28 sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat kemampuan anak untuk keluar dari
permasalahannya.
D. Kerangka Berpikir
Anak usia 5-6 tahun masih berada pada masa keemasan golden age yang membutuhkan banyak stimulasi untuk mengoptimalkan seluruh aspek
perkembangan Slamet Suyanto, 2005:6. Salah satu perkembangan yang perlu dioptimalkan ialah aspek perkembangan motorik khususnya motorik halus.
Motorik halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil serta memerlukan koordinasi mata dan tangan,
kecermatan, ketepatan dan kerapian. Keterampilan motorik halus anak perlu distimulasi agar anak tidak mengalami kesulitan dalam mengkoordinasikan
gerakan tangan dan jari jemarinya secara fleksibel. Keterampilan motorik halus ini sangat diperlukan oleh anak dalam kesiapan untuk menulis.
Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan, anak kelompok B di TK PKK Kartini Padokan Kidul masih mengalami kesulitan saat mengikuti
kegiatan yang melibatkan keterampilan motorik halus. Untuk meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak diperlukan suatu kegiatan yang sesuai
dengan tahapan perkembangan anak. Kegiatan tersebut salah satunya adalah dengan kegiatan kolase.
Kegiatan kolase
merupakan kegiatan
yang berperan
dalam pengembangan keterampilan motorik halus. Salah satu jenis kegiatan kolase yaitu
kegiatan kolase menggunakan bahan bekas dan bahan alam. Kegiatan kolase menggunakan bahan bekas dan bahan alam merupakan kegiatan menempelkan
29 atau menyusun berbagai bahan bekas dan bahan alam seperti ampas kelapa yang
sudah diwarnai, kulit telur, sobekan kertas bekas, dan biji-bijian pada pola yang sudah disediakan pada selembar kertas. Dalam kegiatan kolase dengan
menggunakan bahan bekas dan bahan alam ini anak diminta untuk mengisi pola sederhana dengan sobekan kertas, ampas kelapa, kulit telur dan biji-bijian.
Penggunaan kegiatan kolase dalam pembelajaran dapat membantu anak melatih keterampilan tangan dan jari jemari. Ketika anak mengisi pola sederhana
dengan berbagai bahan tersebut anak berlatih keterampilan seperti memegang, menempel dan menaburkan ampas kelapa pada pola sederhana. Sehingga dengan
anak melakukan kegiatan kolase ini diharapkan keterampilan motorik halus pada anak semakin meningkat.
Alur berpikir dalam penelitian ini dapat diperjelas menggunakan gambar berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Anak kelompok B
mengalami kesulitan dalam
mengikuti kegiatan yang
melibatkan keterampilan
motorik halus Penerapan
kegiatan kolase
Peningkatan keterampilan
motorik halus melalui
kegiatan kolase
30
E. Hipotesis Tindakan