Sektor Pertambangan dan Penggalian

P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 1 24 dengan kecepatan 2,81 persen di depan laju pertumbuhan perekonomian secara umum, yaitu sebesar 8,83. Secara keseluruhan, rata-rata pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian ini selalu diatas laju pertumbuhan umum dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Rata-rata setiap tahun sektor pertambangan dan penggalian menghasilkan35.833,96 juta rupiah dalam kurun waktu 2007-2011, berdasarkan harga berlaku. Pertumbuhan sektor ini selama periode 6,71 6,80 7,06 7,02 7,04 2,85 3,30 3,98 4,42 5,01 8,82 9,64 8,66 7,27 8,83 8,06 5,65 10,99 3,56 4,14 2007 2008 2009 2010 2011 Grafik 2.5. Andil, Perkembangan, Pertumbuhan dan Inflasi Sektor Penggalian di Kab. Purbalingga Tahun 2007-2011 Andil HgB 10 Perkembangan HgB x100 Laju Pertumbuhan HgK Inflasi P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 1 25 tersebut mencapai rata-rata 8,64 persen per tahun dan telah berkembang rata-rata lebih dari tiga kali lipat dari kondisi tahun 2000. Sumbangan terhadap komposisi perekonomian Kabupaten Purbalingga dalam periode 2007-2011 rata-rata sebesar 0,69 persen setiap tahunnya. Grafik 2.5. menggambarkan andil, perkembangan, pertumbuhan dan gejolak harga sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Purbalingga periode 2007-2011.

3. Sektor Industri Pengolahan

Nilai tambah sektor industri pengolahan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel 2.3, yang mencakup Industri BesarSedang, Industri Kecil maupun Industri Rumahtangga. Dari Tabel terlihat bahwa dominasi sumbangan berasal dari subsektor industri barang lainnya dan makanan, minuman dan tembakau. Subsektor industri barang lainnya merupakan gabungan dari beberapa industri pengolahan yang tidak tercakup dalam kelompok subsektor yang sudah ada. Diantaranya adalah industri rambut dan bulu mata palsu yang pangsa pasarnya untuk diekspor. Secara nominal, nilai tambah dari subsektor industri barang lainnya ini meningkat dari tahun sebelumnya. Demikian juga peranan terhadap perekonomian sektor industri, mengalami peningkatan dari 39,51 persen pada tahun 2010 menjadi 40,19 persen pada tahun 2011. Namun tidak demikian dengan harga konstan tahun 2000, peranan dari 38,40 persen menjadi 38,23 persen. Pada subsektor industri pengolahan makanan, minuman dan tembakau, tahun 2011 memberikan sumbangan 38,90 persen, lebih rendah 0,05 poin dari tahun sebelumnya. Subsektor penyumbang P D R B K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a T a h u n 2 0 1 1 26 terbesar ketiga adalah Industri Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya, dengan nominal sebesar 114.261,80 juta rupiah, memberikan andil sebesar 15,80 persen. Subsektor Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet memberikan sumbangan yang paling kecil, yaitu sebesar 0,02 persen. Tabel : 2.2. NILAI TAMBAH SEKTOR INDUSTRI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2010-2011 Juta Rupiah Uraian 2010 2011 HgB HgK HgB HgK 1 2 3 4 5 NTB 614.589,99 257.831,28 723.023,50 277.886,71 Makanan, minuman dan tembakau 239.385,21 105.578,85 281.274,68 113.984,82 Tekstil, barang dari kulit alas kaki 1.434,68 669,76 1.739,78 708,14 Barang dari kayu dan hasil hutan lain 99.439,66 40.253,46 14.261,80 43.849,09 Kertas dan barang cetakan 1.987,70 862,43 2.058,64 908,36 Pupuk, Kimia dan barang dari karet 117,21 49,42 139,55 52,97 Semen barang galian bukan logam 443,32 197,08 503,98 209,16 Logam dasar besi dan baja 27.023,83 10.501,49 30.419,16 11.147,35 Alat angkut, mesin dan peralatannya 1.963,41 720,35 2.041,89 776,84 Barang lainnya 242.794,98 98.998,42 290.584,03 106.249,98 Sumber : BPS - PDRB Kabupaten Purbalingga 2011 Perolehan nilai tambah atas dasar harga konstan, subsektor industri makanan, minuman dan tembakau memberikan andil sebesar 41,02 persen. Industri pengolahan logam dasar besi dan baja, yang