Bahan Pengujian Alat dan Bahan Pengujian yang Digunakan

36

3.4.2 Bahan Pengujian

Untuk bahan pengujian yang digunakan sebagai sampel adalah ubi kayu cassava dan cabai merah. 1. Ubi Kayu Cassava Ubi Kayu Cassava yang juga di sebut Manihot Utilisima merupakan sumber pangan alternatif dengan kandungan gizi relatif sama dengan beras maupun gandum. Tanaman Ubi kayu dapat memberikan hasil yang tinggi walaupun tumbuhnya pada lahan yang kurang subur atau lahan dengan curah hujan yang rendah sekitar 1.000-1.500 mm per tahun. Umbi Ubi kayu mengandung zat tepung yang tinggi. Pemanfaatan umbi dapat digunakan segar dan dengan proses pengeringan. Produk umbi adalah bahan pangan yang mudah rusak, sekitar 2-5 hari setelah panen umbi sudah berubah warna. Oleh sebab itu sangat diperlukan perlakuan pasca panen. Ubi kayu umumnya mempunyai kadar- kadar air sebesar 65 , yang akan dikeringkan untuk mencapai kadar air ≤ 10 , merupakan standar kering ubi kayu. Sampel ini dipotong dengan ukuran 1 cm x 1 cm x 1 cm. Gambar 3.5 Ubi Kayu 2. Cabai Merah Cabai merah besar Capsicum annum L. merupakan komoditas sayuran yang banyak mendapat perhatian karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Cabai merah memiliki sifat mudah rusak. Sifat mudah rusak ini dipengaruhi oleh kadar air dalam cabai yang sangat tinggi sekitar 90 dari kandungan cabai merah itu sendiri. Kandungan air yang sangat tinggi ini dapat menjadi penyebab kerusakan cabai pada saat musim panen. Hal ini dikarenakan Universitas Sumatera Utara 37 hasil panen yang melimpah sedangkan proses pengeringan tidak dapat berlangsung secara serentak, sehingga menyebabkan kadar air dalam cabai masih sangat tinggi, sehingga menyebabkan pembusukan. Cabai merah pada umumnya dapat dipanen pada umur 2,5-4 bulan dengan tingkat kematangan lebih dari 60. Cabai merah memiliki ciri fisik antara lain warna buah merah tua menyala dengan bentuk ujung yang mengecil, bobot buah 10 gr, panjang 10-15 cm. Cabai merah termasuk dalam kelompok sayuran buah. Umumnya sayur- sayuran mengandung kadar air 70-90 bb, tergantung dari jenis sayurannya. Menurut Dumanauw 1991 cabai merah keriting yang dipanen pada umur 2,5 bulan memiliki kadar air sekitar 75 bb, sedangkan yang dipanen pada umur 3-4 bulan memiliki kadar air antara 77-83 bb. Menurut Siebel 1892 dalam Henderson dan Perry 1993, panas jenis Cp suatu bahan dapat diketahui berdasarkan kadar air awal dalam persentase basis basah bb. Untuk cabai merah yang memilki kadar air awal sebesar 70-90 bb memiliki nilai panas jenis antara 3,22-3,90 kJkg C dengan nilai konduktivitas termal cabai merah, yaitu sebesar 0,26 WmK Food Resources, 2000. Gambar 3.6 Cabai Merah Universitas Sumatera Utara 38

3.5. Experimental Set Up