AKUNTANSI JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

BAB I 1

PENDAHULUAN 2 3

1.1. Latar Belakang 4

Sejak ditetapkannya kewajiban penyusunan neraca sebagai bagian dari laporan 5 keuangan pemerintah, pengakuanpencatatan, klasifikasi, pengukuranpenilaian, dan penyajian 6 serta pengungkapan aset tetap menjadi fokus akuntansi, karena aset tetap memiliki nilai yang 7 signifikan dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. 8 Akuntansi aset tetap telah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan 9 PSAP Nomor 07 PSAP 07, dari Lampiran I PP 71 Tahun 2010. PSAP 07 tersebut 10 memberikan pedoman bagi pemerintah dalam melakukan pengakuan, pengklasifikasian, 11 pengukuran, dan penyajian serta pengungkapan aset tetap berdasarkan peristiwa events 12 yang terjadi, seperti perolehan aset tetap pertama kali, pemeliharaan aset tetap, pertukaran 13 aset tetap, perolehan aset dari hibahdonasi, dan penyusutan. 14 Aset tetap dalam PSAP 07 didefinisikan sebagai aset berwujud yang mempunyai masa 15 manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau 16 dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Lebih lanjut, dalam Paragraf 7, aset tetap 17 diklasifikasikan berdasarkan kesamaan sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. 18 Aset tetap dibagi menjadi 6 klasifikasi, yaitu: 19 a. Tanah; 20 b. Peralatan dan Mesin; 21 c. Gedung dan Bangunan; 22 d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan; 23 e. Aset Tetap Lainnya; dan 24 f. Konstruksi dalam Pengerjaan. 25 Namun demikian, pada saat penerapan PSAP 07 oleh pemerintah, masih terdapat 26 berbagai permasalahan, antara lain: 27 a. Bagaimana menentukan komponen biaya penunjang yang dapat dikapitalisasi sebagai nilai 28 aset tetap. Apakah honorarium panitia pelaksana kegiatan, honorarium panitia pengadaan, 29 dan honorarium panitia pemeriksa, serta biaya lain yang sifatnya menunjang pelaksanaan 30 pengadaan danatau pembangunan aset tetap, dapat dikapitalisasi. 31 b. Apakah aset tetap yang dikuasai secara fisik namun bukti kepemilikannya tidak ada dapat 32 diakui sebagai aset tetap milik pemerintah, dan sebaliknya bagaimana dengan aset tetap 33 yang memiliki bukti kepemilikan yang sah namun dikuasai oleh pihak lain. 34 c. Bagaimana menentukan klasifikasi suatu aset tetap yang lokasinya melekat pada aset tetap 35 lain. Misalnya lift dan gedung, pagar dan gedung, gedung dan halaman parkir, gedung dan 36 taman, taman dan pagar, gedung kantor dan bangunan ibadah, apakah pencatatan dan 37 pengukurannya dipisahkan atau digabungkan. 38 1 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan d. Bagaimana menentukan nilai perolehan awal, apabila dalam perolehan aset tetap tersebut 1 terdapat biaya penunjang yang tidak hanya untuk aset tetap yang bersangkutan. 2 e. Apabila terdapat perubahan dalam batasan nilai kapitalisasi aset tetap, apakah aset tetap 3 yang berada di bawah batasan nilai kapitalisasi yang baru dapat dikeluarkan dari sajian 4 aset tetap. 5 f. Bagaimana menentukan biaya setelah perolehan awal yang dapat dikapitalisasi dalam nilai 6 aset tetap. 7 g. Bagaimana penyajian dan pengungkapan aset tetap yang pengadaan pembangunannya 8 diperuntukkan bagi pihak lain. 9 h. Bagaimana penyajian dan pengungkapan aset tetap yang diperoleh secara cost sharing. 10 i. Bagaimana pengakuan, penyajian, dan pengungkapan biaya pemeliharaan untuk 11 penggantian atas kerusakan suatu aset tetap milik pihak lain yang diakibatkan oleh 12 peristiwa alam. Contoh: Pemerintah Pusat mengeluarkan dana untuk pembuatan tanggul 13 untuk menanggulangi lumpur di Sidoarjo. 14 Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut di atas, maka diperlukan suatu penjelasan 15 lebih lanjut mengenai pengakuan, klasifikasi, pengukuran, dan penyajian serta pengungkapan 16 aset tetap. 17 18

1.2. Tujuan 19

Buletin Teknis ini disusun dengan tujuan agar terdapat kesamaan pemahaman dan 20 persepsi tentang aset tetap pada lingkungan pemerintah dan juga sebagai pedoman dalam 21 pengakuan, klasifikasi, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tetap. Buletin Teknis 22 ini disusun berdasarkan urutan topik dalam PSAP 07, dengan harapan agar memudahkan 23 pembaca dalam mencari referensi sesuai topik dalam PSAP 07. Buletin Teknis ini menjelaskan 24 secara detail mengenai: 25 a. Pengakuan; 26 b. Pengklasifikasian; 27 c. Pengukuran; dan 28 d. Penyajian dan Pengungkapan. 29 Untuk memberikan gambaran mengenai penerapan akuntansi aset tetap, Buletin Teknis 30 ini juga dilengkapi dengan contoh transaksi yang dilengkapi dengan ilustrasi jurnal. Ilustrasi 31 jurnal pada Pemerintah Pusat disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan untuk 32 ilustrasi jurnal pada pemerintah daerah didasarkan pada praktik akuntansi yang umum berlaku, 33 karena sistem akuntansi pada satu pemerintah daerah dapat berbeda dengan pemerintah 34 daerah lainnya. 35 2 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan