Kebangkitan Intelektual Pada Masa Bani‘Abbasiyah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 Imam Sibawayh w. 180 H 796 M, karyanya terdiri dari 2 jilid setebal 1000 halaman. 2 Muh{ammad bin ‘Abdullah al-Kisai w. 498 H 1110 M. 3 Abu Zakaria al-Farra’ w. 208 H 822 M. Kitab nah{w-nya terdiri dari 6000 halaman lebih. 2. Bidang Umum a. Filsafat Kajian filsafat di kalangan umat Islam mencapai puncaknya pada masa Dinasti „Abbasiyah, diantaranya dengan penerjemahan filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab. Para filosof Islam antara lain: 34 1 Abu Ish}aq al-Kindi w. 259 H 873 M. Karyanya lebih dari 231 judul. 2 Abu al-Nas{r al-Farabiw. 339 H 950 M. Karyanya lebih dari 12 buah buku. Ia memperoleh gelaral- Mu’allim al-T{ani The Second Teacher, yaitu guru kedua, sedangkan guru pertama dalam bidang filsafat adalah Aristoteles. 3 Abu ‘Ali al-H{usayn bin ‘Abdullah bin Sinaw. 428 H 1037 M, terkenal dengan Avicenna 980 M-1037 M. Ibnu Sinaseorang filosof yang menghidupkan kembali filsafat Yunani aliran Aristoteles dan Plato. Selain filosof, Avicenna juga seorang dokter Istana kenamaan. Di antara bukunya yang terkenal adalah al- Shifa’ dan al-Qanun fi al- T{ib Canon of Medicine. 34 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4 Ibnu Bajjah w. 524 H 1138 M, karyanya diantaranya adalahTadbir al-Mutawah{h{id. 5 Ibnu T{ufayl w. 581 H 1195 M, penulis buku novel filsafat H{ayy bin Yaqz}an. 6 Abu H{amid Muh{ammad bin Muh{ammad al-Ghazali w. 497 H 1111 M. Al-Ghazalimendapat julukan al-H{ujjah al-Islam. Karyanya, antara lain:Maqas{id al-Falasifah, al-Munqid min al-D{alal, Tah}afut} al- Falasifah, dan Ih}ya’ ‘Ulumuddin. 7 Abu Walid Muh{ammad bin Ah{mad Rushd w. 595 H 1198 M di Barat dikenal dengan Averrous. Ibnu Rushd adalah seorang filosof, dokter, dan Ula ma’. Karyanya antara lain: Mabadi’ al-Falasifah, Tah}afut} al-Tah}afut} al-Falasifah, al-Kuliah fi al-T{ib, dan Bidayah al- Mujtahid. b. Ilmu Kedokteran Ilmu kedokteran pada masa Dinasti „Abbasiyah berkembang pesat. Rumah-rumah sakit besar dan sekolah kedokteran banyak didirikan. Diantara ahli kedokteran ternama adalah: 35 1 Abu Zakariya Yah}ya bin Masawayh w. 242 H 856 M, seorang ahli farmasi di Rumah Sakit Jundhisapur Iran. 2 Abu Bakar Muh{ammad bin Yah{ya bin Zakariya al-Razi Rhazes w. 314 H 925 M, dikenal sebagai “Galien Arab”. Al-Razi adalah tokoh 35 Ibid., 150. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan Measles, al- Razi adalah penulis buku mengenai kedokteran anak. 3 Abu ‘Ali al-H{usayn bin ‘Abdullah bin Sinaw. 428 H 1037 M yang dikenal dengan “Avicenna”, karyanya yang terkenal adalahal-Qanun fi al-T{ibtentang teori dan praktik ilmu kedokteran serta membahas pengaruh obat-obatan, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa, Canon of Medicine. c. Matematika Terjemahan dari buku-buku asing ke dalam bahasa Arab, menghasilkan karya dalam bidang matematika. Diantara ahli matematika Islam yang terkenal adalah Abu ‘Abdallah Muh{ammad bin Musa al- Khawarizmi w. 236 H 850 M. Al-Khawarizmi adalah pengarang Kitabal-Jabar wa al-MuqabalahIlmu Hitung, dan penemu angka nol. Sedangkan angka latin: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 disebut angka Arab karena diambil dari Arab. Sebelumnya dikenal angka Romawi I, II, III, IV, V, dan seterusnya. Tokoh lain adalah Abu al-Wafa Muh{ammad bin Muh{ammad bin Isma’il bin al-‘Abbas w. 384 H 998 M terkenal sebagai ahli Ilmu Matematika. 36 d. Farmasi Diantara ahli farmasi pada masa Dinasti „Abbasiyah adalah Ibnu Bait{ar, karyanya yang terkenal adalah al-Mughniberisi tentang obat- 36 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id obatan, Jami’ al-Mufradat al-Adawiyahberisi tentang obat-obatan dan makanan bergizi. e. Ilmu Astronomi Kaum muslimin mengkaji dan menganalisis berbagai aliran Ilmu Astronomi dari berbagai bangsa seperti bangsa Yunani, India, Persia, Kaldan, dan Ilmu Falak Jahiliyah. Diantara ahli astronomi Islam adalah: 37 1 Abu Mans{ur al-Falaki w. 272 H 886 M. Karyanya yang terkenal adalahIthbat al- ‘UlumdanH{ayat al-Falak. 2 Muh{ammad Ibnu Jabir bin Sinan al-Battaniw. 319 H 933 M. Al- Battani adalah pencipta teropong bintang pertama. 3 Abu al-Rayh{an Muh{ammad bin Ah{mad al-Biruniw. 440 H 1054 M. Karyanya adalah al-Tafhim li Awwal al-Sina al-Tanjim. f. Geografi Dalam bidang geografi umat Islam sangat maju, karena sejak semula bangsa Arab merupakan bangsa pedagang yang biasa menempuh jarak jauh untuk berniaga. Diantara wilayah pengembaraan umat Islam adalah Cina dan Indonesia pada masa awal-awal kemunculan Islam. Diantara tokoh ahli geografi yang terkenal adalah: 38 1 Abu al-H{asan ‘Ali bin al-H{usayn bin ‘Ali al-Mas’udiw. 345 H 956 M, seorang penjelajah yang mengadakan perjalanan sampai ke Persia, 37 Ibid., 151. 38 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id India, Srilanka, Cina dan merupakan penulis Buku Muruj al-Zahab wa Ma’adin al-Jawahir. 2 Abu al-Qasim ‘Ubaydillah Ibnu Khurdadabah w. 321 H 912 M, berasal dari Persia yang dianggap sebagai ahli geografi Islam tertua. Di antara karyanya adalah Masalik wa al-Mamalik, tentang data-data penting mengenai sistem pemerintahan dan peraturan keuangan. 3 Ah{mad bin Abu Ya’qub bin Ja’far bin Wahb al-Ya’qubiw. 283 H 897 M, penjelajah yang pernah mengadakan perjalanan sampai ke Armenia, Iran, India, Mesir, Maghribi dan menulis bukual-Buldan. 4 Abu Muh{ammad al-H{asan al-Hamadaniw. 334 H 945 M, karyanya berjudulS{ifatu Jazirah al- ‘Arab. g. Sejarah Masa Dinasti‘Abbasiyahmuncul tokoh-tokoh sejarah. Beberapa tokoh sejarah lainnya antara lain: 39 1 Ah{mad bin Abu Ya’qub bin Ja’far bin Wahb al-Ya’qubi w. 283 H 897 M, karyanya adalahal-Buldannegeri-negeri danal-Tarikh sejarah. 2 Muh{ammad bin Ish{aq bin Yasar bin Khiyar w. 153 H 767 M. Karyanya yaituSiratu Rasulillah. 39 Ibid., 152. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3 ‘Abdullah bin Muslim al-Qurt{ubah w. 276 H 889 M, penulis Bukual-Imamah wa al-Siyasah, al- Ma’arif, ‘Uyun al-Akhbar, dan lain-lain. 4 Abu Muh{ammad ‘Abd al-Malik bin Hisham w.220 H 834 M. Karyanya Siratu Rasulillahmerupakan karya Ibnu Ish{aq yang telah hilang yang kemudian diperbaiki oleh Ibnu Hisham. 5 Abu Ja’far Muh{ammad bin Jarir al-T{abari w. 310 H 923 M, penulis KitabTarikh al-Rusul wa al-Muluk. 6 Taqi al-Din Abu al-‘Abbas Ah_mad bin ‘Ali bin ‘Abd al-Qadir bin Muh{ammad al-Maqrizi w. 846 H 1442 M. Karyanya yaitual Mawaiz wa al- i’tibar bi dhikr al-khitat wa al-‘athar. 7 Ah{mad bin Yah{ya bin Jabir al-Baladhuriw. 279 H 892 M, penulis buku-buku sejarah seperti kitabFutuh{ al-Buldan. h. Sastra Dalam bidang sastra, Baghdad merupakan kota pusat seniman dan sastrawan. Para tokoh sastra antara lain: 40 1 Abu Nuwas al-H{asan bin Hani al-H{akamiw. 201 H 814 M, salah seorang penyair terkenal dengan karya cerita humornya. 2 ‘Abdullah bin ‘Abdus al-Jashayari, penulis buku Alfu Laylah wa Laylah The Arabian Night, adalah buku cerita sastra “Seribu Satu 40 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Malam” yang sangat terkenal dan diterjemahkan ke dalam hampir seluruh bahasa dunia. Dari uraian di atas, maka tuntaslah pembahasan mengenai sejarah berdirinya Bani „Abbasiyahhingga pembentukan intelektualnya. Pada pembahasan berikutnya akan penulis paparkan data serta analisisnya terkait pembelajaran yang digunakan di Kuttab, Masjid, dan Madrasah Niz{amiyahpada masa Bani „Abbasiyah, serta relevansinya dengan pembelajaran yang berkembang pada masa sekarang. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 79

BAB IV PEMBELAJARAN PADA MASA BANI ‘ABBASIYAH

DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN PADA MASA SEKARANG Pada bab ini, penulis akan memaparkan dan menganalisis data. Data tersebut diperoleh dari beberapa sumber informasi mulai dari hasil kajian dan telaah terhadap beberapa buku-buku ilmiah, jurnal, hasil penelitian sebelumnya, kitab- kitab sejarah Islam, serta hasil diskusi dengan pembimbing mengenai topik permasalahan pembelajaran di Kuttab, Masjid, dan Madrasah Niz{amiyah pada masa Bani ‘Abbasiyah. Adapun uraian pembahasan mengenai pembelajaran di Kuttab, Masjid, dan Madrasah Niz{amiyah pada masa Bani ‘Abbasiyah ialah sebagai berikut:

A. Pembelajarandi Kuttab, Masjid, dan Madrasah Niz{amiyahPada Masa Bani ‘Abbasiyah

1. Pembelajaran di Kuttab

Pada periode Bani ‘Abbasiyah jenjang pendidikan sekolah dasar Kuttab biasanya merupakan bagian yang terpadu dengan Masjid. Bahkan dapat memfungsikan Masjid sebagai Sekolah. Adapun kurikulum yang diutamakan untuk jenjang sekolah dasar ialah dipusatkan pada al-Qur’an sebagai bacaan utama para murid. Para murid juga diajarkan keterampilan baca-tulis. Anak-anak mendapatkan keterampilan menulis dengan rujukan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dari puisi-puisi Arab zaman dulu. Mereka tidak menggunakan al-Qur’an sebagai bahan rujukan dalam melatih diri untuk bisa memiliki keterampilan tulis menulis. Mereka memiliki keyakinan bahwa dengan perilaku menghapus lafal Allah SWT sama halnya dengan menghina dan merendahkan Allah SWT. 1 Selain itu pula, di Kuttab anak-anak juga mempelajari tata bahasa Arab, kisah-kisah para Nabi khususnya hadith-hadith Nabi Muhammad, dasar-dasar Aritmatika, puisi dengan syarat tidak erotis. Hampir seluruh kurikulum yang diajarkan menggunakan metode manghafal. Karena metode tersebut merupakan metode yang sangat penting untuk diterapkannya. 2 Murid terbaik di sekolah dasar biasanya akan mendapatkan kehormatan untuk mengikuti parade. Bentuk kehormatannya mereka menaiki seekor unta menyusuri jalan di kota dan orang-orang yang ada di sekitar akan melemparinya dengan buah badam kepada mereka. Sekarang ini, acara-acara yang serupa dengannya masih kerap terjadi di lingkungan masyarakat sekitar kita yang dijadikan sebagai bentuk penghormatan terhadap anak yang memiliki prestasi bagus dalam bidang akademik maupun non akademik lainnya. Pada jenjang pendidikan dasar Kuttab, metode mengajar yang digunakan adalah metode pengulangan dan hafalan. Guru mengulang- ulang bacaan al-Qur’an di depan murid, lalu murid mengikutinya. 1 Philip K. Hitti , History of Arabs, Terj. R. Cecep Lukman Yasin Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2013, 512. 2 Ibid. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Kemudian setiap murid diwajibkan untuk menghafalkan bacaan-bacaan tersebut. Metode hafalan ini tidak terbatas pada materi-materi al-Qur’an dan Hadith saja, akan tetapi metode hafalan juga dipakai pada semua materi pelajaran lainnya. 3 Jadi, setiap murid memiliki kemampuan menghafal materi pelajaran dengan cepat dan kuat. Dengan mencermati metode pembelajaran pengulangan dan hafalan yang digunakan di Kuttab pada masa Dinasti ‘Abbasiyah, maka dapat pahami bahwasanya model pembelajaran yang digunakannya ialah model pembelajaran langsung direct instruction. Model pembelajaran ini lebih menitik beratkan pada pembiasaan, kemampuan dan keterampilan dari setiap individu dalam menguasai materi pelajaran. Jadi setiap siswa memiliki pengetahuan yang sama. Adapun yang membedakan tingkat pengetahuan setiap siswa tersebut dapat diukur sejauh mana siswa tersebut dapat menghafal materi pelajaran. Karena disadari atau tidak, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Penerapan model ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Trianto dalam bukunya model-model pembelajaran berorientasi konstruktivistik yang telah diuraikan pada bab II menyatakan bahwa model pembelajaran langsung ialah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang 3 Hasan, al-Tarbiyah, 149-150. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terstruktur dengan baik, sehingga dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, dan selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung ini melahirkan beberapa metode mengajar seperti: metode ceramah, demonstrasi, presentasi, dan tanya jawab. Sehingga tepat sekali jika metode pengulangan dengan hafalan merupakan bagian dari model pembelajaran langsung. Karena metode pengulangan dan hafalan tersebut sejajar dengan metode ceramah, presentasi dan demonstrasi. Model Pembelajaran langsung ini dapat diterapkan di bidang studi apapun terutama pada mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan, kinerja, menulis, dan membaca. Hal ini sesuai dengan tujuan akhir dari pembelajaran di Kuttabyang menekankan kompetensi membaca, menulis, dan menghafal semua materi pelajaran. Penerapan metode pengulangan dan hafalan di Kuttab sebagai peletakan dasar-dasar konseptual yang pada akhirnya para siswa mampu mengembangkan konsep dasar teori yang dihafalkannya. Tidak heran ketika pada masa tersebut para siswanya memiliki kemampuan hafalan yang kuat, karena hal tersebut sudah menjadi bagian inheren pada setiap pelajaran berlangsung dengan materi yang berbeda-beda. Anak perempuan juga mendapat kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk mengetahui ajaran agama pada tingkatan yang lebih rendah sesuai dengan kemampuan pikiran mereka untuk menerimanya. Baik dari digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id golongan penguasa maupun masyarakat, biasanya tidak memiliki keinginan untuk membimbing mereka agar bisa menempuh jalur pendidikan yang lebih tinggi. Alasan utamanya adalah karena mereka menganggap bahwa dunia pendidikan bukanlah kebutuhan utama yang diperlukan oleh seorang perempuan. Anak perempuan dari golongan orang kaya mayoritas memiliki guru privat yang datang langsung ke rumahnya dengan mengajarkan materi keagamaan, sastra, serta keterampilan menulis syair. 4

2. Pembelajaran di Masjid

Pendidikan bagi pelajar tidak hanya dikembangkan dengan cara yang sistematis seperti halnya di Lembaga-lembaga formal. Akan tetapi juga dilakukan di Masjid-masjid yang terdapat di semua kota Muslim. Setiap Masjid selain difungsikan sebagai aktifitas keagamaan, Masjid juga difungsikan sebagai pusat Pendidikan. Setiap orang yang mengunjungi Masjid Jami’, maka ia dapat mengikuti pembelajaran tentang hadith. Model pembelajaran yang diterapkannya menggunakan h{alaqah atau lingkaran-lingkaran pendidikan. Jadi, sekelompok pelajar itu berkumpul mengitari seorang guru faqih. 5 Selain itu pula terdapat lingkaran para pembaca al-Qur’an dan karya sastra di Masjid-masjid. Adapun materi yang diajarkannya tidak 4 Hitti, Arabs, 513. 5 Ibid., 519.