Penyiapan Kebijakan dan Regulasi, Sosialisasi, Pengelolaan Data dan Informasi.

15

4. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi, Sosialisasi, Pengelolaan Data dan Informasi.

Kegiatan penyiapan kebijakan yang mendorong peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau, dilaksanakan melalui : a. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi Kegiatan penyiapan kebijakan dan regulasi yang mendorong peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau meliputi :  Bidang Budidaya Kebijakan di bidang budidaya tanaman pangan yang dapat meningkatkan produktivitas dan produksi antara lain:  Penerapan pengelolaan tanaman terpadu Pedoman Budidaya Tanaman Pangan yang Baik dan Benar sehingga diperoleh produktivitas yang tinggi dan bermutu serta aman dikonsumsi.  Penggunaan benih varietas unggul baik varietas baru mapun lokal yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil atau sifat lainnya.  Pengalokasian subsidi pupuk dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional harus memenuhi prinsip 6 tepat yaitu : jenis, jumlah,harga, tempat, waktu dan mutu sehingga petani mudah dalam mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau.  Rekomendasi teknologi spesifik lokasi yang dapat diterapkan di tingkat petani.  Mengoptimalkan peran penyuluhpetugas dalam pendampingan penerapan teknologi budidaya di tingkat petani. 16  Bidang Pembiayaan Kebijakan di bidang pembiayaan sektor pertanian diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas petani dan pelaku agribisnis terhadap sumber pembiayaan yang ada, antara lain:  Memanfaatkan skim kredit yang tersedia sebagai sumber permodalan yang berbunga rendah.  Meningkatkan peran pemerintah pusat dan daerah dalam memberikan fasilitasi, intermediasi, pendampingan dan pengawalan untuk akses pembiayaan ke lembaga keuangan.  Mensosialisasikan sumber pembiayaan pertanian yang telah tersedia kepada petani.  Bidang Investasi Peran investasi sangat penting dalam mengembangkan sektor pertanian, antara lain:  Mensinergiskan kebijakan dalam pemerintahan, baik di tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sehingga investor mendapatkan suatu kepastian untuk menanamkan modalnya di bidang pertanian.  Memberikan jaminan kestabilan politik dan keamanan investasi.  Perbaikan infrastruktur sehingga dapat meminimalisasi resiko dan ketidakpastian yang dihadapi.  Bidang Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Kebijakan di bidang pasca panen dan pemasaran hasil antara lain: 17  Memberdayakan SDM dan kelembagaan usaha di bidang pasca panen dan pemasaran hasil.  Meningkatkan inovasi dan diseminasi teknologi pasca panen melalui kerjasama dan koordinasi dengan lembaga riset dan Perguruan Tinggi.  Memperbaiki tata niaga kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang yang kondusif bagi petani.  Meningkatkan pelayanan informasi pasar.  Meningkatkan promosi agar sistem pemasaran lebih efektif.  Meningkatkan penyuluhan, pendampingan, dan pelatihan di bidang pasca panen, pengolahan serta pemasaran hasil pertanian. b. Pengolahan Data dan Informasi Pengelolaan Data dan Informasi dilakukan secara berjenjang oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, dan tingkat lapangan. c. Sarana Penunjang Kelancaran Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengadaan sarana penunjang kelancaran tugas kantor berupa peralatan, bahan maupun honor yang di alokasikan dipusat maupun di daerah, agar dilaksanakan secara efisien, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku. 18 Sasaran Strategis dan Indikator Keluaran Output Kegiatan Untuk mencapai sasaran strategis pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang hijau, serta aneka kacang mendorong berbagai kegiatan strategis meliputi: 1. Optimalisasi pembinaan seluas 552.250 ha untuk kacang tanah dan kacang hijau seluas 261.100 ha. 2. Pembinaan daerah rintisan aneka kacang dilaksanakan melalui koordinasi stakeholder dan sosialisasi. Sasaran strategis, indikator kinerja dan target kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang hijau Tahun 2016, seperti tabel berikut: Tabel 4. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Pengelolaan Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun 2016 Target Ha 1 Bantuan saprodi kacang tanah CF-SKR 550 2 Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada pertanaman kacang tanah ditingkat petani 373.366 3 Perluasan areal tanam kacang tanah dengan promosi investasi, mendorong pemanfaatan lahan terlantar dan peningkatan IP 178.335 4 Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada pertanaman kacang hijau ditingkat petani 170.951 5 Perluasan areal tanam kacang hijau dengan mendorong pemanfaatan lahan terlantar dan peningkatan IP 90.149 Sasaran Strategis Mendorong peningkatan produktivitas dan produksi melalui bantuan dana hibah, pembinaan teknologi budidaya dan promosi investasi Indikator Kinerja 19 Penilaian Resiko Indikator Kinerja Keberhasilan Luas areal penerapan budidaya tanaman kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang yang tepat dan berkelanjutan diprioritaskan pada kegiatan optimalisasi pembinaan budidaya kacang tanah dan kacang hijau. Pembinaan daerah rintisan aneka kacang dapat dilakukan lebih intensif. Sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang yaitu realisasi tanam dan penyerapan anggaran yang telah dialokasikan harus bersinergi baik ditingkat pusat sampai tingkat kabupatenkota. Jika hal tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan maka kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dianggap kurang berhasil walaupun tidak berjalannya kegiatan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang tidak bisa ditanggulangi. