522
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008
10.1.2. Shoot plan
Dalam kasus ini kata shoot diartikan sebagai bagian pengambilan gambar. Jika berpikir dari semua yang direkam sebagai bagian dari
pengambilan gambar, dan memiliki perencanaan untuk setiap pengambilan gambar, kemudian akan didapatkan cara mengorganisir
gambar yang lebih baik. Setiap pengambilan gambar harus jelas tujuannya. Setiap pekerjaan
mengarah pada perencanaan yang lebih besar. Yang pasti apapun itu akan tergantung pada banyak faktor. Jika membuat film lakukan
perencanaan dengan matang semua pengambilan gambar yang diperlukan dengan skrip atau storyboard.
•
Jika membuat home video, perencanaan bisa dengan membuat arsip historikal untuk generasi penerus lebih disarankan menggunakan
topik
•
Jika membuat proyek seperti pembuatan dokumentasi perkawinan, masih harus dipikirkan implikasi pengambilan gambar.
Perencanaan berarti pengangkatan perilaku yang terkontrol. Bila mengangkat kamera video, lepaskan pemikiran “Ini akan nampak baik
pada video” dan mulailah pengambilan gambar apa saja yang terjadi, sambil berpikir “ Apa yang aku inginkan ini akan tampak seperti apa
yang ada pada video. Kemudian ambil gambar beraksi mencapai tujuan pengambilan gambar.
Perencanaan dilakukan sepanjang pengambilan gambar meliputi : berapa banyak footage yang diperlukan hingga selesai dan seberapa
lama pengambilan gambar ?. Peralatan checklist meliputi kamera, tripod, pita, batere, power supply mikropon dan peralatan audio, pencahayaan,
stand, pena. 10.1.3. Penyusunan skenario dan story board
Persiapan dapat dilakukan dengan mempersiapkan skenario atau dilengkapi dengan story board yang membantu dalam mencapai efisiensi
kerja. Pengambilan gambar dokumentasi pribadi dapat dilakukan dengan cara spontanitas. Untuk pekerjaan professional pengambilan gambar
lapangan tidak bisa sepebuhnya mengandalkan spontanitas tenaga lapangan. Bagaimanapun pengambilan gambar akan efektif apabila
dilakukan perencaan secara matang. Penyusunan ini dilakukan meliputi gambar yang diinginkan, lokasi, durasi waktu, informasi yang akan
disampaikan. Rencana ini nantinya menjadi pedoman pelaksanaan tenaga lapangan dari kameraman hingga penyelaras akhir. Pengambilan
gambar diberi nomor agar memudahkan dalam pelaksanaan editing, namun bukan berarti pengambilan gambar harus urut sesuai dengan
nomor gambar pada skenario. Pengambilan gambar untuk efisiensi tidak harus diurutkan sesuai nomor gambar pada skenario, namun didasarkan
ketuntasan kebutuhan gambar di lokasi.
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008 523
Dalam table di bawah ditunjukkan contoh skenario pembuatan film layanan masyarakat tata ruang kota untuk menuju sejahtera yang dibuat
oleh Departemen Pekerjaan Umum. Dari apa yang dituliskan pada skenario bisa diperoleh gambaran akhir hasil pekerjaan, untuk siapa
informasi ditujukan dan harapan yang akan diwujudkan. Tabel 10 – 1. Skenario Film Layanan Masyarakat Menata Ruang Menuju
Hidup Sejahtera
No Visual
Narasi Audio Waktu
00 5 “
01 10”
524
DIREKTORAT PEMBINAAN SMK 2008
10.1.4. Rencana pengeditan