Konstruksi Dibiayai dari Pinjaman 9

Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika: 1 a besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan 2 dengan aset tersebut akan diperoleh; 3 b biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan 4 c aset tersebut masih dalam proses pengerjaan. 5 6 maka peninggian tanggul tidak dapat diakui sebagai KDP. Pengeluaran tersebut lebih tepat 7 jika diklasifikasikan sebagai belanja operasional karena potensi ekonomis masa depan dari 8 peninggian tanggul tidak dapat ditentukan dengan andal. 9 10

2. Pengakuan Biaya Perencanaan 11

Dalam DIPA tahun 20X1, Satuan Kerja A menganggarkan membangun gedung dalam 12 kurun waktu 2 tahun dengan rincian biaya sebagai berikut: 13 - biaya perencanaan Rp 30.000.000 14 - biaya konstruksi Rp2.000.000.000 15 - biaya pengawasan Rp 20.000.000 16 Total biaya Rp2.050.000.000 17 18 Sampai dengan tanggal pelaporan 31 Desember 20X1, Satuan Kerja A baru 19 merealisasikan Belanja Modal Gedung dan Bangunan dengan membayar biaya 20 konsultanperencanaan sebesar Rp30.000.000. 21 Realisasi biaya perencanaan tersebut telah dapat disajikan di dalam Neraca satuan kerja A 22 sebagai KDP dengan jurnal: 23 24 Tanggal Uraian Debet Kredit 311220X1 Konstruksi Dalam Pengerjaan- Gedung dan Bangunan 30.000.000 Kas di Kas Umum Negara 30.000.000 25

3. Pembangunan Gedung Secara Swakelola 26

Pada tahun 20X1, SKPD B berencana membangun gedung secara swakelola. Anggaran 27 yang tersedia sejumlah Rp500.000.000. Pada tanggal 31 Desember 20X1 pembangunan 28 fisik gedung telah mencapai 90, dan biaya yang telah dibayarkan sejumlah 29 Rp450.000.000,00. Jurnal yang harus dibuat adalah: 30 31 43 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Jurnal Realisasi Belanja 1 Tanggal Uraian Debet Kredit ….... 20X1 Belanja Modal 450.000.000 Estimasi Perubahan SAL 450.000.000 Jurnal dimaksud disesuaikan dengan sistem yang dikembangkan masing-masing 2 entitas. 3 4 Jurnal pengakuan KDP 5 Tanggal Uraian Debet Kredit ……20X1 Konstruksi Dalam Pengerjaan- Gedung dan Bangunan 450.000.000 Kas di Kas Umum Daerah 450.000.000 6

4. Pembangunan Gedung dengan Kontrak Konstruksi 7

Pada tahun 20X1, Satker A pada Kementerian B berencana membangun sebuah gedung 8 dengan kontrak konstruksi. Pada tanggal 1 September 20X1 Satker A menandatangani 9 kontrak konstruksi dengan nilai Kontrak Rp5.000.000.000 dan jangka waktu 15 bulan 10 dengan masa pemeliharaan 3 bulan. 11 Ketentuan pembayaran menurut kontrak adalah sebagai berikut: 12 Uang Muka : 20 dari Nilai Kontrak, dibayarkan setelah kontrak 13 ditandatangani 14 Termin I : 50 dari nilai kontrak setelah pekerjaan fisik mencapai 60 15 Termin II : 95 dari nilai kontrak setelah pekerjaan fisik mencapai 100 16 Retensi : 5 dari nilai kontrak setelah selesai masa pemeliharaan disertai 17 dengan Berita Acara Serah Terima terakhir. 18 19 Sedangkan realisasi pembayaran adalah sebagai berikut: 20 Uang Muka : Rp1.000.000.000, tanggal 15 September 20X1 21 Termin I Fisik 60 : Rp1.500.000.000, tanggal 5 April 20X2 22 Termin II Fisik 100 : Rp2.250.000.000, tanggal 1 November 20X2 dan telah dibuat 23 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan pada tanggal tersebut. 24 25 44 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Berdasarkan kontrak, retensi sebesar 5 akan dibayarkan setelah masa pemeliharaan 1 selesai yaitu tanggal 1 Februari 20X3. 2 Untuk uang Retensi Jaminan Pemeliharaan sebagaimana telah disebutkan dalam Buletin 3 Teknis SAP Nomor 04 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah yang 4 mengacu pada ketentuan perundang-undangan, secara adminsitratif dapat ditangani 5 dengan 2 cara berikut: 6 − Pembayaran dilakukan sebesar 95 sembilan puluh lima persen dari nilai kontrak, 7 sedangkan yang 5 lima persen merupakan retensi selama masa pemeliharaan. 8 − Pembayaran dilakukan sebesar 100 seratus persen dari nilai kontrak dan penyedia 9 barangjasa harus menyerahkan jaminan bank sebesar 5 lima persen dari nilai 10 kontrak yang diterbitkan oleh Bank Umum atau oleh perusahaan asuransi yang 11 mempunyai program asuransi kerugian surety bond dan direasuransikan sesuai 12 dengan ketentuan Menteri Keuangan. 13 Sebagaimana dinyatakan dalam Buletin Teknis SAP Nomor 04 nilai retensi dengan cara 14 pertama diakui sebagai utang retensi. Apabila pada akhir tahun anggaran masih dalam 15 masa retensi maka pengeluaran 5 harus disediakan dananya pada tahun anggaran 16 berikutnya. Sedangkan cara kedua, adanya jaminan bank harus diungkapkan dalam 17 Catatan atas Laporan Keuangan. 18 19 Jurnal Untuk Mencatat Transaksi tersebut adalah: 20 a. Pembayaran uang muka kerja tanggal 15 September 20X1 21 - Realisasi Belanja: 22 Tanggal Uraian Debet Kredit 150920X1 Belanja Modal 1.000.000.000 Ditagihkan ke Entitas Lain 1.000.000.000 Jurnal dimaksud disesuaikan dengan sistem yang dikembangkan masing- 23 masing entitas. 24 - Pengakuan Uang Muka di Neraca: 25 Tanggal Uraian Debet Kredit 150920X2 Konstruksi Dalam Pengerjaan- Gedung dan Bangunan 1.000.000.000 Kas di Kas Umum Negara 1.000.000.000 b. Pada tanggal 31 Desember 20X1, penyelesaian pekerjaan fisik mencapai 15 26 - Pengakuan Uang Muka di Neraca sebesar selisih pemberian uang muka 20 27 dengan penyelesaian fisik 15: 28 45 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan