menciptakan hubungan timbal balik antaara guru dengan siswa untuk mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar.
Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar adalah pandangan, penilaian, pemahaman, pengetahuan, sikap dan anggapan siswa terhadap keterampilan guru
mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Pada saat ini mungkin siswa belum mengetahui secara teoritis mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan keterampilan guru dalam mengajar, tetapi pada prakteknya siswa tersebut sudah mampu memberikan penilaian tentang keterampilan mengajar guru.
Siswa sebagai penerima materi dari guru, akan menilai baik atau tidaknya guru dalam menggunakan keterampilannya dalam mengajar. Tanggapan yang baik terhadap guru
yang menguasai keterampilan mengajar secara tidak langsung akan berpengaruh pada diri siswa sehingga termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar. Demikian pula
sebaliknya, jika siswa memiliki tanggapan yang negatif terhadap guru, maka siswa pun tidak akan termotivasi untuk belajar, dan akan berdampak negatif pula pada hasil
belajarnya.
3. Aktivitas Belajar
Dalam kehidupan sehari-hari banyak perbuatan atau tingkah laku kita lakukan tanpa memikirkan lagi geraknya. Misalnya, membaca, menulis, belajar, olah raga, dan lain-
lain. Hal tersebut semuanya dilakukan secara otomatis dan bila direnungkan maka sangat menarik untuk dipelajari.
Aktivitas belajar siswa selama proses belajar dan pembelajaran merupakan indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas tersebut bisa merupakan aktivitas
fisik maupun psikis, misalnya mendengarkan, melihat, bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru, dan bisa
bekerjasama dengan mahasiswa lain, serta tanggung jawab atas tugas yang diberikan.
Menurut Anton M. Mulyono 2001:26 Aktivitas artinya kegiatan keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan- kegiatan yang terjadi baik fisik maupun
non-fisik, merupakan suatu aktivitas.
The Liang Gie 2004:14 mengatakan bahwa aktivitas belajar adalah segenap rangkaian atau aktivitas secara sadar yang dilakukan oleh seseorang yang
mengakibatkan perubahan didalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan.
Depdiknas 2007:23 mendefinisikan” aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian diperusahaan”. Sementara
itu, menurut Badudu 2003:11, aktivitas merupakan kegiat an, apa yang dikerjakan”.
Sadirman 2004:95 mengatakan bahwa tidak ada belajar jika tidak ada suatu aktivitas. Dalam hal kegiatan belajar ini, Rausseau dalam Sadirman 2004:96-97
menjelaskan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dari pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri,
baik secara rohani maupun teknis. Untuk itu setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, karena tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak akan mungkin terjadi yang
pada akhirnya berpengaruh pada prestasi siswa. Sedangkan Djamarah 2000 mengatakan belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil
bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama di dalam benak anak didik.
Aktivitas belajar menurut Paul B.Diedrich dalam Ahmad Rohani 2004:9 meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, antara lain sebagai berikut:
1. Visual acitivities, membaca, memperhatikan:gambar, demontrasi, percobaan,
dan sebagainya. 2.
Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, emngadakan interview, diskusi, dan sebagainya .
3. Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,dan
sebagainya. 4.
Writing activities, menulis: cerita, karangan, laporan, menyalin, dan sebagainya.
5. Drawing acitivities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram. Dan
sebagainya. 6.
Motor activities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan sebagainya.
7. Emotional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang,
gugup, dan sebagainya,
Aktivitas-aktivitas tersebut tidaklah terpisah satu sama lain. Dalam setiap aktivitas motoris terkandung aktivitas mental disertai oleh perasaan tertentu dan seterusnya.
Pada setiap pelajaran terdapat berbagai aktivitas yang dapat diupayakan. Prinsip aktivitas yang diuraikan diatas didasarkan pada pandangan psikologis bahwa, segala
pengeluaran harus diperoleh melalui pengamatan mendengar, melihat dan sebagainya sendiri dan pengalaman sendiri.
Menurut Ahmad Rohani 2004:6 aktivitas belajar dibagi menjadi dua macam yaitu : a.
Aktivitas fisik : peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan,
melihathanya pasif.
b. Aktivitas psikis kejiwaan : jika daya jiwanya bekerja sebanyak-
banyaknyabanyak berfungsi dalam rangka pengajaran.
Dua aktivitas tersebut memang harus dipandang sebagai hubungan yang erat. J. Piaget, pakar psikologis keturunan Swiss dalam Ahmad Rohani, 2004:8
berpendapat: “Seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat anak tak berpikir. Agar ia berpikir sendiri aktif ia harus diberi kesempatan untuk berbuat
sendiri”. Dalam hal ini seorang guru hanya dapat menyajikan dan menyediakan bahan pelajaran, peserta didiklah yang mengolah dan mencernanya sendiri sesuai kemauan,
kemampuan, bakat, dan latar belakangnya.
Menurut Hamalik 2004:25 penggunaan aktivitas besar nilainya bagi pengajaran pada siswa, sebab :
1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara
integral. 3.
Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa. 4.
Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. 5.
Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis. 6.
Mempererat hubungan sekolah, masyarakat dan orang tua dengan guru. 7.
Pengajaran diselenggarakan secara realities dan konkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan
verbalitas. 8.
Pengajaran di sekolah menjadi lebih hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat.
Setelah mengikuti proses belajar mengajar, perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dialami siswa dapat diketahui berdasarkan penilaian yang
dilakukan oleh guru. Bagi siswa penilaian dapat memberikan informasi tentang sejauh mana materi ekonomi yang telah disajikan. Bagi guru, penilaian dapat
dignakan sebagai petunjuk mengenai keadaan siswa, materi yang diajarkan, metode yang tepat dan umpan balik untuk proses belajar mengajar selanjutnya.
Dari kutipan-kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas sangat penting dalam proses belajar mengajar dan jenisnya cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas
belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksud dalam hal
ini adalah aktivitas dari siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang aktif, seperti yang dikemukakan
oleh Natawijaya dalam Depdiknas 2005:31, belajar aktif adalah suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual, dan
emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan atara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Hasil Belajar