Tujuan Dasar Hukum PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PRODUKSI KC TANAH DAN KC HIJAU 2016

2 Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan KabupatenKota, Stakeholders, Instansi terkait maupun masyarakat pertanian lainnya. Peluang pengembangan kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang masih terbuka luas diantaranya melalui perluasan areal tanam baru, peningkatan Indeks Pertanaman IP, kesenjangan hasil perhektar antara hasil penelitian dengan rata-rata hasil petani, tersedianya paket teknologi baru dan benih unggul bermutu serta peluang pasar yang cukup besar akibat meningkatnya kebutuhan konsumsi dan berkembangnya industri olahan susu, tahu, mie, minyak, biskuit, selai, bubur dan kosmetik. Kegiatan pengelolaan tanaman kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang sangat perlu dilakukan dalam rangka peningkatan produktivitas dan produksi dengan memberikan pembinaanbimbingan dan sosialisasi kepada petugas maupun petani.

B. Tujuan

1 Mendukung peningkatan produktivitas dan produksi kacang tanah, dan kacang hijau nasional dalam rangka mencapai sasaran produksi kacang tanah dan kacang hijau tahun 2016 yang telah ditetapkan serta pengembangan aneka kacang. 2 Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan peningkatan produksi melalui pengembangan budidaya kacang tanah dan kacang hijau dan aneka kacang antara pusat, provinsi dan kabupaten. 3 3 Mempercepat penerapan teknologi spesifik lokasi oleh petani sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usahataninya untuk mendukung peningkatan produksi nasional. 4 Memfasilitasi dan memediasi stakeholders terkait dalam rangka mendukung peningkatan produksi dan pengembangan komoditas kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang dari hulu hingga hilir 5 Meningkatkan produktivitas, produksi dan pendapatan serta taraf hidup petani kacang tanah, kacang hijau, dan aneka kacang.

C. Definisi 1. Pertanian mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

dan peternakan, adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat

2. Petani, adalah perorangan warga negara Indonesia beserta

keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang. 4

3. Petani Swadaya adalah semua upaya yang berasal dari modal

petani sendiri

4. Kelompok tani adalah kumpulan petanipeternakpekebun yang

dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota.

5. Gabungan Kelompok

tani gapoktan adalah Gabungan kelompoktani GAPOKTAN adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

6. Usaha tani, adalah usaha dibidang pertanian, peternakan dan

perkebunan.

7. Intensifikasi pertanian adalah Pola penerapan teknologi usahatani

budidaya komoditas, yang dititik beratkan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas serta produktivitas per hektar, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas sumberdaya alam per satuan luas melalui penerapan teknologi tepat guna, peningkatan pemanfaatan semua sarana dan prasarana seperti air, benih unggul, pupuk dan pestisida.

8. Perluasan Areal Tanam adalah kegiatan penambahan areal tanam

melalui peningkatan Indeks pertanaman baik di lahan sawah, lahan kering. 5

9. PetugasPemandu Lapangan PL adalah Penyuluh Pertanian,

Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman POPT, Pengawas Benih Tanaman PBT atau petani.

10. Varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh Pemerintah

baik berupa varietas baru maupun varietas lokal yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil danatau sifat-sifat lainnya.

11. Benih varietas unggul bersertifikat adalah benih bina yang telah

disertifikasi.

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Usaha Budidaya Tanaman; 4. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal; 5. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014 6 6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48PermentanOT.140102006 tentang Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang Baik dan Benar Good Agriculture Practises; 7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 511KptsPd.31092006 tentang Jenis Komoditi Tanaman Binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Hortikultura; 8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39PermentanOT.1406 2010 tentang Pedoman Perizinan Usaha Budidaya Tanaman Pangan; 9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 PermentanOT.14010 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal; 7

BAB II SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Sasaran