Kegiatan pengamanan di dalam sarana transportasi

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA 16 b pada saat turun : 1 salah satu Walpri mendahului turun eskalator dengan mengawasi keadaan sekitar eskalator yang akan digunakan oleh VIP. 2 pada saat VIP turun dari eskalator ADC dan Walpri membentuk formasi pengamanan dan mencegah agar tidak ada seorangpun yang mendekat dengan VIP di eskalator. 3 ADC dan Walpri selalu melaksanakan koordinasi di dalam pelaksanaan tugas untuk kelancaran kegiatan VIP. 4 ADC melaksanakan koordinasi dengan Kepolisian setempat untuk kegiatan pengamanan terbuka dan tertutup di sekitar tempat kegiatan. 5 ADC segera melaporkan ke kepolisian setempat apabila terjadi kejadian yang menonjol.

24. Kegiatan pengamanan di dalam sarana transportasi

a. persiapan 1 ADC melaksanakan pengecekan kesiapan untuk para petugas Walpri meliputi : a keberadaan anggota. b sikap tampang kerapian. c kelengkapan perorangan. d kelengkapan administrasi surat perintah tugas. 2 ADC memberikan arahan tentang tugas-tugas kepada petugas Walpri, serta menginformasikan jadwal kegiatan. 3 ADC melakukan koordinasi dengan protokoler tentang rencana kegiatan menggunakan sarana transportasi oleh VIP. 4 sebelum melaksanakan tugas, ADC selalu berkoordinasi dengan Walpri untuk persiapan pengamanan. b. pelaksanaan : 1 pesawat a ADC melakukan koordinasi dengan protokoler VIP baik di tempat keberangkatan maupun di tempat kedatangan. b ADC . . . . . STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA 17 b ADC dan Walpri selalu melaksanakan koordinasi di dalam pelaksanaan tugas untuk kelancaran kegiatan VIP. c ADC dan Walpri dengan berkoordinasi protokoler VIP mengupayakan agar pada saat boarding naik ke pesawat setelah penumpang umum dan sebaliknya pada saat keluar mendahului sebelum penumpang umum turun. d ADC dan Walpri menempati tempat duduk yang telah ditentukan sesuai dengan nomor tempat duduk. e Walpri agar memantau dan mengawasi situasi di dalam pesawat dan selalu menjaga kewaspadaan. f memberikan pengamanan dan perlindungan sesegera mungkin terhadap VIP jika timbul suatu kejadian yang dapat mengancam jiwanya dan koordinasi untuk meminta bantuan kepada crew kabin pesawat. g pada saat VIP akan menuju maupun keluar dari pesawat, ADC dan Walpri melaksanakan formasi pengamanan berjalan kaki. 2 helikopter a ADC melakukan koordinasi dengan protokoler VIP baik di tempat keberangkatan maupun di tempat kedatangan. b ADC dan Walpri selalu melaksanakan koordinasi di dalam pelaksanaan tugas untuk kelancaran kegiatan VIP. c ADC dan Walpri menempati tempat duduk yang telah ditentukan sesuai dengan kondisi helikopter. d apabila terjadi sesuatu terhadap VIP agar ADC segera koordinasi dan meminta bantuan dengan crew kabin helikopter. e pada saat VIP akan naik dan turun dari helikopter agar diperhatikan keselamatan dan keamanannya melalui depan helikopter . 3 kereta api. a ADC melakukan koordinasi dengan protokoler VIP baik di tempat keberangkatan maupun di tempat kedatangan. b ADC dan Walpri selalu melaksanakan koordinasi di dalam pelaksanaan tugas untuk kelancaran kegiatan VIP. c pada. . . . . STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA 18 c pada saat akan naik kereta api agar didahului oleh Walpri, kemudian diikuti oleh VIP dan ADC selanjutnya diakhiri oleh Walpri lainnya. d selama di dalam kereta api Walpri agar memantau dan mengawasi situasi di dalam kereta api dan selalu menjaga kewaspadaan disekitar VIP. e memberikan pengamanan dan perlindungan sesegera mungkin terhadap VIP jika timbul suatu kejadian yang dapat mengancam jiwanya. f bila VIP ingin ke toilet, tetap lakukan pengamanan disekitarnya, serta menempatkan seorang petugas pengawal di depan pintu toilet. g setibanya di stasiun tujuan, agar Walpri pertama mendahului turun kemudian diikuti oleh VIP dan diikuti oleh Walpri lainnya. h ADC segera melaporkan ke kepolisian setempat apabila terjadi kejadian yang menonjol. 4 kapal a ADC melakukan koordinasi dengan protokoler VIP, baik di tempat keberangkatan maupun di tempat kedatangan. b ADC dan Walpri selalu melaksanakan koordinasi di dalam pelaksanaan tugas untuk kelancaran kegiatan VIP. c setibanya di pelabuhan pada saat naik dan turun dari kapal, agar Walpri pertama mendahului naik turun kemudian diikuti oleh VIP dan ADC serta diikuti oleh Walpri lainnya. d Walpri menempati kamar yang berdekatan dengan kamar VIP. e selama di dalam kapal Walpri harus waspada dan tetap pada posisi pengamanan disekitar VIP. f memberikan pengamanan dan perlindungan segera mungkin terhadap VIP jika timbul suatu kejadian yang dapat mengancam jiwanya, lalu koordinasi dengan kapten kapal crew. 5 speed . . . . . . STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA 19 5 speed boat a ADC melakukan koordinasi dengan protokoler VIP, baik di tempat keberangkatan maupun di tempat kedatangan. b ADC dan Walpri selalu melaksanakan koordinasi di dalam pelaksanaan tugas untuk kelancaran kegiatan VIP. c setibanya di pelabuhan pada saat naik dan turun dari kapal, agar salah satu Walpri mendahului naik turun kemudian diikuti oleh VIP dan ADC serta diikuti oleh Walpri lainnya. d VIP pejabat duduk disebelah kiri motoris, sedangkan posisi ADC dan Walpri di kursi belakang. e selama dalam perjalanan ADC dan Walpri selalu waspada, menjaga keamanan dan keselamatan VIP. f ADC segera koordinasi dengan motoris apabila ada kejadian yang menonjol. 6 bus a ADC melakukan koordinasi dengan protokoler VIP, baik di tempat keberangkatan maupun di tempat kedatangan. b ADC dan Walpri selalu melaksanakan koordinasi di dalam pelaksanaan tugas untuk kelancaran kegiatan VIP. c pada saat naik dan turun dari bus, agar salah satu Walpri mendahului naik turun kemudian diikuti oleh VIP dan diikuti oleh Walpri lainnya. d Walpri menempatkan dirinya di depan, tepat dibelakang maupun disisi kiri dan kanan VIP. e selama di dalam bus Walpri harus waspada dan tetap pada posisi pengamanan disekitar VIP. f memberikan pengamanan dan perlindungan sesegera mungkin terhadap VIP jika timbul suatu kejadian yang dapat mengancam jiwanya. g ADC segera melaporkan ke kepolisian setempat apabila terjadi kejadian yang menonjol.

25. Pengamanan. . . . .