Gerak Iringan Deskripsi Teori 1.

a. Gerak

Elemen yang paling baku dalam sebuah tari adalah gerak. Gerak merupakan pengalaman fisik yang paling elementer dari kehidupan manusia. Gerak merupakan media yang paling tua dari manusia untuk menyatakan keinginannya, atau dapat dikatakan pula bahwa gerak merupakan bentuk refleksi spontan dari gerak batin manusia Soedarsono, 1978:1. Gerak dalam tari dibagi menjadi dua, yaitu gerak murni pure movement dan gerak maknawi gesture. Gerak murni adalah gerak – gerak tari yang tidak mengandung maksud tertentu atau arti dari gerakan tersebut hanya sekedar dicari keindahannya saja. Adapun yang dimaksud dengan gerak maknawi adalah suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya mengandung suatu pengertian atau maksud disamping keindahannya Saimin, 1993: 6-9. Soedarsono 1978:22 juga menyatakan bahwa gerak dalam tari adalah gerak murni yang tidak menggambarkan apa – apa, yang digarap untuk mendapatkan sebuah bentuk. Gerak murni, adalah gerak yang diciptakan atas dasar pertimbangan gerak semata tanpa memikirkan tema atau makna yang terlahir dari gerak tersebut. Gerakan ini sering kita saksikan dalam komposisi tari yang memiliki bentuk gerak dan lagu. Seringkali gerak yang muncul semata hanya penggabungan antara gerak dan ritme iringan dengan tanpa memikirkan kepentingan isi yang terkandung dalam tarian. Sedangkan gerak maknawi, adalah gerak yang memiliki makna atau gerak yang mengandung arti. Dalam jenis ini, gerakan seorang penari merupakan gerak yang menggambarkan atau bahkan menyimbolkan sesuatu yang ingin disampaikan kepada penonton. Selaras dengan pernyataan Ben Suharto dalam Jecqueline Smith 1985:16 tentang gerak yang 8 merupakan bahasa komunikasi yang luas, dan variasi dari berbagai unsur – unsurnya terdiri dari beribu – ribu kata gerak.

b. Iringan

Aspek musikal merupakan unsur penunjang kesatuan bentuk dan isi tari. Meskipun kedudukannya sebagai penunjang, sebagaimana kelaziman tari tradisional pada umumnya, kehadiran aspek musikal ini tidak dapat diabaikan. Antara gerak dan aspek musikal dirasakan sangat dekat membentuk keutuhan rasa tari. Pada dasarnya secara tradisional, tari dan musik berasal dari sumber yang sama yaitu dorongan atau naluri ritmis manusia Murgianto dalam Wahyudianto, 2008:41. Iringan tari dapat menciptakan suasana karena memiliki unsur ritme, nada, melodi, dan harmoni, sehingga dapat menimbulkan kualitas emosional yang dapat menciptakan suasana rasa sesuai yang dibutuhkan oleh sebuah tarian Murgianto, 1977:132. Iringan dalam tari adalah suatu pola ritmis yang dapat memberikan makna, struktur, dinamika, serta kekuatan gerak tari. Gerak tanpa iringan rasanya belum lengkap, walau iringan yang dihadirkan adalah unsurnya saja; misalnya ada gerak tari yang tidak menggunakan iringan secara fisik sebagai pengiring, namun unsur iringan yang dinamakan ritme harus selalu dipertimbangkan jika gerak tersebut ingin bermakna, memiliki struktur, dinamika, serta kekuatan. Dalam tari, iringan dapat hadir dengan bentuk yang eksternal ataupun internal. Dalam bentuk eksternal iringan hadir dari luar diri penari, sedangkan internal iringan datang dari tubuh penari misalnya dengan tepukan, vokal dan sebagainya.

c. Tata Rias dan Busana