STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA
3 l.
Surat Keputusan Kapolri No. Pol.: Skep738X2005tanggal 13 Oktober 2005 tentang Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional;
3.
Maksud dan Tujuan
a. maksud.
Standar Operasional dan Prosedur SOP ini disusun sebagai pedoman dan arahan bagi Subdit Lemneg Dit PamObvit Polda NTB dan satuan
kewilayahan dalam penyelenggaraan pengamanan VIP Pejabat Lembaga Negara.
b. tujuan.
tujuan disusunnya Standar Operasional dan Prosedur SOP ini untuk menyamakan persepsi dan tindakan dalam penyelenggaraan pengamanan
VIP Pejabat Lembaga Negara.
4. Ruang Lingkup.
Standar Operasional dan Prosedur SOP ini meliputi penggolongan, standar konfigurasi pengamanan VIP dan pelaksanaan pengamanan VIP Pejabat Lembaga
Negara.
5.
Tata Urut a.
BAB I PENDAHULUAN
b. BAB II
PENGGOLONGAN c.
BAB III GANGGUAN KAMTIBMAS TERHADAP VIP
d. BAB IV
KONFIGURASI STÁNDAR PENGAMANAN e.
BAB V PELAKSANAAN PENGAMANAN
f. BAB VI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN g.
BAB VII PENUTUP
6. Pengertian
a. Standar Operasional Prosedur SOP adalah merupakan tata cara atau
tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
b. Pengamanan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka
pencegahan, penangkalan dan penanggulangan serta penegakan hukum terhadap setiap ancaman dan gangguan keamanan.
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA
4
c. VIP Very Important Person adalah Pejabat Tamu Negara yang karena
kepentingan dan kedudukannya sehingga memerlukan pengamanan Polri.
d. Pejabat Lembaga Negara adalah Orang yang menduduki posisi jabatan di
Badan-badan negara di semua lingkungan pemerintahan negara khususnya dilingkungan eksekutif, yudikatif dan legislatif.
e. Pejabat Perwakilan Asing adalah Orang yang menduduki posisi
diperwakilan Diplomatik dan perwakilan konsuler negara asing yang secara resmi mewakili dan memperjuangkan kepentingan negara asing secara
keseluruhan di negara penerima dan atau pada organisasi internasional.
f. Aide-De-Cam ADC adalah seorang Perwira yang membantu pejabat tinggi
negara teras sebagai staf pribadi untuk membebaskan pejabat itu dari pekerjaan tertentu yang memakan waktu, sehingga dapat terus
melaksanakan tugas dengan efisien dan kontinyu.
g. Pengawal Pribadi yang selanjutnya disebut Walpri adalah seseorang atau
lebih yang ditunjuk sebagai pengawal VIP yang berfungsi sebagai perisai hidup dalam melindungi keselamatan jiwa raga pejabat Lembaga Negara
tersebut.
h.
Pengamanan VIP adalah rangkaian kegiatan atau bentuk tindakan dari satuan pengamanan yang memberikan perlindungan kepada seseorang yang
dianggap sangat penting Pejabat Negara dari ancaman dan gangguan baik secara langsung maupun tidak langsung.
i. Escape adalah Pengamanan dan atau penyelamatan jiwa seseorang dan
harta bendanya dari lokasi tempat yang dilanda bahaya ke tempat lokasi yang lebih aman.
j. Safe room adalah ruangan tempat aman yang dipersiapkan untuk pejabat
tamu negara. k.
Pengawal depan adalah Petugas Lantas yang mjenggunakan kendaraan R2 yang bertugas mengawal kendaraan VIP.
l. Teror adalah Serangkaian tindakan, ancaman yang dapat menimbulkan
keresahan dan ketakutan yang luar biasa.
m. Konfigurasi adalah gambaran maupun sketsa yang dapat menjelaskan
suatu permasalahan. n.
Perisai hidup adalah petugas pengamanan yang dapat memberikan
perlindungan dan pengamanan terhadap VIP dari ancaman dan gangguan yang dapat membahayakan jiwanya
BAB II .......
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA
5
BAB II PENGGOLONGAN
7.
Pejabat Lembaga Tinggi Negara.
a. Ketua MPR
b. Ketua DPR
c. Ketua DPD
d. Ketua MK
e. Ketua MA
f. Ketua BPK
g. Jaksa Agung
8. Pejabat Kementerian Lembaga Setingkat Menteri.
a. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan
b. Menteri Koordinator Perekonomian
c. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
d. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS
e. Menteri Negara Riset dan Teknologi BPPT
f. Menteri Negara Koperasi dan UKM
g. Menteri Negara BUMN
h. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
i. Menteri Negara Lingkungan Hidup
j. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
k. Menteri Negara Perumahan Rakyat
l. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
m. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
n. Sekretaris Negara
o. Sekretaris Kabinet
p. Jaksa Agung
q. Panglima TNI
r. Kapolri
s. Gubernur BI
9.
Pejabat Kementerian.
a. Menteri Dalam Negeri
b. Menteri Luar negeri
c. Menteri Pertahanan
d. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
e. Menteri Komunikasi dan Informatika
f. Menteri Keuangan
g.Menteri.....
