34
dicatat, dana upacara Tewah tidak selalu dari keluarga duka, sumbangan dari para warga pun banyak membantu.
Sumbangan tersebut berupa, uang, babi, beras, beras
pulut
beras ketan,
tuak
minuman tradisional masyarakat Dayak,
tapih
sarung, dan lain sebagainya.
D. Peralatan upacara Tewah
1. Binatang sebagai korban upacara Dalam upacara Tewah binatang-binatang yang biasanya akan
digunakan dalam persembahan atau korban upacara adalah : a. Kerbau
b. Sapi c. Babi
d. Ayam Binatang-binatang ini harus tersedia pada saat upacara dimulai,
dari ke-empat binatang ini yang sulit dicari adalah kerbau karena jarang sekali ada yang memeliharanya. Untuk sapi dan binatang lainnya tidak
begitu sulit mencarinya, karena lumayan banyak yang memeliharanya. 2. Perlengkapan musik
Sebelum upacara dimulai alat-alat yang dibutuhkan untuk persiapan musikalnya adalah:
tawak
gong besar,
kelinangan
gong kecil,
gondang
gendang. Alat musik ini hanya sebagian kecil dari banyak jenis
35
alat musik tradisional yang dipakai dalam upacara Tewah dan tidak boleh tidak ada.
3.
Jarau Jarau
adalah bentuk sumbangan yang secara sukarela dari para warga masyarakat. Dibuat dari batang buluh bambu dan dikaitakan
berbagai macam keperluan rumah tangga, seperti ember, kain
tapih
sarung,
geder
baskom besar,
tuak
minuman tradisional, dan lain sebagainnya.
E. Prosesi Upacara Tewah
1. Tahap persiapan Dalam upacara Tewah perlu adanya persiapan yang matang yaitu
persiapan dalam menyediakan sarana dan prasarananya agar nanti dalam upacara tidak ada hambatan berupa kurangnya sarana yang digunakan.
Orang yang menyediakan sarana ini adalah warga di Desa Cuhai baik tua, muda laki-laki dan perempuan.
2. Pelaksanaan upacara Tewah Kepastian pelaksanaan Upacara Tewah akan diketahui apabila
ketika keluarga duka berunding apakah akan langsung melaksanakan upacara Tewah sekaligus pemakaman Tewah Karambaro atau hanya
dimakamkan terlebih dahulu dan upacara Tewah-nya menyusul kemudian hari.
Berhubung peneliti mendapatkan kesempatan meneliti Tewah Karambaro ketika meninggal langsung dilaksanakan upacara Tewah jadi
36
dalam skripsi ini pelaksanaan Tewah dilaksanakan langsung dengan pemakaman.
a. Hari Pertama Apabila terjadi kematian dalam daerah tersebut, baik karena sakit
atau mengalami kecelakaan, maka dengan seketika keluarga akan berupaya menyebarkan berita kematian itu kepada seluruh masyarakat.
Setelah diketahui kabar bahwa yang meninggal akan dilaksanakan upacara Tewah, anggota keluarga kemudian menetapkan panitia
pelaksanaanya upacara Tewah. Dalam kepanitian tersebut sudah di atur sedemikian rupa tentang tugas-tugas apa saja yang akan dilaksanakan.
b. Hari Kedua a. Pemakaman
Di hari ke-2 ini kegiatannya ada dua: pertama adalah mengantar jenazah ke pemakaman untuk dimakamkan, kedua pelaksanaan upacara
Tewah. Pukul 12.00 WIB warga Desa Cuhai mulai berduyun-duyun ke
rumah duka untuk mengantarkan jenazah ke pemakaman. Setelah proses pemakaman dilaksanakan para warga kembali ke rumah
masing-masing. Mereka akan meyiapkan buah
jarau
yang akan di bawa kerumah duka pada malam harinya dalam prosesi upacara Tewah.
Sedangkan pemilik rumah duka sekembalinya mereka akan “membersihkan” rumah, yaitu membersihkan tempat dan barang-barang
peninggalan yang meninggal supaya arwahnya tidak lagi mengingat
37
tempat dan barang-barang peninggalannya. Artinya adalah, rumah tersebut selama beberapa hari menyimpan jenazah dan harus
dibersihkan agar rumah tersebut jauh dari segala marabahaya.
Domang
disini akan meyimbolkan darah ayam sebagai proses pembersihan rumah atau biasanya dikenal dengan melakukan kegiatan
Sangkolan
. b. Pelaksanaan upacara Tewah
Ketika malam hari sudah tiba, kira-kira pukul 20.00 WIB para warga masyarakat beserta tokoh-tokoh adat kembali kerumah duka
untuk melaksanakan Upacara Tewah. Para warga tidak lupa membawa buah
Jarau
mereka masing-masing. Setelah semuanya berkumpul di rumah duka, akan dilaksanakan proses penyerahan buah
Jarau
dengan menggunakan bahasa-bahasa adat. Disinilah proses utama upacara
Tewah dilaksanakan dengan memotong buah
Jarau
. Sebelum pemotongan buah
jarau
akan dilaksanakan kegiatan menari dan berdoa dalam bahasa adat. Setelah semua prosesi Tewah dilaksanakan kegiatan
utama upacara Tewah telah selesai, biasanya akan berakhir dengan meng
ganjan
menari suka ria. c. Acara makan bersama
Sesudah acara doa dan pemotongan
jarau
dilaksanakan maka acara akan dilanjutkan dengan makan bersama seluruh peserta upacara
Tewah. Warga yang mengikuti acara makan bersama memakan hidangan yang telah disiapkan oleh empunya rumah duka. Setiap warga
dengan antusias memakan hidangan yang ada sambil bersenda gurau.
38
d. Penutupan Setelah selesai menikmati makanan yang ada dan karena malam
semakin larut para warga pun pulang ke rumah masing-masing, tetapi masih ada pula warga yang masih tinggal di rumah duka, biasanya para
pemuda yang ingin menghabiskan malam dengan meminum tuak. Dengan inipun secara tidak langsung upacara Tewah sudah berakhir.
F. Makna Upacara Tewah