12
2. Definisi Kecerdasan Emosi Encyclopedia of Applied Psychology menyarankan tiga model
utama mengenai kecerdasan emosi saat ini, yaitu Model Salovey Mayer, Model Goleman, dan Model Bar-On Spielberger dalam Bar-
On, 2006: 14. Salovey Mayer pada tahun 1990, mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai “the ability to monitor one’s own and
others feeling and emotions, to discriminate among them and to use this information to guide one’s thinking and action” Lia Marina, 2007:
12. Definisi ini pada tahun 1997 dielaborasi, Salovey Mayer mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai “the set of abilities that
account for how people’s emotional perception and understanding vary in their accuracy. More formally, we define emotional intelligence
as the ability to perceive and express emotion, assimilate emotion in thought, understand and reason with emotion, and regulate emotion
in the self and others” Sternberg, 2000: 401. Daniel Goleman dalam buku “Kecerdasan Emosional” 1995:
45, secara tidak langsung mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai berikut, “… kecerdasan emosional, kemampuan seperti kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan
dorongan hati
dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati, berempati, dan berdoa”. Seperti
halnya dengan Salovey Mayer, definisi Bar-On mengenai kecerdasan emosi mengalami elaborasi. Pada tahun 1997, Bar-On
mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai “an array of noncognitive capabilities, competencies, and skills that influence one’s ability to
13 succeed in coping with environmental demands and pressures”. Bar-
On 2006: 14 kemudian mendefinisikan ulang kecerdasan emosi sebagai “a cross-section of interrelated emotional and social
competencies, skills and facilitators that determine how effectively we understand and express our selves, understand others and relate
with them, and cope with daily demands”. Terlihat, konsep kecerdasan emosi mengalami perkembangan
makna yang berbeda satu dengan yang lain Mayer Salovey dalam Didik, 2009. Definisi Salovey mengalami perkembangan dengan
mengarah kepada bagaimana kecerdasan emosi merepresentasikan kemampuan kognitif ability model, sedangkan Bar-On mengarah
kepada bagaimana kecerdasan emosi berhubungan dengan fungsi emosional dan sosial dari perilaku Symington, 2006: 52. Sedangkan
Goleman, setelah
peluncuran buku
pertamanya Emotional
Intelligence: Why it can matter more than IQ dan kemudian disusul buku keduanya Working with Emotional Intelligence, konsep
kecerdasan emosi Goleman semakin jelas mengarah kepada ranah perusahaan. Bar-On menyatakan bahwa model kecerdasan
emosinya dengan Salovey Mayer memiliki kemiripan dalam hal asumsi skema kognitif yang membuktikan kalau kecerdasan emosi
bukanlah suatu konstruk kepribadian melainkan suatu kecerdasan. Model Salovey Mayer berbeda dalam hal mengidentifikasi
seperangkat kemampuan emosi yang berhubungan dengan potensi perilaku, sedangkan Model Bar-On lebih berfokus pada fungsi
emosional dan sosial perilaku.
14 Perkembangan mengenai pendefinisian kecerdasan emosi dapat
menyebabkan kerancuan dalam perkembangan konstruk kecerdasan emosi itu sendiri. Oleh karenanya, untuk mengurangi kerancuan
definisi terhadap konsep kecerdasan emosi, dilakukan pembedaan antara ability models dan mixed models dalam membicarakan
mengenai konsep kecerdasan emosi Mayer dalam Didik, 2009: 13. Sedangkan ability models, konsep kecerdasan emosi dipandang
selaras dengan perspektif konsep kecerdasan yang telah berkembang sebelumnya, yaitu melihat bagaimana kemampuan
individu dalam mengelola informasi emosi untuk menunjang proses mental. Kecerdasan emosi sebagai suatu inteligensi, ada suatu
proses mental dan tidak sekedar suatu trait atau ciri saja. Sedangkan mixed models, kecerdasan emosi tidak dipandang secara teoritis
sebagaimana konsep inteligensi tetapi lebih berhubungan dengan kepribadian individu, seperti karakteristik watak dan juga ciri atau
sifat pembawaan yang sifatnya lebih aplikatif. Model Salovey Mayer merupakan bentuk ability models sedangkan Model Goleman
dan Model Bar-On merupakan bentuk mixed models Stenberg, 2000: 404.
Model Bar-On dikategorikan sebagai mixed models karena secara teoritis mengkombinasikan kualifikasi kemampuan mental
seperti kesadaran diri emosi dengan karakteristik lain yang dianggap terpisah dari kemampuan mental seperti harga diri,
kemandirian, dan suasana hati Stenberg, 2000: 402. Dalam
15 penelitian ini peneliti merujuk kepada teori kecerdasan emosi Model
Bar-On. Teori kecerdasan emosi Model Bar-On adalah model kecerdasan
emosi Bar-On terus digunakan dan berkembang selama selama dua dekade ini Bar-On, 2006: 15. Bekerja sama dengan Multy Health
System, perusahaan asal Kanada yang intens melakukan pengembangan instrumen dan melakukan pengukuran kecerdasan
emosi secara komersil. Karenanya, kecerdasan emosi Model Bar-On berkembang ke berbagai negara, antar benua dan lintas etnis serta
umur yang turut berpartisipasi dan menambahkan kajian data mengenai kecerdasan emosi Model Bar-On itu sendiri. Alih bahasa
sudah dilakukan ke lebih dari 30 bahasa, dengan kajian validitas dan reliabilitas yang intens dilakukan para akademisi. Plake Impara dan
Van Rooy Viswesvaran dalam Bharwaney, dkk., 2011: 4 menyatakan, Model Bar-On merupakan satu model yang paling valid,
dengan konsep yang komprehensif dan aplikatif, dan model psikometri yang tersedia saat ini.
3. Kecerdasan Emosi Model Bar-On