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan. Beberapa faktor resiko yang kemungkinan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan seperti Tabel berikut : 20 Tabel 5. Faktor Resiko yang Kemungkinan Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan No Uraian Kegiatan Resiko 1 Koordinasi dengan Stakeholder a. Kesepakatan kerjasama b. Komitmen stakeholder c. Fasilitasi Kebijakan Pemerintah 2 Pembinaan, Monitoring, Supervisi dan pendampingan a. Ketersediaan anggaran b. Kontinuitas dan ketepatan pelaksanaan c. Ketersediaan data d. Ketersediaan SDM 3 Penyusun kebijakan, Pedoman, Juklak, Juknis, Sosialisasi, data dan informasi a. Komitmen seluruh stakeholder dalam mengeluarkan kebijakan b. Ketersediaan SDM yang handal dalam penyajian data dan informasi c. Ketersediaan sarana teknologi data dan informasi, d. Biaya e. Kemudahan akses terhadap data 4 Sarana dan prasarana penunjang a. Ketersediaan SDM b. Efisiensi dan efektivitas dalam pemanfaatan 21 BAB. IV PEMBINAAN Pembinaan kelompok tani dilakukan secara berkelanjutan sehingga kelompok tani mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan dana pembinaan lanjutan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. 1. Struktur Organisasi Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah pengelolaan sesuai prinsip pelaksanaan Pemerintah yang baik good governance dan pemerintah yang bersih clean goverment, maka pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang hijau harus memenuhi prinsip-prinsip : a. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan; b. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme KKN; c. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan demokratisasi; d. Memenuhi asas akuntabilitas. Tanggung jawab teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan kacang hijau berada pada Dinas Pertanian KabupatenKota yang membidangi tanaman pangan, sedangkan tanggung jawab koordinasi pembinaan program berada pada Dinas Pertanian Provinsi yang membidangi tanaman pangan atas nama Gubernur. Tanggung jawab atas program dan kegiatan berada pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan memberikan fasilitasi 22 program dan kegiatan kepada Provinsi dan KabupatenKota. Kegiatan koordinasi pembinaan lintas kabupatenkota difasilitasi oleh provinsi, sedangkan kegiatan koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional difasilitasi oleh kabupatenkota. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di tingkat provinsi dibentuk Tim Pembina Provinsi dan pada tingkat kabupatenkota dibentuk Tim Teknis KabupatenKota. 2. Penanggung Jawab Program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memfasilitasi koordinasi persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan antara lain : a. Menyusun petunjuk teknis dan pola pemberdayaan yang berkelanjutan untuk mengarahkan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran sesuai Renstra yang ditetapkan; b. Menggalang kemitraan dengan provinsi dan kabupatenkota dalam pelaksanaan, pemantauanpengendalian dan evaluasi kegiatan; c. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dari pelaksanaan program dan anggaran. 3. Tim Pembina Provinsi Tim Pembina Provinsi ditunjuk dan ditetapkan oleh Gubernur atau Kepala Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan. Tugas Tim Pembina Provinsi : a. Melakukan koordinasi lintas sektoral, antar instansi di tingkat provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan; 23 b. Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis KabupatenKota dalam pemantauan dan pengendalian serta membantu mengatasi permasalahan di lapangan; c. Menyusun laporan hasil pemantauan dan pengendalian serta menyampaikan laporan ke tingkat Pusat. 4. Tim Teknis KabupatenKota Tim Teknis KabupatebKota ditunjuk dan ditetapkan oleh BupatiWalikota setempat atau Kepala Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan. Tugas Tim Teknis KabupatenKota yaitu : a. Melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok sasaran; b. Melakukan bimbingan teknis, pemantauanpengendalian dan evaluasi; c. Membuat laporan hasil pemantauanpengendalian dan evaluasi. Tim Pembina tingkat Provinsi serta Tim Teknis tingkat KabupatenKota melaksanakan koordinasi mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupatenkota sampai tingkat provinsi. Pembinaan yang dilakukan meliputi : 1. Pelaksanaan pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen dan berjenjang mulai dari provinsi, kabupatenkota dan kecamatan serta desa. 2. Provinsi melakukan pembinaan pelaksanaan peningkatan produksi kacang tanah dan kacang hijau di kabupatenkota disesuaikan dengan situasi dan ketersediaan dana yang ada. 24 3. KabupatenKota melakukan pembinaan pelaksanaan produksi produksi kacang tanah dan kacang hijau di tingkat lapangankelompok tani disesuaikan dengan situasi dan ketersediaan dana yang ada. 25 BAB. V PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Pemantauan dan Evaluasi