40 berupa faktor internal dan faktor eksternal. Selain itu faktor lain yang
mempengaruhi adalah faktor pengaruh lingkungan, faktor pengasuhan, dan faktor pendidikan.
C. Korelasi antara Pola Asuh Orang Tua dengan Kecerdasan Emosi
Salah satu faktor yang memengaruhi kecerdasan emosi adalah faktor pengasuhan dari orang tua. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Al. Tridhonanto 2010: 12-13 yang menjelaskan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kecerdasan emosional ketika perkembangan anak
setelah dilahirkan adalah faktor pengaruh lingkungan, faktor pengasuhan,
dan faktor pendidikan. Casmini 2007: 79 mengatakan bahwa atribut yang diberikan oleh orang tua kepada anak akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap pembentukan perilaku anak. Orang tua yang sering memberikan atribut negatif kepada anak akan membuat anak berperilaku negatif pula.
Orang tua seharusnya mampu memberikan pengasuhan yang dapat melatih anak supaya memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Apabila orang tua
memberikan pola asuh yang sesuai kepada anak, maka anak akan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Sebaliknya, apabila orang tua memberikan
pola asuh yang kurang sesuai, maka anak akan akan memiliki kecerdasan emosi yang rendah. Anak yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi maka
dapat mengenali dan mengelola perasaan yang ada dalam diri sendiri dan orang lain.
41
D. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ginting Margo Sambodo tentang
“Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Kartini Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2011”. Hasil Penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan pola asuh otoriter terhadap prestasi belajar siswa,
dengan t hitung -3,554 t tabel -1,66, kedua yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan pola asuh demokratis terhadap prestasi belajar
siswa, ditunjukkan dengan t hitung 4,540 t tabel -1,66, ketiga terdapat hubungan negatif dan signifikan pola asuh permisif terhadap prestasi
belajar siswa, dengan t hitung -4,188 t tabel -1,66, keempat terdapat hubungan positif dan signifikan pola asuh otoriter, demokratis, permisif,
terhadap prestasi belajar siswa dibuktikan F hitung 17,376 F tabel 2,72 dan sumbangan efektis sebesar 39,8.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rian Ika Maryani tentang “Hubungan
Kecerdasan Emosi dengan Semangat Belajar siswa Kelas V Sekolah Dasar Segugus 1 Kecamatan Galur tahun ajaran 20102011”. Hasil
penelitian menunjukan terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan semangat belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Segugus 1
Kecamatan Galur tahun 20102011, hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan menunjukkan penggolongan tingkat kecerdasan emosi dan
semangat belajar pada tingkat sedang. Berdasarkan pengujian hipotesis ditunjukkan besar koefisien korelasi sebesar 0,766.
42 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Septiana Sulistya Gitani tahun 2011 tentang “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan
Interpersonal Siswa Kelas IV SD Negeri Prambanan Sleman”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan interpersonal siswa ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi r
xy
sebesar 0,717. Kontribusi pola asuh orang tua terhadap kecerdasan interpersonal siswa sebesar
51,4.
E. Kerangka Pikir