Renovasi Aset Tetap Milik Sendiri 30

Pada saat penggabungan laporan keuangan Ditjen Kekayaan Negara dan Ditjen Pajak 1 menjadi laporan keuangan Kementerian Keuangan, maka atas renovasi aset disajikan 2 sebagai penambah Gedung dan Bangunan, sedangkan pendapatan dan beban atas 3 transfer aset tetap renovasi dieliminasi. 4 2. Ditjen Kekayaan Negara meminjam gedung Ditjen Pajak Kementerian Keuangan untuk 5 kantor layanan daerah di Kabupaten A. Untuk menunjang layanan dan kelancaran tugas, 6 gedung tersebut direnovasi dengan menambahkan loket layanan, memperluas ruang 7 tunggu, menambahkan ruang rapat dan mushola dengan total biaya Rp2.000.000.000. 8 Sampai dengan 31 Desember 20X1 renovasi tersebut masih dalam proses penyelesaian 9 atau belum diserahterimakan dari kontraktor, transaksi tersebut dijurnal sebagai berikut: 10 Ditjen Kekayaan Negara: 11 Tanggal Uraian Debet Kredit 201020X1 Konstruksi Dalam Pengerjaan 2.000.000.000 Kas di Kas Umum Negara 2.000.000.000 12 Dalam rangka penggabungan laporan keuangan Ditjen Kekayaan Negara menjadi 13 laporan keuangan Kementerian Keuangan, nilai KDP pada Ditjen Kekayaan Negara 14 sebesar Rp2.000.000.000 disajikan sebagai KDP pada laporan keuangan Kementerian 15 Keuangan. 16 3. Ditjen Kekayaan Negara meminjam gedung Ditjen Pajak Kementerian Keuangan untuk 17 kantor layanan daerah di Kabupaten A. Untuk menunjang layanan dan kelancaran tugas, 18 gedung tersebut direnovasi dengan menambahkan loket layanan, memperluas ruang 19 tunggu, menambahkan ruang rapat dan mushola dengan total biaya Rp2.000.000.000. 20 Pada tanggal 20 Oktober 20X1 telah dilakukan penyerahan pekerjaan dari kontraktor 21 yang ditandai dengan BAST. Sampai dengan akhir tahun, aset renovasi tersebut belum 22 diserahkan kepada pemiliknya. Untuk membukukan transaksi tersebut dijurnal sebagai 23 berikut: 24 Ditjen Kekayaan Negara: 25 Tanggal Uraian Debet Kredit 201020X1 Aset Tetap Lainnya-Aset Renovasi 2.000.000.000 Kas di Kas Umum Negara 2.000.000.000 26 57 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Dalam rangka penggabungan laporan keuangan Ditjen Kekayaan Negara menjadi 1 laporan keuangan Kementerian Keuangan, nilai Aset Tetap Lainnya-Aset Renovasi pada 2 Ditjen Kekayaan Negara sebesar Rp2.000.000.000 disajikan sebagai Gedung dan 3 Bangunan pada laporan keuangan Kementerian Keuangan. 4 5

10.3. Renovasi Aset Tetap Bukan Milik-Diluar Entitas Pelaporan 6

Renovasi aset tetap dalam lingkup ini mencakup perbaikan aset tetap bukan milik suatu 7 satuan kerja KL atau SKPD, di luar entitas pelaporan yang memenuhi syarat kapitalisasi. 8 Lingkup renovasi jenis ini meliputi: 9 1. Renovasi aset tetap milik pemerintah lainnya; dan 10 2. Renovasi aset tetap milik pihak lain, selain pemerintah swasta, BUMND, yayasan, dan 11 lain-lain. 12 Renovasi semacam ini, pengakuan dan pelaporannya serupa dengan renovasi aset 13 bukan milik-dalam lingkup entitas pelaporan sebagaiman butir 2 di atas, yaitu bahwa pada 14 satuan kerja yang melakukan renovasi tidak dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset 15 tetap terkait karena kepemilikan aset tetap tersebut ada pada pihak lain. Apabila renovasi 16 aset tersebut telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan, maka transaksi renovasi 17 akan dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai 18 kelompok aset tetap. Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum 19 selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka 20 akan dicatat sebagai KDP. 21 Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya 22 diserahkan pada pemilik. Mekanisme penyerahannya mengikuti peraturan yang berlaku. 23 Jika dokumen sumber penyerahan tersebut sebagaiman dijelaskan pada bab terdahulu 24 telah diterbitkan maka aset tetap renovasi tersebut dikeluarkan dari neraca dan satuan kerja 25 KL atau SKPD pemilik akan mencatat dan menambahkannya sebagai aset tetap terkait. 26 27 Contoh: 28 1. Balai Diklat Keluarga Berencana, BKKBN meminjam gedung 2 dua lantai milik Pemda 29 B dengan pola pinjam pakai selama 2 dua tahun. Gedung tersebut dimaksudkan 30 sebagai sarana pendidikan dan pelatihan keluarga berencana wilayah DIY dan Jawa 31 Tengah. Untuk kepentingan diklat tersebut, Balai Diklat merenovasi lantai 2 gedung 32 yang sebelumnya berupa aula menjadi ruang kelas. Lantai 1 gedung tersebut juga 33 direnovasi menjadi ruang widyaiswara dan ruang kantor Balai. Biaya yang dibutuhkan 34 untuk merenovasi aset tersebut berasal dari DIPA Balai Diklat sebesar 35 Rp10.000.000.000. Pada tanggal 20 Oktober 20X1 telah dilakukan penyerahan 36 pekerjaan dari kontraktor yang ditandai dengan BAST. Untuk membukukan transaksi 37 tersebut dijurnal sebagai berikut: 38 39 58 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan