c. Tata Rias dan Busana
Busana merupakan segala macam benda yang melekat pada tubuh penari, selain berfungsi sebagai penutup tubuh, juga memperindah seseorang dalam
tampilannya. Tata rias dan busana dalam seni tradisi kita masih memiliki fungsi yang sangat penting. Kehadirannya dalam sebuah pertunjukan tari, keduanya
apakah tata rias atau tata busana secara umum dapat memperkuat ekspresi, penokohan, serta keindahan. Selain itu ia juga dapat memberikan menggambarkan
peristiwa di atas panggung tentang siapa,kapan, dan dimana peristiwa yang digambarkan dalam pertunjukan itu terjadi.
Caturwati, dkk 2008:177 menyatakan pengertian pakaian secara umum : “Segala sesuatu yang dipakaikan dan dipasangkan di badan, kepala, tangan
dan kaki. Cara pemakaiannya dapat di pasang dengan kaitan, ditutupkan, di oleskan. Bahannyapun bermacam, mulai dari yang berbentuk cair, hingga
padat seperti cat, bulu, kulit, music
– music dan perhiasan lainnya. Jadi, pada dasarnya apa yang disebut pakaian tidak hanya material yang ditutupkan di
badan saja.” Busana yang dikaitkan dalam suatu kesenian merujuk pada sebuah
pengertian busana tari yang oleh Pekerti, dkk 2005:424 di paparkan bahwa pada awalnya busana atau pakaian yang dikenakan oleh penari adalah pakaian yang
dikenakan sehari – hari. Namun pada perkembangannya, pakaian atau busana yang
dikenakan dalam tari disesuaikan dengan kebutuhan tarinya. Begitu besar arti sebuah busana yang juga digunakan sebagai sebuah
simbol dalam masyarakat. Hal tersebut diungkapkan bahwa “ucapan manusia, gerakan tubuh benda yang digunakan, warna, hingga pola yang melekat pada
pakaian dapat menjadi simbol yang berlaku pada suatu kelompok entitas manusia bersangkutan Kasmahidayat, 2012:150.
10
d. Properti
Properti adalah istilah dalam Bahasa Inggris yang berarti alat – alat
pertunjukan. Pengertian tersebut mempunyai dua tafsiran yaitu properti sebagai sets dan properti sebagai alat bantu berekspresi. Secara teknis perbedaan antara
properti dan sets seringkali sangat samar artinya hampir tidak tampak perbedaannya. Disamping itu, properti juga sering kali hadir sebagai kostum.
Sebenarnya hal tersebut tidak perlu dirisaukan karena nama atau istilah akan hadir sesuai dengan fungsinya, sehingga bentuk dan wujudnya akan sama Hemprey
dalam Hidajat, 2005:59. Upaya penggunaan properti tari lebih terorientasi pada kebutuhan
– kebutuhan tertentu dalam upaya lebih dalam memberikan arti pada gerak, atau
sebagai tuntutan ekspresi Meri dalam Hidajat, 2005: 59. Kehadiran properti biasanya digunakan untuk membantu memperjelas karakter, peristiwa, ruang, atau
bahkan memamerkan ketrampilan teknik dari para penari di atas panggung. Misalnya: topeng, keris, payung, sampur, bangku, dan sebagainya.
e. Arena Pentas