BAB II 1
AKUNTANSI TANAH 2
3
2.1. Definisi Tanah 4
Tanah yang termasuk dalam aset tetap dalam PSAP 07 Paragraf 08 adalah tanah yang 5
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam 6
kondisi siap dipakai. 7
Lebih lanjut, PSAP 07 menyediakan pembahasan tersendiri mengenai akuntansi tanah, 8
yaitu pada Paragraf 61 sampai dengan 64 yang mengatur mengenai kepemilikan tanah dan 9
pengakuan tanah di luar negeri. 10
11
2.2. Klasifikasi Tanah 12
Sesuai dengan sifat dan peruntukannya, tanah dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 13
dua kelompok besar, yaitu i tanah untuk gedung dan bangunan, dan ii tanah untuk bukan 14
gedung dan bangunan, seperti tanah untuk jalan, irigasi, jaringan, tanah lapangan, tanah hutan, 15
tanah untuk pertanian, dan tanah untuk perkebunan. Pengklasifikasian tanah ini bukan 16
keharusan, tetapi tergantung pada kebutuhan rincian informasi yang diperlukan oleh entitas 17
bersangkutan. 18
19
2.3. Pengakuan Tanah 20
PSAP 07 Paragraf 15 menyatakan bahwa: 21
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan 22
nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus 23
dipenuhi kriteria sebagai berikut: 24
a Berwujud; 25
b Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan; 26
c Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; 27
d Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan 28
e Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. 29
Berdasarkan hal tersebut, apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi maka tanah tersebut tidak 30
dapat diakui sebagai aset tetap milik pemerintah. 31
Pengadaan tanah pemerintah yang sejak semula dimaksudkan untuk diserahkan kepada 32
pihak lain tidak disajikan sebagai aset tetap tanah, melainkan disajikan sebagai persediaan. 33
Misalnya, apabila Kementerian A mengadakan tanah yang di atasnya akan dibangun rumah 34
untuk rakyat miskin. Pada Neraca Kementerian A, tanah tersebut tidak disajikan sebagai aset 35
tetap tanah, namun disajikan sebagai persediaan. 36
3
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan