d. Bagaimana menentukan nilai perolehan awal, apabila dalam perolehan aset tetap tersebut 1
terdapat biaya penunjang yang tidak hanya untuk aset tetap yang bersangkutan. 2
e. Apabila terdapat perubahan dalam batasan nilai kapitalisasi aset tetap, apakah aset tetap 3
yang berada di bawah batasan nilai kapitalisasi yang baru dapat dikeluarkan dari sajian 4
aset tetap. 5
f. Bagaimana menentukan biaya setelah perolehan awal yang dapat dikapitalisasi dalam nilai 6
aset tetap. 7
g. Bagaimana penyajian dan pengungkapan aset tetap yang pengadaan pembangunannya 8
diperuntukkan bagi pihak lain. 9
h. Bagaimana penyajian dan pengungkapan aset tetap yang diperoleh secara cost sharing. 10
i. Bagaimana pengakuan, penyajian, dan pengungkapan biaya pemeliharaan untuk 11
penggantian atas kerusakan suatu aset tetap milik pihak lain yang diakibatkan oleh 12
peristiwa alam. Contoh: Pemerintah Pusat mengeluarkan dana untuk pembuatan tanggul 13
untuk menanggulangi lumpur di Sidoarjo. 14
Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut di atas, maka diperlukan suatu penjelasan 15
lebih lanjut mengenai pengakuan, klasifikasi, pengukuran, dan penyajian serta pengungkapan 16
aset tetap. 17
18
1.2. Tujuan 19
Buletin Teknis ini disusun dengan tujuan agar terdapat kesamaan pemahaman dan 20
persepsi tentang aset tetap pada lingkungan pemerintah dan juga sebagai pedoman dalam 21
pengakuan, klasifikasi, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap. Buletin Teknis 22
ini disusun berdasarkan urutan topik dalam PSAP 07, dengan harapan agar memudahkan 23
pembaca dalam mencari referensi sesuai topik dalam PSAP 07. Buletin Teknis ini menjelaskan 24
secara detail mengenai: 25
a. Pengakuan; 26
b. Pengklasifikasian; 27
c. Pengukuran; dan 28
d. Penyajian dan Pengungkapan. 29
Untuk memberikan gambaran mengenai penerapan akuntansi aset tetap, Buletin Teknis 30
ini juga dilengkapi dengan contoh transaksi yang dilengkapi dengan ilustrasi jurnal. Ilustrasi 31
jurnal pada Pemerintah Pusat disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan untuk 32
ilustrasi jurnal pada pemerintah daerah didasarkan pada praktik akuntansi yang umum berlaku, 33
karena sistem akuntansi pada satu pemerintah daerah dapat berbeda dengan pemerintah 34
daerah lainnya. 35
2
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
BAB II 1
AKUNTANSI TANAH 2
3
2.1. Definisi Tanah 4
Tanah yang termasuk dalam aset tetap dalam PSAP 07 Paragraf 08 adalah tanah yang 5
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam 6
kondisi siap dipakai. 7
Lebih lanjut, PSAP 07 menyediakan pembahasan tersendiri mengenai akuntansi tanah, 8
yaitu pada Paragraf 61 sampai dengan 64 yang mengatur mengenai kepemilikan tanah dan 9
pengakuan tanah di luar negeri. 10
11
2.2. Klasifikasi Tanah 12
Sesuai dengan sifat dan peruntukannya, tanah dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 13
dua kelompok besar, yaitu i tanah untuk gedung dan bangunan, dan ii tanah untuk bukan 14
gedung dan bangunan, seperti tanah untuk jalan, irigasi, jaringan, tanah lapangan, tanah hutan, 15
tanah untuk pertanian, dan tanah untuk perkebunan. Pengklasifikasian tanah ini bukan 16
keharusan, tetapi tergantung pada kebutuhan rincian informasi yang diperlukan oleh entitas 17
bersangkutan. 18
19
2.3. Pengakuan Tanah 20
PSAP 07 Paragraf 15 menyatakan bahwa: 21
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan 22
nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus 23
dipenuhi kriteria sebagai berikut: 24
a Berwujud; 25
b Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan; 26
c Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal; 27
d Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan 28
e Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. 29
Berdasarkan hal tersebut, apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi maka tanah tersebut tidak 30
dapat diakui sebagai aset tetap milik pemerintah. 31
Pengadaan tanah pemerintah yang sejak semula dimaksudkan untuk diserahkan kepada 32
pihak lain tidak disajikan sebagai aset tetap tanah, melainkan disajikan sebagai persediaan. 33
Misalnya, apabila Kementerian A mengadakan tanah yang di atasnya akan dibangun rumah 34
untuk rakyat miskin. Pada Neraca Kementerian A, tanah tersebut tidak disajikan sebagai aset 35
tetap tanah, namun disajikan sebagai persediaan. 36
3
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan