38
G. Teknik Analisis Data
Wina Sanjaya 2010:106-107 mengemukakan bahwa analisis data dilakukan untuk mengolah dan menginterpretasikan data untuk memperoleh
informasi yang bermakna dan jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Kegiatan analisis data dalam penelitian tindakan kelas bertujuan untuk membuktikan
tentang ada tidaknya perbaikan yang dihasilkan setelah dilakukan penelitian. Dengan adanya analisis data, maka dapat diketahui seberapa besar mengenai
peningkatan kualitas pembelajaran. Analisis data dapat dilakukan dengan analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Wina Sanjaya 2010:106 mengatakan bahwa analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai
tindakan yang dilakukan guru sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar peserta didik sebagai pengaruh dari setiap
tindakan yang dilakukan guru. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif
dan kuantitatif. Penghitungan data kuantitatif adalah dengan menghitung rata-rata keterampilan motorik halus anak berdasarkan skor yang diperoleh dari data
lembar observasi peserta didik saat kegiatan kolase sedang berlangsung. Untuk mengetahui ketuntasan belajar data di analisa dengan
menggunakan statistik deskriptif sederhana dengan rumus sebagai berikut Acep Yoni, 2010:176:
Persentase = × 100
39 Kemudian data tersebut diinterpretasikan ke dalam lima tingkatan,
menurut Suharsimi Arikunto 2005:44 yaitu: a.
Kriteria sangat baik, yaitu 81-100 b.
Kriteria baik, yaitu 61-80 c.
Kriteria cukup, yaitu 41-60 d.
Kriteria kurang baik, yaitu 21 - 40 e.
Kriteria kurang sekali yaitu 0-20
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya keterampilan motorik halus anak. Peningkatan keterampilan motorik halus anak
dapat dilihat dari 80 8 anak dari 10 anak kelompok B di TK PKK Kartini Padokan Kidul berada dalam kriteria baik.
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian