1
PARENTING CLASS
BAGI ORANG TUA BERPENDIDIKAN RENDAH DALAM PENGASUHAN ANAK DI DESA
Ratriana Yuliastuti E.Kusumiati. M.Si., Psi. Wahyuni Kristinawati, M.Si., Psi.
Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola pengasuhan parenting pada orang tua berpendidikan rendah dengan metode pengumpulan data berupa diskusi
kelompok terarah. Subjek adalah 20 pasang suami istri yang memiliki anak usia 7 bulan
– 13 tahun, berpendidikan maksimal SMP, dan tinggal di dusun Kopeng, desa Kopen, Kecamatan Geasan, Kab. Semarang. Berdasar data diketahuia bahwa
keterbatasan pendidikan orang tua berpotensi menjadi kendala dalam pola pengasuhan. Responsivitas dan kontrol orang tua cenderung menekankan
pengembangan aspek perkembangan yang sifatnya konkrit, yaitu perkembangan fisik dan perkembangan sosial, sementara perkembangan emosi dan kognitif
masih belum memperoleh perhatian yang memadai. Bentuk-bentuk respon juga masih miskin oleh keterbatasan wawassan dan pengetahuan orang tua. Budaya di
desa memberi keuntungan dalam pengembangan aspek sosial karena sejak kecil turut menghidupi budaya kolektivism dalam hal saling menolong.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Keluarga adalah pilar utama pembentukan kepribadian. Oleh keluarga berbagai kebiasaan anak dilatih dan dibentuk, segala potensi anak dikembangkan,
dan ketrampilan dasar kehidupan diajarkan. Pada sebagian orang tua, tindakan pendidikan dan pengasuhan anak didasarkan atas pengalaman semata atau pada
tradisi lingkungannya. Betapa penting atribut positif orang tua dalam menjalankan fungsi optimal berorangtua parenting. Parenting yang efektif meliputi
kemampuan mengembangkan harapan yang jelas pada anak, sikap tenang saat anak merajuk atau mengamuk, memberikan konsekuensi positif dan negatif secara
konsisten, menjadi model peran yang positif, dan memberi pujian yang tepat pada perilaku yang diharapkan. Aspek perkembangan anak yang mendapat pengaruh
dalam kebefungsian orang tua dapat dibagi menjadi empat 4 aspek perkembangan
2 yaitu: Perkembangan fisik, perkembangan intelektual, perkembangan emosi-
kepribadian, dan perkembangan psikososial. Pada masyarakat desa, menjadi orang tua yang trampil memiliki tantangan
yang berbeda dari orang tua di kota. Di Kopeng, misalnya, sebuah desa di Kabupaten Semarang ini, sekitar 80 penduduknya mengenyam pendidikan
Sekolah Dasar profil desa Kopeng, 2008. Keterbatasan pendidikan ini diduga memiliki pengaruh terhadap cara masyarakat melaksanakan fungsi berorang tua
parenting. Selain kemampuan mereka yang masih sederhana, keterbatasan akses membuat orang tua kurang trampil mengevaluasi gaya pengasuhan yang mereka
terapkan. Di sisi lain orang tua dari kelompok sosial bawah termasuk mereka dengan pendidikan rendah memiliki ambisi untuk mendorong anak-anak
bersekolah lebih tinggi dari mereka sendiri. Hal ini membuat anak-anak dari orang tua berpendidikan rendah dituntut mengadopsi nilai dan perilaku yang berbeda dari
yang mereka lihat pada orang tua Lamanna dan Riedmann, 1994. Uraian di atas mengindikasikan bahwa upaya mendorong pola parenting
yang adekuat selalu menjadi tindakan penting yang layak diperhitungkan, suatu lompatan yang terpenting dalam kehidupan anak-anak kita, dan jika upaya ini
dikerjakan, evaluasi atas efektivitas usaha itu merupakan kunci utama dalam rangka memperoleh tinjauan yang dapat dipertanggungjawabkan. Menemukan metode yang
sehat bagi anak dalam proses parenting adalah upaya yang memerlukan waktu,biaya, dan energi cukup besar sekaligus bernilai guna tinggi. Karena itulah
peneliti tertarik untuk meneliti tentang Efektivitas Parenting Class Bagi Orangtua Berpendidikan Rendah dalam Pengasuhan Anak di Desa.
B. Tujuan Khusus
1. Memperoleh gambaran pola pengasuhan orang tua berpendidikan rendash di desa. 2. Menerapkan ilmu psikologi dalam bentuk modul strategi parenting khususnya
bagi orangtua berpendidikan rendah.
3
C. Urgensi Penelitian
Penelitian ini memiliki urgensi bagi pengembangan institusi dan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan non formal bagi orangtua
berpendidikan rendah . Adapun urgensi penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.
Memperkaya kajian ilmu psikologi, khususnya psikologi perkembangan dan psikologi keluarga.
2. Membekali orang tua berpendidikan rendah dalam hal pengasuhan anak yang
meliputi: mengenali pola pengasuhan yang salah dan yang tepat, pengaruh relasi suami-istri dalam pembentukan perilaku anak, model-model modifikasi perilaku
dalam pengasuhan sehari-hari. 3.
Meningkatkan peran ayah dan ibu sebagai mitra sejajar dalam pengasuhan anak. 4.
Menciptakan „agent of change’ dalam masyarakat desa terkait hal menjadi orang tua yang bertanggung jawab.
BAB II. TINJAUAN A. Psikologi Belajar