1 Faktor non sosial seperti udara, suhu, cuaca, waktu, tempat, alat-
alat yang dipakai belajar 2
Faktor sosial seperti faktor manusia b.
Faktor yang berasal dari dalam diri internal terdiri dari : 1
Faktor Fisiologis seperti jasmani 2
Faktor psikologis seperti perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, dan motif, minat.
C. Pengertian Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika adalah usaha belajar yang dicapai seorang anak didik yang ingin meraih cita-cita serta memiliki
tujuan berupa kecakapan pengetahuan pasti dan eksak dalam materi yang dipelajari melalui proses belajar di sekolah dengan melakukan evaluasi atau
pemberian tes Susanti, 2005. Syair Dalam Dimas, 2012 mengungkapkan bahwa prestasi belajar
matematika adalah tingkat penguasan yang dicapai siswa dalam mengikuti proses belajar matematika sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan Surybrata mengungkapkan, prestasi belajar adalah kemampuan siswa yang didapat dari proses belajar, biasanya dinyatakan atau
diwujudkan dalam bentuk nilai rapor yang diperoleh dari hasil pengukuran. Berdasarkan pendapat Suryabrata mengenai prestasi belajar matematika
Hardina 2008 mengungkapkan bahwa prestasi belajar matematika adalah suatu kemapuan siswa yang didapat setelah mengikuti kegiatan belajar
matematika di sekolah, biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai rapor. Berdasarkan pernyataan di atas mengenai prestasi belajar matematika
yang dikemukakan, maka tolak ukur prestasi belajar matematika dalam penelitian ini menggunakan nilai raport sebagai inikator pencapaian prestasi
belajar matematika.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang diungkapkan oleh Kristina 2012 mengungkapkan
bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2 Kecamatan
Susukan Kabupaten semarang semester II Tahun 20112012. Hal tersebut diketahui dari signifikasinya 0,002 dan 0,001. Dimana p atau
signifikasinya tersebut lebih kecil dari 0,005 hal ini berarti bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara perbedaan tersebut berlaku pada populasinya. Dari hasil T
tes
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa berdasar pola
asuh orang tua, dimana pola asuh Authoritarian dan Authoritative menghasilkan prestasi belajar yang paling tinggi.
2. Berdasarkan hasil penelitian Yusniyah 2008 yang dilakukan di MTS AL-
FALAH Jakarta Timur , diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,605, kemudian angka ini di interpretasikan pada interpretasi secara
sederhana angka indeks korelasi yang diperoleh ternyata terletak antara 0,40 - 0,70 dengan ini berarti terdapat korelasi yang positif yang
signifikan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa. “eda gka dala i terpretasi de ga e ggu aka Ta le Nilai r
Produ t Mo e t, ter yata r hitu g le ih esar dari pada r ta le, baik pada taraf signifikansi 5 maupun 1 . Dengan demikian Hipotesa
Alternatif Ha diterima atau disetujui, sedangkan Hipotesa Nol Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar
siswa sangat bergantung pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di rumah. Semakin demokratis pola asuh yang diterapkan oleh orang
tua, maka akan semakin tinggi prestasi belajar siswa. Berdasarkan penelitaian tersebut menjadikan dasar atau alasan adanya
pengaruh yang signifikan antara pola asuh dengan prestasi belajar yang dapat menguatkan penelitan yang akan dilakukan.
E. Hubungan Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dan Prestasi Belajar