32
2. Tewah, adalah jenis upacara Tewah yang pelaksanaanya menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Hal ini dilakukan karena harus
menunggu biaya atau dana yang diperlukan dalam pelaksanaan upacara tersebut.
Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti jenis upacara Tewah Karambaro sebagai objek yang akan diteliti.
C. Pelaku upacara Tewah
Yang terlibat dalam upacara Tewah diantaranya ialah: 1. Kepala Desa
Kepala desa adalah orang yang dianggap sebagai sesepuh desa. Di Desa Cuhai orang yang diangkat sebagai kepala desa adalah orang yang
dipilih oleh penduduk di Desa Cuhai sendiri. Kepala desa adalah orang yang paling mengerti seluk beluk desa dan juga pemimpin-pemimpin
ritual di desa. Tugas kepala desa dalam upacara Tewah biasanya lebih banyak
mengurusi perijinan dalam pelaksanaan upacara Tewah. Ijin-ijin tersebut biasanya ditujukan kepada Dinas Pariwisata, Kepolisian, dan
pengurus adat daerah. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan kesempatan unik, karena upacara Tewah yang dilaksanakan adalah
untuk meng-tewah-kan orang tua ayah dari Kepala Desa Cuhai.
33
2. Demang atau Domang Demang atau Domang adalah orang yang memimpin doa dan
upacara Tewah. Tetapi tidak hanya upacara Tewah saja, melainkan upacara tradisional yang lainnyayang berkepentingan untuk desa.
Misalnya orang melahirkan, pernikahan, menempati rumah baru, memulai bertaman atau berladang, memulai panen, dan tentu saja
upacara kematian. Di Desa Cuhai dan secara umum desa-desa lainnya di Kabupaten
Lamandau menjadi Demang atau Domang biasanya berdasarkan keturunan.
3. Bukung Setiap pelaksanaan upacara Tewah biasanya kita akan menemui
orang-orang menari, dengan memakai topeng, memukulkan tongkat bambu ke tanah atau ke lantai dan biasanya dipengaruhi dalam kadar
alkohol mabuk. Bukung di dalam upacara Tewah diibaratkan sebagai “kuli”,
artinya bukung ini bertujuan mengantar bantuan dari warga masyarakat sekitar. Yang bertugas menjadi bukung biasanya masyarakat sekitar,
bisa teman atau keluarga arwah semasa hidupnya. 4. Peserta Upacara Tewah
Peserta upacara Tewah adalah sebagian besar warga masyarakat di Desa Cuhai yang hadir dan secara sukarela membantu berbagai macam
kebutuhan baik berupa dana maupun tenaga. Satu hal yang perlu
34
dicatat, dana upacara Tewah tidak selalu dari keluarga duka, sumbangan dari para warga pun banyak membantu.
Sumbangan tersebut berupa, uang, babi, beras, beras
pulut
beras ketan,
tuak
minuman tradisional masyarakat Dayak,
tapih
sarung, dan lain sebagainya.
D. Peralatan upacara Tewah