Teknik Penyampaian Nilai Moral

44 tanaman dalam memenuhi kebutuhan secara bijak. Bahkan hal tersebut juga harus diikuti dengan upaya pelestarian tanaman. Berdasarkan hubungan manusia tersebut, moral masih dapat dirinci ke dalam jenis tertentu yang bisa dipandang sebagai jenisnya yang secara konkrit ditemukan di dalam cerita dengan jumlah yang relatif banyak. Moral juga dapat ditafsirkan berdasarkan sikap dan perilaku tokoh. Dari uraian di atas juga dapat disimpulkan bahwa melalui sastra dapat tercermin nilai moral yang menyangkut persoalan hidup manusia yang dapat dijadikan pedoman dalam menyikapi suatu permasalahan.

6. Teknik Penyampaian Nilai Moral

Teknik penyampaian nilai moral merupakan cara yang dilakukan pengarang untuk menyampaikan nilai di dalam cerita. Teknik penyampaian ini biasanya dapat dilihat secara terang-terangan atau penyampaian langsung dan secara tersembunyi atau penyampaian tidak langsung di dalam cerita.

a. Teknik penyampaian langsung

Burhan Nurgiyantoro 2005: 268 mengungkapkan bahwa teknik penyampaian langsung merupakan teknik penyampaian yang berwujud nasihat secara langsung dari penulis atau pengarang kepada pembaca dalam bentuk narasi. Teknik penyampaian ini biasanya identik dengan cara pelukisan watak tokoh yang bersifat uraian, telling atau penjelasan, dan expository. Teknik penyampaian ini merupakan teknik yang 45 penyampaian nilai moralnya jelas untuk diajarkan kepada anak melalui uraian langsung dari pengarang atau melalui tokoh. Uraian langsung dari pengarang merupakan teknik penyampaian dimana pengarang menguraikan langsung nilai moral di dalam cerita. Pengarang akan menyampaikan secara langsung nilai moral di dalam uraian cerita. Pada penyampaian ini pengarang menyampaiakan nilai moral di luar dialog antar tokoh yang terdapat pada cerita. Jadi nilai moral tersebut akan terdapat pada kalimat yang tidak langsung diucapkan oleh tokoh. Sedangkan melalui tokoh merupakan penyampaian nilai moral yang di gambarkan secara langsung melalui dialog antar tokoh. Jadi, nilai moral ini akan disampaikan melalui kalimat-kalimat langsung yang diucapkan oleh tokoh. Menurut Burhan 2010: 335-336 teknik penyampaian secara langsung ini apabila dilihat dari segi kebutuhan pengarang yang ingin menyampaikan kepada pembaca, teknik penyampaian ini bersifat komunikatif. Komunikatif dalam hal ini adalah dengan teknik ini maka pembaca akan mengetahui secara langsung dan mudah dimengerti apa yang terdapat di dalam cerita. Oleh sebab itu, dengan teknik penyampaian langsung ini pembaca lebih udah memahami nilai moral di dalam cerita.

b. Teknik penyampaian tidak langsung

Burhan 2005: 268 mengungkapkan bahwa teknik penyampaian moral secara tidak langsung merupakan teknik penyampaian yang 46 dilakukan secara tidak langsung karena penyampaian ini dilakukan lewat jalinan cerita dan karakter tokoh. Biasanya teknik ini akan mendorong pembaca menjadi kritis. Apabila pembaca tidak memahami cerita maka yang ditemui hanya cerita yang dibaca saja. Tetapi apabila dipahami secara lebih dalam maka dapat ditemukan sesuatu yang berharga yaitu nilai moral cerita. Teknik penyampaian secara tidak langsung ini biasanya ditampilkan pada cerita melalui peristiwa dan konflik. Teknik penyampaian nilai moral melalui peristiwa dan konflik dapat dilihat dari tingkah laku tokoh dalam menghadapi peristiwa yang ada di dalam cerita Burhan, 2010: 339. Pengarang di dalam cerita akan memunculkan berbagai peristiwa dan konflik yang harus dihadapi oleh para tokoh. Dari hal tersebut, pembaca nantinya akan bisa tahu tentang nilai moral yang terkandung. Menurut Burhan 2010: 339-340, dilihat dari kebutuhan pengarang, teknik penyampaian secara tidak langsung ini dianggap kurang komunikatif. Hal ini karena pembaca belum tentu mengetahui apa yang akan disampaikan oleh pengarang. Sehingga teknik penyampaian tidak langsung ini dapat membuat pembacanya terkadang salah menafsirkan.

B. Hakikat Cerita Pendek

1. Pengertian Cerita Pendek Cerpen

Dokumen yang terkait

ANALISIS KATA BENDA DALAM CERITA ANAK PADA MAJALAH BOBO EDISI OKTOBER 2012 Analisis Kata Benda dalam Cerita Anak pada Majalah Bobo Edisi Oktober 2012.

0 0 12

BAB 1 Analisis Kata Benda dalam Cerita Anak pada Majalah Bobo Edisi Oktober 2012.

0 0 6

ANALISIS KATA BENDA DALAM CERITA ANAK PADA MAJALAH BOBO EDISI OKTOBER 2012 Analisis Kata Benda dalam Cerita Anak pada Majalah Bobo Edisi Oktober 2012.

0 0 18

ANALISIS RAGAM KALIMAT PADA WACANA KONSULTASI MAJALAH PARAS EDISI JANUARI-DESEMBER 2012 Analisis Ragam Kalimat Pada Wacana Konsultasi Majalah PARAS Edisi Januari-Desember 2012.

0 1 12

ANALISIS RAGAM KALIMAT PADA WACANA KONSULTASI MAJALAH PARAS EDISI JANUARI-DESEMBER 2012 Analisis Ragam Kalimat Pada Wacana Konsultasi Majalah PARAS Edisi Januari-Desember 2012.

0 0 19

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG SINTAKSIS DALAM CERITA GAMBAR DI MAJALAH BOBO Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Sintaksis Dalam Cerita Gambar Di Majalah Bobo Edisi November 2011 Sampai Januari 2012.

0 1 14

PENDAHULUAN Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Sintaksis Dalam Cerita Gambar Di Majalah Bobo Edisi November 2011 Sampai Januari 2012.

0 0 6

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG SINTAKSIS DALAM CERITA GAMBAR DI MAJALAH BOBO Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Sintaksis Dalam Cerita Gambar Di Majalah Bobo Edisi November 2011 Sampai Januari 2012.

0 1 17

KAJIAN NILAI MORAL CERITA PENDEK PADA MAJALAH BOBO SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR.

2 20 34

KAJIAN TINDAK TUTUR DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM RUBRIK CERITA CEKAK MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT EDISI JANUARI SAMPAI DESEMBER 2016 - UNS Institutional Repository

0 0 18