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA
6 g.
Menteri Perdagangan h.
Menteri Perindustrian i.
Menteri Perhubungan j.
Menteri Pekerjaan Umum k.
Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi l.
Menteri Pertanian m.
Menteri Kehutanan n.
Menteri Kelautan dan Perikanan o.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral p.
Menteri Kesehatan q.
Menteri Pendidikan Nasional r.
Menteri Sosial s.
Menteri Agama t.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
10. Pejabat Lembaga-Lembaga Pemerintah Non Departemen.
a. Kepala BIN
b. Kepala BKKBN
c. Ketua Bappenas
d. Ketua LAN
e. Kepala BPN
f. Ketua Arsip Nasional RI
g. Ketua Badan Akuntasi Keuangan Negara
h. Ketua badan Kepegawaian Negara
i. Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
j. Ketua Badan Tenaga Nuklir Nasional
11. Pejabat Komisi-Komisi Lembaga Negara.
a. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi KPK
b. Ketua Komisi Yudisial
c. Ketua Komisi Pemilihan Umum KPU
d. Ketua Komisi Ombudsman Nasional
e. Ketua Komisi Hak Asasi Manusia
f. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia
g. Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha
h. Ketua Komisi Perlindungan Perempuan
12. Pejabat Daerah
a. Gubernur dan wakil gubernur b. Bupati, wakil bupati, walikota dan wakil walikota
c. Ketua DPRD
13. sasaran
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA
7
13. Sasaran Pengamanan.
a. manusia VIP
b. harta benda , rumah, penginapan hotel, tempat kerja kantor
c. kegiatan
BAB III GANGGUAN KAMTIBMAS TERHADAP VIP
14. Kejahatan Konvensional
a. pembunuhan.
b. penculikan.
c. penganiayaan.
d. perampokan.
e. pemerasan
f. penghadangan.
g. pencurian.
h. pengrusakan.
i. penyanderaan.
15.
Kejahatan yang berimplikasi kontijensi
a. unjuk rasa.
b. sabotase.
c. teror.
16. Gangguan Kamtibmas dalam bentuk peristiwa bencana alam.
a. gempa bumi
b. banjir.
c. tanah longsor.
d. angin topan.
g. gunung meletus.
17. Potensi kerawanan kecelakaan
a. di darat
b. di air
c. di udara
18. Potensi gangguan lalu-lintas
a. kecelakaan
b. kemacetan
BAB IV .....
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA
8
BAB IV KONFIGURASI STANDAR PENGAMANAN
19.
Standar kekuatan personil pengamanan
a. pengamanan kawal
1 pengawal depan R2 pangkat BA 2 orang
apabila ada permintaan . 2
ADC berpangkat Pama 1 orang 3
Walpri berpangkat Bintara 4 orang setiap shift 4
pengemudi kendaraan VIP 1 orang 5
personel dari Kepolisian setempat. b.
pengamanan saat berjalan kaki 1
ADC 1 orang 2
Walpri 4 orang. 3
personel dari Kepolisian setempat. 4
personel pengamanan internal security. c.
pengamanan di rumah kediaman 1
petugas pengamanan security. 2
personel Kepolisian setempat. 20.
Standar Kemampuan Personel Pengamanan
a. memiliki kemampuan bela diri perorangan
b. memiliki kemampuan kualifikasi menembak laras pendek dan panjang
c. memiliki kemampuan mengemudi kendaraan R2 dan R4
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan bahasa yang jelas
dan mudah dimengerti. e.
Memiliki kemampuan berbicara bahasa asing dan atau bahasa daerah setempat.
f. memiliki kemampuan negosiasi.
g. memiliki ........
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA
9 g.
memiliki kemampuan mengoperasionalkan peralatan pendeteksi logam, bahan peledak dan bahan berbahaya lainnya yang digunakan untuk
bertugas.
h. Memiliki kemampuan manajemen minimal setingkat komandan regu unit
masa kerja dinas kepolisian 5 tahun. i.
Memiliki kemampuan daya deteksi terhadap ancaman dan alternatif problem solving atau pengambilan keputusan di lapangan.
21.
Standar perlengkapan dan peralatan
a. umum
1 kendaraan R4 dan R2.
kendaraan disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah. 2
kendaraan VIP. 3
detektor logam portable. 4
kamera untuk jarak jauh. 5
body vest rompi anti peluru. 6
kacamata hitam. 7
persenjataan. - Senpi pendek 17 glock + peredam.
8 Alkom.
- HP satelit + telepon. - HT
b. di kediaman rumah VIP Pejabat Lembaga Negara . 1
Mirror Gate. 2
Metal Detector. 3
CCTV. 4
Safety Box. 5
alarm. 6
buku mutasi. 7
Alkom. 8
alat pemadam kebakaran. 9
senter. 10
tongkat ” T ”. 11
peluit. 12
borgol.
BAB V ........
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR SOP PENGAMANAN PEJABAT LEMBAGA NEGARA
10
BAB V PELAKSANAAN PENGAMANAN