7 kemampuan siswa dalam mengelola emosi ini terkait dengan kecerdasan
emosi yang dimiliki oleh siswa tersebut. Berdasarkan uraian di atas yang telah dijelaskan berbagai masalah,
selain hal tersebut di gugus 1 Panjatan belum pernah diadakan penelitian mengenai korelasi pola asuh orang tua dengan kecerdasan emosi siswa,
sehingga peneliti ingin membuktikan apakah ada korelasi antara pola asuh orang tua yang terdiri dari pola asuh otoriter, permisif, autoritatif dengan
kecerdasan emosi siswa kelas V SD segugus I Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Terdapat 3 dari 19 siswa SD N Kembang Malang yang sering diberikan
hukuman oleh orang tuanya ketika anak mendapatkan nilai jelek. 2. Terdapat 2 dari 19 siswa SD N Kembang Malang yang mudah tersinggung
dan merasa dirinya paling pintar di kelas sehingga suka memilih-milih teman.
3. Terdapat 2 dari 44 siswa SD N 1 Panjatan yang terlalu dimanjakan oleh orang tuanya sehingga anak individualis dan kurang bisa berbaur di kelas.
4. Terdapat 1 siswa SD N 1 Panjatan yang sering berkelahi karena orang tuanya sangat membebaskan dalam bermain.
5. Terdapat 2 dari 13 siswa SD N Cerme yang mudah marah dan kurang mandiri, salah 1 dari murid tersebut dituntut mendapatkan nilai bagus oleh
8 orang tuanya, sehingga ketika anak tidak mendapatkan
juara 1 orang tuanya meminta anaknya untuk tinggal kelas.
6. Berdasarkan wawancara dengan guru di SD N Kembang Malang, Cerme, dan Panjatan, diperoleh informasi bahwa orang tua kurang menyadari
bahwa lingkungan keluarga merupakan salah satu pusat pembentukan kecerdasan
emosi anak yang mampu mempengaruhi keberhasilan
pendidikan anak.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti akan mengkaji keterkaitan antara pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosi siswa kelas
V.
D. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah yang ada mengenai pola asuh orang tua dengan kecerdasan emosi, dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
Apakah ada korelasi postif antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan emosi siswa Sekolah Dasar kelas V Segugus I Kecamatan Panjatan
Kabupaten Kulon Progo?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk: Mengetahui apakah ada korelasi positif antara pola asuh orang tua dengan
kecerdasan emosi siswa Sekolah Dasar kelas V Segugus I Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo.
9
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis
Penelitian dapat dijadikan sebagai informasi dan referensi untuk memperoleh gambaran mengenai korelasi antara pola asuh orang tua
dengan kecerdasan emosi siswa kelas V SD segugus 1 Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo.
2. Manfaat praktis a.
Sekolah 1
Memberikan informasi
agar sekolah
dapat melaksanakan
pembelajaran yang berorientasi pada kecerdasan emosi. 2
Memberikan informasi yang jelas tentang sejauh mana pola asuh orang tua terhadap anak di rumah.
3 Memberikan gambaran yang jelas dan pertimbangan dalam
melakukan pengambilan kebijakan sehubungan dengan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosi siswa melalui komite
sekolah dengan diadakan rapat pertemuan wali murid.
b. Guru
Memberikan informasi bagi guru selaku orang tua di sekolah untuk membantu siswa dalam upaya meningkatkan kecerdasan emosinya.
c. Orang Tua
10 Memberikan informasi kepada orang tua mengenai seberapa besar
kontribusi pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosi anak, diharapkan orang tua dapat memberikan pengasuhan dan pendidikan
yang optimal kepada anak sehingga dapat meningkatkan kecerdasan emosi anak.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA