsur yang lain dan peranan dalam cerita secara keseluruhan Nurgiyantoro, 2013: 257. Selain bentuk tokoh atau penokohan yang memang seharusnya mendekati realitas, seorang tokoh tentu saja tidak dapat berdiri sendiritanpa kehadiran tokoh lain, hal ini dikarenakan kehadiran tokoh-tokoh lain bertujuan untuk semakin mendekatkan tokoh-tokoh cerita tersebut pada kehidupan nyata. Antara tokoh satu dan lainnya terjadi sebuah relasi yang nantinya akan melahirkan sebuah peristiwa.Tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yakni tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh pariferal atau tokoh tambahan bawahan. Acap kali sebuah fiksi melibatkan beberapa tokoh, perlu bagi kita untuk pertama kali menentukan tokoh sentral Sayuti, 2000: 79 Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritanya dalam novel yang bersangkutan. Tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.Tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Di pihak lain, pemunculan tokoh-tokoh tambahan biasanya diabaikan, kurang mendapat perhatian.

B. Kepribadian

Kepribadian personality merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan hasil praktik penanggung kasus para ahli. Objek kajian kepribadian adalah “humam behavior”, perilaku manusia, yang pembahasannya terkait dengan apa, mengapa, dan bagaimana perilaku tersebut Yusuf, 2007: 1. E.B. Hurlock via Yusuf, 2007: 12 mengemukakan bahwa karakteristik penyesuaian yang sehat atau kepribadian yang sehat healthy personality ditandai dengan 1 Mampu menilai diri secara realistik. Mampu menilai diri apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangannya. 2 Mampu menilai situasi secara realistik. Individu dapat menghadapi situasi atau kehidupan yang dialaminya secara realistik mau menerima secara wajar. 3 Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik. Dia tidak menjadi sombong, angkuh apabila memperoleh prestasi yang tinggi. 4 Menerima tanggung jawab. Mempunyai keyakinan untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. 5 Kemandirian autonomy. Individu memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir dan bertindak, mempu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri, serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungan. 6 Dapat mengontrol emosi. Individu merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi siatuasi frustasi, depresi, atau stres secara positif atau konstruktif, tidak destruktif merusak. 7 Berorientasi tujuan. Dapat merumuskan tujuan berdasarkan pertimbangan secara matang. 8 Berorientasi